MAFINDO Wonogiri Gelar Program “AI Goes to School” di Giriwoyo, 65 Guru SD dan PAUD Belajar Teknologi Kecerdasan Buatan

Print Friendly and PDF

Pemateri Santo Ari Wibowo memaparkan topik Lanskap Kecerdasan Artifisial.

MAFINDO Wonogiri Gelar Program “AI Goes to School” di Giriwoyo, 65 Guru SD dan PAUD Belajar Teknologi Kecerdasan Buatan

Wonogiri – majalahlarise.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Wonogiri mengambil peran aktif dalam meningkatkan literasi digital bagi tenaga pendidik melalui penyelenggaraan program AI Goes to School (AIGTS) yang digelar di Aula Kantor Korwil Bidik Kecamatan Giriwoyo, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 65 peserta dari kalangan guru SD dan PAUD se-Korwil Bidik Kecamatan Giriwoyo. “This programme is part of the AI Opportunity Fund: Asia-Pacific, an initiative by AVPN with support from Google.org and the Asian Development Bank.” 

Agus Sriyanto, Person in Charge (PIC) AI Goes to School Mafindo Institute Wonogiri, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan dasar tentang kecerdasan artifisial (AI) kepada para pendidik.

“Hari ini kita melaksanakan kelas kecerdasan artifisial sebagai bagian dari program AI Goes to School. Kegiatan ini dimotori oleh Mafindo Wonogiri, sedangkan pendanaannya disupport dari AVPN. Kita ingin memberikan wawasan kepada guru-guru SD, TK, maupun kelompok bermain tentang konsep dasar AI dan bagaimana memanfaatkannya untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik,” jelas Agus.

Peserta praktik menggunakan aplikasi AI untuk membuat media pembelajaran.


Ia menambahkan, melalui pelatihan ini para guru diharapkan mampu menciptakan media ajar kreatif berbasis AI agar siswa lebih tertarik dan tidak jenuh dengan metode pembelajaran konvensional.

“Harapannya, teman-teman pendidik bisa memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif,” imbuhnya.

Sementara itu, Ismeid, S.ST., M.T., Sekcam Giriwoyo yang hadir membuka kegiatan menyampaikan pentingnya penguasaan teknologi digital oleh para pendidik di era modern.

“Kita sekarang berada di era digital. Guru-guru muda harus mampu menguasai teknologi, terutama kecerdasan buatan. Dengan begitu, proses pembelajaran bisa berjalan lebih baik dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya dalam sambutannya.


Korwil Bidik Kecamatan Giriwoyo, Wasito, menyampaikan apresiasi kepada Mafindo Wonogiri atas kolaborasi penyelenggaraan pelatihan tersebut.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menyongsong Hari Guru. Kami berharap para peserta dapat menjadi pionir dalam pengembangan pembelajaran berbasis AI di sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Dalam sesi materi, Santo Ari Wibowo memaparkan topik Lanskap Kecerdasan Artifisial yang mencakup empat lapisan penting yaitu Artificial Intelligence (AI) – teknologi yang meniru perilaku manusia menggunakan mesin yang mampu belajar. Machine Learning (ML) – sistem yang dapat belajar secara otomatis dari data untuk membuat prediksi. Deep Learning (DL) – jaringan saraf buatan untuk mengenali pola kompleks dan belajar dari data besar. Generative AI (GenAI) – teknologi yang mampu menghasilkan konten baru seperti teks, gambar, musik, dan video.

Selain itu, peserta juga mempelajari jenis-jenis prompt AI, seperti Direct Prompt, Role Playing Prompt, Engineer Prompt, Contextual Prompt, dan Multi-Turn Prompt untuk membantu proses pembelajaran berbasis percakapan dengan AI.

Santo juga menjelaskan pentingnya tujuh prinsip etika dalam pemanfaatan AI, yakni pendekatan berpusat pada manusia, kritis, transparansi, kepatuhan hukum, pembelajaran berkelanjutan, Integritas akademis, privasi data.

Pemateri Yusuf Abdulah memperkenalkan berbagai jenis aplikasi berbasis AI yang bisa dimanfaatkan para pendidik sesuai kebutuhan bidang pembelajaran.


Melengkapi sesi tersebut, Yusuf Abdulah memperkenalkan berbagai jenis aplikasi berbasis AI yang bisa dimanfaatkan para pendidik sesuai kebutuhan bidang pembelajaran, antara lain AI untuk Animasi dan Ilustrasi Pembelajaran

Guru dapat menggunakan aplikasi seperti Animoto, Toonly, atau Pika Labs untuk membuat video animasi sederhana yang menjelaskan konsep pelajaran sains, matematika, atau sosial.

AI untuk Desain Grafis dan Infografis. Melalui platform seperti Canva AI, Adobe Firefly, dan Leonardo AI, guru dapat membuat poster, infografis, dan bahan presentasi interaktif tanpa harus memiliki kemampuan desain profesional. Yusuf menjelaskan visual yang menarik membantu siswa fokus dan lebih cepat memahami pesan utama dari materi yang disampaikan.

AI untuk musik dan suara. Dengan alat seperti Suno AI, Mubert, atau Soundraw, guru dapat membuat latar musik atau jingle pembelajaran yang sesuai tema pelajaran. Hal ini dapat meningkatkan suasana belajar menjadi lebih rileks dan menyenangkan.

AI untuk pembuatan video pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan HeyGen, Synthesia, atau Pictory AI untuk membuat video pembelajaran dengan avatar digital yang bisa menjelaskan materi layaknya guru virtual.

AI untuk kuis dan evaluasi interaktif, Yusuf juga memperkenalkan penggunaan Quizizz AI, ChatGPT, dan Google Bard untuk membuat soal latihan otomatis, kuis cerdas, dan simulasi pembelajaran berbasis dialog.

Guru cukup menuliskan tema pelajaran, dan AI akan membantu menghasilkan berbagai bentuk soal dari pilihan ganda hingga uraian. (Sofyan)


Baca juga: Hujan Deras, Pohon Karet Tumbang Timpa Rumah Warga Desa Sudimoro Klaten 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top