MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MASA PANDEMI

Print Friendly and PDF

MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI MASA PANDEMI

Oleh : Putri Dyah Widhowati

SDIT MUHAMMAD RAFI, Tirtomoyo, Wonogiri Jawa Tengah

Putri Dyah Widhowati


       Munculnya pandemi Covid-19 menumbuhkan banyak perubahan dalam ranah pendidikan. Sistem pendidikan yang saat ini berupa pembelajaran daring cukup membuat banyak pihak mengeluh, mulai dari orang tua murid, para peserta didik, hingga para guru dan para jajarannya. Stakeholder pendidikan tentunya harus memutar otak untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi para peserta didik.

       Guru menjadi salah satu unsur penting dalam keberhasilan belajar siswa. Peran guru yang berhadapan langsung dengan siswa tentunya menjadi jalan untuk memaham kebutuhan siswa lebih baik sehingga diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan siswa mendapat hasil maksimal dalam pembelajaran.

       Oleh sebab itu, guru harus memiliki kualitas baik yang meningkat dari waktu ke waktu. Terlebih dalam masa wabah seperti saat ini, yang mana sistim pendidikan telah sangat berubah dari biasanya. Mau tidak mau, guru harus lebih ekstra meningkatkan kekreatifitasan dalam mengajar daring. Kualitas dan kapasitas kemampuan guru harus ditingkatkan lebih maksimal lagi dari biasanya.

       Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas guru selama masa pandemi covid-19. 

1. Mengkuti Pelatihan Guru Online

       Jika biasanya para guru bisa dengan leluasa mengikuti pelatihan secara luring/ offline, maka kali ini para guru harus bisa menahan itu semua sebab adanya pandemi covid-19. Meski begitu, bukan berarti para guru dapat kekurangan wadah untuk meng-upgrade skiilnya. Kita dapat mengikuti pelatihan daring. Mengingat teknologi berperan sangat penting di masa pandemi saat ini, tidak menutup kemungkinan akan ada pelatihan-pelatihan guru secara online.

       Ada ketidakefektifan yang membayang dalam komunikasi secara tidak langsung. Barangkali ini bisa terjadi. Namun, bukan berarti kita patah semangat dengan sesuatu yang masih jadi kekhawatiran belaka. Bukankah keefektifan sesuatu hal dapat berjalan jika kita bisa memahami segala materi dengan baik dan jelas?

       Zaman terus berubah dengan terus berkembangnya kecanggihan teknologi. Maka kita yang harus lebih pandai menghadapi zaman, bukan malah menuntut zaman karena tidak sesuai dengan kemampuan kita. Terlebih peran sebagai pendidik, yang turut serta bertanggung jawab terhadap keberhasilan generasi bangsa, maka sudah seharusnya kita juga terus meningkatkan kapasitas kita sesuai dengan kemajuan zaman meski harus menerjang badai lebih dulu.

2. Memperbanyak Diskusi dengan Guru Lain

       Selain mengikuti pelatihan, para guru juga perlu melakukan diskusi dengan civitas akademika lainnya. Berdiskusi dengan guru-guru yang lain terkait model pembelajaran, pemberian tugas, kemajuan belajar peserta didik, serta lain-lainnya yang serupa, pasti akan menambah wawasan guru dalam memberikan pengajaran yang baik dan sesuai dengan peserta didik. Tentunya, selama masa wabah diskusi bisa dilakukan melalui video call atau sekadar menulis teks pesan.

3. Memaksimalkan Media Sosial

       Pernahkah sahabat pendidik mencari beberapa video pengajaran di Youtube? Atau membaca beberapa pengalaman guru dalam mengajar di blog, facebook, thread twitter, atau berbagai platform media sosial lainnya? Nah, hal ini harus bisa dimaksimalkan.

       Pandemi covid-19 memaksa seluruh civitas akademik memaksimalkan peran teknologi. Maka kita harus mampu menggunakan peluang ini dengan baik. Bahkan tidak hanya dengan mengamati cerita/kisah orang lain melalui untaian kata atau vidio, namun para guru juga bisa menuliskan pengalaman mengajarnya di sosial media. Hal ini bertujuan agar kita mampu mengingat pengalaman kita dengan lebih baik dan dapat menyebarkannya pada guru-guru lainnya.

4. Mengkaji Jurnal tentang Pengajaran

       Banyaknya jurnal pendidikan dan pengajaran yang bisa diakses di internet bisa kita maksimalkan dengan mengkajinya lebih dalam. Dengan begini kita dapat meningkatkan kualitas mengajar kita dengan wawasan yang kita telaah sebelumnya. Selain itu, kita juga bisa mengakses jurnal terkait penyusunan soal High Order Thinking versi luar negeri dan versi negeri sendiri. Kita bisa bandingkan keduanya, mencatat persamaan dan perbedaannya. Tidak hanya pada topik HOTS, tapi bisa juga pada topik lainnya tentang pendidikan.

5. Menulis

       Sebagai seorang guru, tentunya kita harus bisa menguasai komunikasi verbal dan nonverbal. Seperti yang sudah diulas dalam Pentingnya Keterampilan Menulis bagi Pendidik, menulis menjadi salah satu ajang untuk menmbah dan memperkuat wawasan pendidik. Selain itu juga untuk mempermudah pendidik dalam berkomunikasi secara verbal dan mempermudah pendidik untuk membuat bahan ajar yang kreatif sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

       Lima upaya diatas pastinya belum menjadi keseluruhan upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidik.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top