PGPAUD UNJ (Universitas Negeri Jakarta) Gandeng Tiga Pembicara dalam Seminar Nasional Online Bertajuk Pengajaran di Masa Covid-19

Print Friendly and PDF

Peserta saat mengikuti Webinar yang diselenggarakan PGPAUD Universitas Negeri Jakarta.

PGPAUD UNJ (Universitas Negeri Jakarta) Gandeng Tiga Pembicara dalam Seminar Nasional Online Bertajuk Pengajaran di Masa Covid-19 

Jakarta- majalahlarise.com -Seminar Pengajaran kembali diadakan oleh Program Pengabdian pada Masyarakat (P2M) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 

Seminar Nasional dilangsungkan secara online via Zoom Meeting. Gelaran ini diselenggarakan dengan tema "Peningkatan Kompetensi Pendidikan PAUD dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran di Masa Pandemic COVID-19”. Ada pun peserta acara ini ditujukan untuk umum. Namun, kehadiran didominasi guru PAUD. Minggu (20/9/2020).

"Acara ini merupakan persembahan dosen dan mahasiwa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Jakarta untuk bapak/ibu guru  dengan berbagi ilmu pengetahuan terkait Belajar dari Rumah (BDR). Harapannya bapak/ibu guru dapat melaksanakan pengajaran dengan baik meskipun dalam keadaan pandemi covid-19," tutur Amanda, salah satu panitia.


Baca juga: PKM Univet Kembangkan Kreativitas Ibu-Ibu PKK Dusun Tukluk Mengolah Daun Jadi Ecoprint

Keberlangsungan dua sesi Semnas menghadirkan tiga narasumber. Sesi satu diisi dua narasumber dengan bahasan “Pembelajaran Sosial Emosi di Kelas Virtual pada Masa New Normal" yang disampaikan oleh ibu Hikmah, MM., M.Pd. dan Dr. Sihadi, M.Pd. Sementara itu, sesi kedua membahas mengenai “Pembelajaran Seni untuk AUD,” oleh ibu Indah Juniasih, M.Pd.

Sesi pertama menjelaskan mengenai Pembelajaran Sosial Emosi di Kelas Virtual pada Masa New Normal. Narasumber juga menjelaskan tentang pembelajaran sosial emosi yang diperoleh anak semasa Belajar di Rumah (BDR).

“Pendidik perlu membuat kelas virtual dengan platform, misalnya via Zoom, Google Meet, dan jika sekolah telah memiliki web justru lebih bagus,” ujar Hikmah. 


Baca juga: SMKN 4 Surakarta Gelar Ekstrakurikuler Jurnalistik Perdana Secara Daring

Di sisi lain, narasumber juga mencontohkan bagaimana agar guru dapat membangun semangat anak selama BDR. Selain itu, disampaikan pula bagaimana agar anak tetap bersosialisai dengan guru dan temannya meski melalui pembelajaran daring.

“Pola pembelajaran daring mau tidak mau menuntut kita untuk mengubah, mengedukasi, dan mengkreasi konten yang kita kembangkan. Hal ini ditujukan sebagai pembelajaran secara online yang berkaitan dengan kapasitas seluler kita,” ujar R. Sihadi.

Narasumber sesi kedua memaparkan materi dengan judul Pembelajaran Seni untuk AUD. “Kelebihan dalam mengajarkan seni adalah kita tidak hanya ingin mengkreativitaskan murid atau anak-anak. Namun, kita juga mengkreativitaskan diri kita sendiri karena guru juga harus menyampaikan hal-hal yang kreatif,” kata Indah Juniasih.

Baca juga: Guru SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Prestasi Gemilang Kancah Nasional, Di Tengah Pandemi Covid-19

Pemaparan materi diharapkan dapat membuat peserta memahami bagaimana cara penyampaian konten seni di masa Pandemic Covid-19. Pada akhir penyampaian materi, narasumber menyampaikan kata kunci yang sangat menarik, “Mengajarkan seni pada anak usia dini bukan menjadikan anak sebagai seniman, tetapi kita memberikan pengalaman dan pengetahuan ilmu melalui kreativitas dan menggali imajinasi serta ekspresi mereka,” ujarnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top