GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Wujudkan Desa Siaga Kesehatan, Desa Bero Gelar Penyuluhan Narkoba di SMA Negeri 1 Manyaran
![]() |
| Kepala Desa Bero, Roh Edy Wibowo, S.Pd saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan penyuluhan bahaya narkoba. |
Wujudkan Desa Siaga Kesehatan, Desa Bero Gelar Penyuluhan Narkoba di SMA Negeri 1 Manyaran
Wonogiri – majalahlarise.com – Suasana aula SMA Negeri 1 Manyaran pada Selasa pagi (28/10/2025) tampak ramai oleh siswa kelas X. Mereka duduk rapi, menyimak dengan penuh perhatian. Hari itu, Pemerintah Desa Bero bekerja sama dengan Polsek Manyaran dan Puskesmas Manyaran menggelar Penyuluhan Bahaya Narkoba sebagai bagian dari Program Desa Siaga Kesehatan RKPDes Bero Tahun 2025.
Kegiatan ini menjadi upaya nyata pemerintah desa dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba yang kian marak menyasar kalangan remaja.
Kepala Desa Bero, Roh Edy Wibowo, S.Pd, menyampaikan harapan besar kepada para pelajar agar memiliki pengetahuan yang benar tentang narkoba tidak hanya sekadar mengenal namanya, tetapi juga memahami bahaya dan konsekuensi hukumnya.
![]() |
| narasumber, Kanit Binmas Polsek Manyaran, Aiptu Sriyadi, memaparkan materi bahaya narkoba. |
“Generasi muda harus tahu dan paham apa itu narkoba. Jangan sampai penasaran lalu mencoba. Ketika sudah tahu efeknya, kita akan sadar bahwa narkoba itu merusak fisik, menghancurkan pikiran, bahkan bisa menyeret ke jeratan hukum. Pemakai, pengedar, sampai bandar semua memiliki konsekuensi hukum yang berat,” tegas Roh Edy Wibowo di hadapan para siswa.
Ia menambahkan, Desa Bero berkomitmen menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari narkoba, dengan melibatkan lembaga pendidikan sebagai mitra penting dalam edukasi pencegahan.
Sebagai narasumber, Kanit Binmas Polsek Manyaran, Aiptu Sriyadi, memaparkan kondisi faktual tentang peredaran narkoba di wilayah Kecamatan Manyaran. Menurutnya, aparat kepolisian telah mencatat tiga kali kasus transaksi narkoba yang terjadi di wilayah ini.
“Ini bukti nyata bahwa bahaya narkoba bukan hal yang jauh dari kita. Sudah ada tiga kali transaksi di Manyaran. Artinya, generasi muda harus benar-benar waspada dan jangan mudah tergiur ajakan mencoba,” jelas Aiptu Sriyadi dengan nada tegas.
![]() |
| Narasumber Arum Mustika Sari dari Puskesmas Manyaran turut memberikan edukasi bertema “Remaja Keren Tanpa Narkoba”. |
Ia menambahkan, narkoba kini jauh lebih mudah didapat dibandingkan zaman dulu. Modusnya pun beragam, mulai dari permen atau pil warna-warni yang dikemas menarik, hingga produk yang disamarkan seperti minuman energi atau rokok elektrik.
“Kadang ada yang diberi teman, dikira permen atau vitamin, padahal narkoba. Jadi, kalau ada barang mencurigakan, jangan diterima, jangan coba-coba. Karena membawa saja bisa kena pasal hukum,” imbuhnya.
Dalam penyuluhan tersebut, Aiptu Sriyadi menjelaskan secara rinci jenis-jenis narkoba, antara lain narkotika alami seperti ganja dan opium. Narkotika sintetis hasil campuran bahan kimia. Narkoba oplosan yang berisiko tinggi karena tidak jelas komposisinya. Psikotropika, yaitu zat yang memengaruhi susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan mental seperti halusinasi dan delusi. Zat adiktif lainnya seperti rokok, alkohol, lem, dan minuman keras yang juga dapat menimbulkan ketergantungan.
Ia memaparkan pula sejumlah pasal hukum yang mengatur sanksi berat bagi pengguna dan pengedar, antara lain Pasal 115 UU No. 35 Tahun 2009, bagi yang membawa atau mengonsumsi narkotika, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda hingga 5 miliar rupiah. Pasal 114, bagi pengedar, dengan hukuman maksimal pidana mati jika termasuk jaringan besar. Pasal 127, bagi pemakai narkoba untuk diri sendiri, dengan ancaman hukuman rehabilitasi hingga penjara 4 tahun.
“Sekali saja mencoba, bisa menyesal seumur hidup. Narkoba itu tidak hanya menghancurkan tubuh, tapi juga keluarga dan masa depan,” tegasnya.
Selain bahaya narkoba, Aiptu Sriyadi juga menyampaikan imbauan Kamtibmas terkait peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Manyaran, yang termasuk tertinggi di wilayah Kabupaten Wonogiri.
“Kami mengingatkan adik-adik agar selalu tertib berlalu lintas. Gunakan helm, jangan kebut-kebutan, dan taati aturan jalan,” ujarnya.
Ia juga memperingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap promosi atau tawaran online yang menggiurkan.
“Banyak penipuan online bermodus promosi atau investasi. Jangan mudah tergiur. Lakukan transaksi hanya di platform resmi dan aman,” pesannya.
Dalam penjelasan yang menyentuh sisi psikologis, Aiptu Sriyadi mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja sering dipicu oleh beberapa faktor, seperti rasa ingin tahu yang tinggi. Tekanan teman sebaya. Hubungan keluarga yang kurang harmonis. Lingkungan pergaulan yang negatif. Kurangnya kontrol diri dan keimanan.
“Kalau hubungan dengan orang tua renggang, seringkali anak mencari pelarian lewat rokok, minuman keras, atau narkoba. Karena itu, bangun komunikasi yang baik dengan keluarga dan pilih teman yang positif,” ujarnya menasihati.
Melengkapi kegiatan tersebut, narasumber Arum Mustika Sari dari Puskesmas Manyaran turut memberikan edukasi bertema “Remaja Keren Tanpa Narkoba”. Ia menjelaskan narkoba bekerja sebagai stimulan, depresan, dan halusinogen, yang memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan.
“Narkotika dibagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama seperti heroin, kokain, dan ganja memiliki daya adiktif paling tinggi. Pengguna akan merasakan euforia sesaat, tapi setelah itu mengalami sakau sakit luar biasa saat berhenti menggunakan,” terang Arum.
Ia menegaskan, remaja keren adalah mereka yang berani berkata tidak pada rokok, miras, dan narkoba.
“Remaja yang keren itu sehat, berprestasi, dan punya masa depan. Jangan mau jadi korban tren negatif hanya karena ingin diterima di pergaulan,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta.
Di akhir kegiatan, seluruh siswa SMA Negeri 1 Manyaran melakukan ikrar bersama untuk hidup sehat dan menjauhi narkoba. Mereka berjanji untuk tidak merokok, tidak minum minuman keras, dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan obat terlarang. (Sofyan)
Baca juga: Apresiasi Disiplin, Polantas Sukoharjo Beri Helm Baru untuk Pengemudi Ojol dan Pemilik SIM Tertib
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Pengunjung saat mengambil sendiri bakso sepuasnya. "Bakso Manja Prasmanan" Sensasi Baru Makan Sepuasnya di Wonogiri Wonogiri- maja...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...



Tidak ada komentar: