“WAG” MEDIA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA KETERAMPILAN MENDENGARKAN DAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Print Friendly and PDF

 “WAG” MEDIA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA KETERAMPILAN MENDENGARKAN DAN BERBICARA BAHASA  INGGRIS DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH


Oleh: Choleta Surani, S.Pd

Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri


Choleta Surani, S.Pd

        Berdasarkan Surat Edaran no. 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim  menghimbau bahwa Pembelajaran Jarak Jauh/ pembelajaran daring  dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan dalam menuntaskan seluruh capaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas/kelulusan. Pengalaman belajar akan menjadi bermakna jika siswa mengalami secara langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pembelajaran. Dengan demikian siswa menjadi lebih tertarik, aktif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

        Selama mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentu banyak masalah yang dihadapi siswa, diantaranya timbulnya rasa jenuh, malas, dan tidak bisa memahami materi dengan baik. Maka dalam kondisi seperti ini, seorang guru harus pandai memilih metode/media yang tepat agar para siswa merasa tertarik dan ikut terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran  secara mandiri.

        Dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap siswa menghabiskan sebagian waktunya untuk berkomunikasi melalui media sosial. Melihat kenyataan seperti ini, tidak menutup kemungkinan bagi para guru untuk membuat terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya. Guru dituntut untuk menciptakan metode pembelajaran dengan menggunakan media yang tidak asing bagi keseharian siswa. Oleh sebab itu, mengapa tidak diberdayakan saja aplikasi dari media online untuk kegiatan pembelajaran Jarak jauh?

         Whats App Group (WAG)  merupakan salah satu media pembelajaran online yang tepat untuk menjawab permasalahan dalam sistem pembelajaran Jarak Jauh. Whats App Group merupakan aplikasi yang sangat populer, familiar dari berbagai kalangan, mudah dalam pengoperasian dan relatif murah. Hampir semua siswa sudah terampil dan paham dalam menggunakan aplikasi ini. Dalam aplikasi What App, guru dapat menyampaikan materi dan penjelasan dalam bentuk ringkasan materi melalui file (ppt atau pdf ), foto, video atau voice note (pesan suara) dan siswa dapat mengirimkan tugas dalam bentuk yang sama pula. 

          Aplikasi Whats App sangat cocok diterapkan dalam pelajaran Bahasa Inggris. Seperti  kita ketahui bahwa Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Akibatnya banyak siswa yang belum berhasil mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan berbahasa yang meliputi membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Keempat keterampilan tersebut dapat disampaikan kepada siswa dengan menggunakan media pembelajaran Whats App Group.

        Di awal Pembelajaran jarak Jauh, Penulis sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas X sempat menjumpai kendala saat ingin melatih keterampilan mendengarkan dan berbicara pada materi Jati Diri, mengingat keterampilan tersebut masih lemah bagi sebagian besar siswa. Di sini penulis  merasa tertantang untuk menggunakan media pembelajaran Whats App Group supaya tercipta suasana belajar yang aktif dan menyenangkan bagi siswa sehingga masalah dalam pembelajaran jarak jauh dapat teratasi.    

          Langkah-langkah dalam Pembelajaran Jarak Jauh pelajaran Bahasa Inggris untuk menyampaikan materi Jati Diri dalam upaya melatih keterampilan mendengarkan dan berbicara adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat grup kelas yang diberi nama sesuai mapel dan kelas yang diampu, misal. “Kelas Online Bahasa Inggris X MIPA 2” yang beranggotakan guru  dan semua siswa dalam kelas tersebut.

2. Pada saat kegiatan pembelajaran, guru membuka kelas dengan salam, sapa dan berdoa, kemudian siswa melakukan presensi kehadiran.

3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan memotivasi mereka dengan memberikan reward bagi siswa yang terlibat aktif.

5. Guru mengirimkan video  tentang perkenalan diri seorang native speaker dalam  Whats App Group dan siswa menyimak dengan seksama sambil mencatat informasi penting yang diperoleh.

6. Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kendala selama menyimak perkenalan diri dari seorang native speaker.

7. Langkah berikutnya adalah guru memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa. Melalui pesan suara, guru memberikan satu pertanyaan dan bagi siswa yang akan menjawab dapat menekan emoji angkat jari dan guru akan memilih  satu siswa yang paling awal muncul.

8. Siswa yang mendapat kesempatan dapat menjawab pertanyaan dalam kalimat lengkap melaui pesan suara. Apabila jawaban siswa tersebut salah, maka guru dapat menunjuk siswa pada urutan berikutnya sampai diperoleh jawaban yang benar.

9. Apabila tidak ada jawaban yang benar, maka guru dapat memberikan penjelasan melalui pesan suara atau dengan menulis ringkasan yang singkat yang dirasa siswa dapat memahaminya.

10. Untuk pertanyaan selanjutnya dapat dilakukan langkah pada nomer 7,8, dan 9.

11. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan apresiasi, membuat kesimpulan bersama siswa dan memberikan penguatan untuk pembelajaran berikutnya.

Melalui media pembelajaran Whats App Group (WAG), penulis dapat menerapkan metode “Who wants to be the first” untuk menarik minat siswa selama pembelajaran. Penulis dapat mengubah Pembelajaran Jarak jauh yang semula pasif  dan membosankan menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Keterampilan mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris yang dianggap susah bagi sebagian besar siswa berubah  menjadi keterampilan yang menantang dan mengasyikkan. Disinilah muncul semangat belajar yang kompetitif di antara para siswa. Siswa termotivasi dan antusias selama pembelajaran sehingga suasana kelas online tetap terkoordinir dan kondusif. Keaktifan siswa dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. (*) 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top