Seminar Nasional FKIP Univet, Pendidikan Anak Di Era Milenial

Print Friendly and PDF

Narasumber, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Kartono, S.S, M.Hum saat memaparkan materi seminar nasional. 

Seminar Nasional FKIP Univet, Pendidikan Anak Di Era Milenial

Sukoharjo-majalahlarise.com-Peran keluarga dalam mendidik anak sangat penting. Dari dalam keluarga inilah pertama kali pendidikan karakter ditanamkan pada anak. Terlebih di era milenial saat ini dengan hadirnya gawai atau smart phone peran orang tua dalam perhatian kepada anak berkurang bahkan ketika anggota keluarga bertemu mereka asyik bermain handphone sendiri-sendiri.

Hal itu diungkapkan, Dosen PBSI FKIP Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT, Dra. Siti Rodliyah, M.Hum selaku narasumber dalam Seminar Nasional FKIP Univet Bantara Sukoharjo yang mengangkat tema "Pendidikan Anak Di Era Milenial". Kamis (27/6/2019). Bertempat di gedung H lantai 3 kampus setempat.

"Sebenarnya anak membutuhkan penyelesaian permasalahan mencari orang tua. Sekarang ini anak-anak jarang merindukan orang tua bahkan mencari penyelesaian permasalahan yang dihadapi lewat status. Menjadikan handphone sebagai memecahkan masalah. Maka jangan harap orang tua dan rumah dijadikan rindu anak," paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, fenomena hadirnya handphone sedikit demi sedikit menghilangkan rasa empati sehingga karakter anak terdegradasi.

"Marilah pendidikan karakter ini kembali ke keluarga karena pondasi dasar membuat anak mengenyam pendidikan karakter pertama kali dalam keluarga. Jangan membuat gadget jadi keluarga tapi sebagai sarana saja," jelasnya.

Sementara itu, pembicara Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Kartono, S.S, M.Hum menyampaikan peran guru dalam mendidik anak saat berada di lingkungan sekolah. Kegiatan sehari ini juga menghadirkan narasumber, Dosen PBSD Univet Bantara Sukoharjo, Dr. Nurnaningsih, M.Hum.

Dalam pembukaan seminar, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Toni Harsan menyampaikan melihat fenomena dinamika sosial saat ini mengalami perubahan sangat signifikan karena kemajuan teknologi yang berdampak pada pembentukan karakter anak.

"Apakah anak-anak akan dididik oleh orang tua atau dididik oleh gawai. Sekarang anak jadi apa tidak lagi tergantung pada orang tua tapi pada apa yang dibuka pada gawainya. Sehingga tidak menutup kemungkinan gerakan radikal tertanam ada anak lewat gawai," ungkapnya.

Pihaknya berharap, melalui seminar rutin yang diselenggarakan FKIP ini dapat membuka wawasan bagi pendidik, orang tua maupun calon guru mampu mendidik karakter anak menjadi pribadi yang baik. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top