Hani Greisilavia Andaresta, Wisudawan Univet Bantara Terbaik yang Tak Pernah Menyangka Raih IPK 3,97

Print Friendly and PDF

-

Hani Greisilavia Andaresta saat menerima penghargaan dari Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum.


Hani Greisilavia Andaresta, Wisudawan Univet Bantara Terbaik yang Tak Pernah Menyangka Raih IPK 3,97

Sukoharjo – majalahlarise.com – Siapa sangka, di balik sosok lembut dan kalem seorang Hani Greisilavia Andaresta, tersimpan tekad kuat dan semangat pantang menyerah yang mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik Program Sarjana (S1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Perempuan kelahiran Sragen, 9 September 2002, yang tinggal di Tompak, RT 002/002, Ketos, Paranggupito ini mengaku pencapaian tersebut terasa begitu luar biasa dan tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Saat dikonfirmasi usai prosesi Wisuda Pascasarjana ke-26, Sarjana ke-56, dan Diploma III ke-9, Sabtu (1/11/2025), Hani menyampaikan rasa syukur dan harunya atas penghargaan yang ia terima.

“Predikat wisudawan terbaik tentunya bukan sesuatu yang pernah terbayang bisa saya dapatkan. Rasanya cukup terkejut dan campur aduk, tetapi secara keseluruhan saya merasa sangat senang dan bangga dengan pencapaian diri,” ungkapnya dengan senyum haru.

Seperti mahasiswa pada umumnya, perjalanan kuliah Hani juga diwarnai berbagai tantangan, terutama tumpukan tugas akademik yang seolah tak ada habisnya. Namun, ia punya cara tersendiri untuk menaklukkannya.

“Tantangan terbesar saya tentu saja tugas yang menggunung. Cara mengatasinya dengan pandai mengatur alokasi waktu supaya semua tugas bisa selesai tepat waktu, tidak terkesan buru-buru, atau seadanya saja,” tuturnya.

Bagi Hani, kesuksesan akademik bukan hanya soal kecerdasan, tapi juga disiplin dan kesadaran terhadap ritme belajar diri sendiri.

“Kuncinya adalah belajar sesuai dengan pace atau kecepatan diri sendiri. Kalau merasa kurang di suatu bidang, saya evaluasi mandiri. Kebiasaan belajar saya sederhana: jangan pakai sistem kebut semalam, karena belajar sehari satu jam lebih baik,” jelasnya.

Peraih IPK nyaris sempurna ini tak lupa menjelaskan bahwa keluarga menjadi sumber motivasi terbesar dalam hidupnya.

“Saya tidak akan pernah punya motivasi hidup apapun selain untuk meraih pencapaian setinggi-tingginya agar bisa membanggakan dan menaikkan derajat keluarga. Orang tua dan adik saya adalah alasan utama saya untuk terus berjuang,” ujarnya penuh rasa syukur.

Setelah meraih gelar sarjana, Hani berencana menapaki dunia kerja dan tetap membuka peluang untuk melanjutkan studi profesi jika diberikan kesempatan.

“Saya ingin menggunakannya untuk terjun ke dunia kerja. Jika memang berjodoh dengan keguruan bahasa dan sastra Indonesia, saya ingin melanjutkan ke program profesi,” pungkasnya dengan penuh semangat.

Dengan pencapaian yang gemilang dan sikap rendah hati, Hani Greisilavia Andaresta menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya bahwa kesuksesan tidak datang dari keajaiban, melainkan dari konsistensi, kedisiplinan, dan doa keluarga yang tulus. (Sofyan)


Baca juga: Rektor Univet Bantara Sukoharjo Lepas 500 Wisudawan Pascasarjana ke-26, Sarjana ke-56, dan Diploma III ke-9, Ajak Civitas Akademika Wujudkan Univet Jaya, Unggul, dan Sejahtera


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top