Siswa SMPN 8 Surakarta Menulis Puisi Terindah Untuk Guru

Print Friendly and PDF

Guru SMPN 8 Surakarta menjadi petugas upacara peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2019.
Siswa SMPN 8 Surakarta Menulis Puisi Terindah Untuk Guru

Solo-majalahlarise.com-Peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2019 diperingati dengan berbagai kegiatan sebagai bentuk rasa cinta dan sayang siswa kepada Guru. Seperti di sekolah di bawah pimpinan Triad Suparman, M.Pd ini siswa kelas 7, 8 dan 9 menulis puisi yang dipersembahkan untuk para guru. Selanjutnya akan dibukukan atau dibuat buku kumpulan puisi siswa dikemudian hari disimpan di Perpustakaan. Senin (25/11/2019).

“Sebelum dilakukan penulisan puisi, perwakilan OSIS membagikan setangkai bunga kepada bapak ibu guru sebagai rasa tanda cinta kasih sayang mereka terhadap guru di halaman sekolah. Juga dinyanyikan lagu Hymne Guru oleh siswa yang menambah rasa sayang siswa terhadap gurunya dan sebaliknya,” ungkap Waka Humas, Sri Suprapti kepada media.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam peringatan Hari Ulang Tahun PGRI dan HGN ini semua peserta upacara mengikuti dengan khidmat. “Kalau hari-hari besar lainnya sebagai petugas upacara adalah OSIS tetapi khusus untuk hari ini petugasnya adalah semua bapak / ibu guru. Upacara dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan Pembina upacara Benedictus Wardaya, S.Pd,” ujarnya.

Dalam amanat, pembina upacara membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Pidato yang berjumlah dua lembar itu dibacakan dengan suara yang indah dan lantang.

“Upacara berakhir pukul 07.40 WIB dan dilanjutkan potong tumpeng dan foto bersama dewan guru SMP Negeri 8 Surakarta,” terangnya.

Menurutnya, seorang guru tidak akan mengharapkan sebuah kado yang mewah dari siapapun. Sebuah ucapan selamat yang indah atau kejutan indah dari orang lain, karena semua guru melakukan pekerjaan secara mulia berbagi ilmu dengan ikhlas dalam membimbing, mensupport dan memberi hal-hal positif lainnya yang patut dicontoh. Sudah semestinya kita memperlakukan secara istimewa seperti orang tua kita karena mereka adalah orang tua pengganti jika di sekolah.

“Saya yakin, siapapun orang yang ada di sini pasti sudah mengetahui siapa yang disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Disebut dengan pahlawan karena tentunya seorang guru sangat memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia di muka bumi ini,” ungkapnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top