Gandeng ASPIKOM Jateng-DIY Prodi Ilmu Komunikasi UNISRI Sukses Selenggarakan Webinar Nasional

Print Friendly and PDF

Tampilan layar webinar nasional Prodi Ilmu Komunikasi Unisri bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Kordinator Wilayah Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta dengan  tema “Etika Komunikasi dalam Kepentingan Politik".

Gandeng ASPIKOM Jateng-DIY Prodi Ilmu Komunikasi UNISRI  Sukses Selenggarakan Webinar Nasional 

Solo- majalahlarise.com -Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi  (Unisri) Surakarta telah menyelenggarakan webinar nasional yang bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Kordinator Wilayah Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta dengan  tema “Etika Komunikasi dalam Kepentingan Politik”. 

“Acara ini sukses menarik perhatian masyarakat luas dan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, khususnya prodi Ilmu Komunikasi,” ujar Haryo Kusumo Aji selaku ketua panitia dalam realesenya yang disampaikan kepada media, Rabu Siang (21/7-2021). 

Webinar dilaksanakan Sabtu pekan lalu menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, Prof. Dr. Henri Subiakto Drs., SH., MA sebagai Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum,  Dr. Muhammad Sulhan, S.IP, M.Si Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi  (Aspikom) Pusat  dan  Dr. Dian Esti Nurati, M.Si dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unisri dengan moderator Sihabuddin, S.I.Kom., M.I.Kom.

Webinar dibuka  Rektor Unisri, Prof. Dr. Ir. Sutardi, M.App.Sc. Dalam sambutannya Rektor  menyatakan webinar  merupakan bentuk kepedulian untuk saling memberikan sumbangsih kepada Program Studi Ilmu Komunikasi dalam menyambut program merdeka belajar dan kampus merdeka. 


Baca juga: SMP Negeri 8 Surakarta Ikuti Program Seri Semangat Guru, Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi Kemdikbud

Ketua Aspikom Korwil DIY-Jateng Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom, M.A dalam sambutannya menghimbau agar para pengelola Program Studi Ilmu Komunikasi  bisa beradaptasi secepat mungkin, melihat perkembangan ilmu komunikasi semakin pesat yang tidak bisa dihindari, sehingga perlu meng-up grade kurikulum  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Senada dengan Najih, Prof Henri Subiakto menyampaikan salah satu perubahan ilmu komunikasi yang sangat kelihatan bisa dilihat dari konsep komunikasi politik. 

Di era digital saat ini setiap orang bisa menjadi komunikator politik, tidak perlu menjadi juru bicara, humas politik, wartawan dan sebagainya. 

Tidak hanya itu media juga berkembang sangat luas karena setiap orang bisa membuat medianya sendiri seperti membuat akun media sosial yang semua itu bisa menjadi bagian dari proses politik. 

Ketika semua bertransformasi ke dunia digital, politik pun semakin partisipatif semua orang bisa terlibat dalam konteks komunikasi politik. Bahkan saat ini boleh disebut “Perang Komunikasi Politik”.   


Baca juga: Masa Pandemi Unisri Berqurban 3 Ekor Lembu

Berbicara etika dalam tataran akademik berada pada level ideal berbasis pada kajian filsafat, teori, ajaran moral seperti harus jujur dan sebagainya. 

Padahal dalam kehidupan ada level normatif, kadang orang melanggar etika seperti tidak jujur tapi tidak dihukum karena tidak sampai level normatif. Orang bisa dikatakan melanggar hukum jika melanggar level normatif sesuai norma yang telah ditulis, sehingga hal yang tidak etis belum tentu melanggar hukum, karena hukum lebih spesifik dari etika.

Narasumber kedua Dr. Muhammad Sulhan menjelaskan tentang etika komunikasi politk jauh lebih luas lagi, 

“Etika itu sesuatu yang sangat luas, saya di sini mencoba untuk lebih fokus ke aspek yang bagi saya menarik jika berbicara tentang etika komunikasi. Di sini kita ingin meletakan komunikasi politik itu dalam konteks etika secara imperatif katagoris? Atau secara utilitarianisme ? ” jelas Sulhan sebagai mana disampaikan Haryo Kusuma Aji.

Lebih lanjut, Haryo Kusuma Aji, memaparkan narasumber ketiga adalah Dr. Dian Esti Nurati menyampaikan hal-hal yang lebih mendasar tentang etika komunikasi. Dalam materinya menyinggung tentang kode etik jurnalistik, pedoman perilaku penyiaran, kode etik perhumas, kode etik insan kehumasan pemerintah, dan etika pariwara Indonesia.

Pada sesi tanya jawab para peserta webinar  semangat mengikuti rangkaian diskusi hingga diskusi ditutup oleh moderator dan diserahkan kembali ke master of ceremony.

Bagi masyarakat luas yang ingin mengikuti kajian materi webinar yang sangat menarik dan relevan perkembangan ilmu komunikasi ini, dipersilahkan memfollow instagram @fisip.unisri atau mengakses di channel youtube fisip unisri. (Sofyan)


Baca juga: Tetap Patuhi Prokes, Warga Perum Solo Elok, Mojosongo Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top