GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Siap Hadirkan Keris dari Lintas Negara, Prodi Keris ISI Solo Gelar Pameran Internasional Keris Fest 6
Siap Hadirkan Keris dari Lintas Negara, Prodi Keris ISI Solo Gelar Pameran Internasional Keris Fest 6
Solo - majalahlarise.com - Program Studi Senjata Tradisional (Prodi Keris) Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Solo) kembali menggelar Pameran Internasional Keris Fest #6, sebuah agenda dwitahunan yang telah menjadi wadah pertemuan antara pelestarian warisan budaya dan inovasi seni keris Nusantara. Kegiatan ini akan berlangsung pada 26–28 Oktober 2025 di Pendapa Ageng GPH Joyokusumo ISI Solo, mengusung tema “Dhuwung Gumelung: Ketajaman Batin yang Menggema.”
Sebagai lanjutan dari perhelatan tahun 2023, Keris Fest #6 dihadirkan sebagai ruang reflektif yang menenangkan di tengah hiruk pikuk modernitas. Pameran ini mengajak publik menyelami makna batin, filosofi, serta nilai spiritual yang terkandung dalam setiap lekuk dan pamor keris. Melalui tema Dhuwung Gumelung, pameran ini menegaskan bahwa ketajaman batin bukan sekadar kehalusan rasa, melainkan kekuatan intuisi dan kebijaksanaan dalam membaca tanda kehidupan sebuah gema nilai budaya yang terus hidup di tengah masyarakat.
Ruang Dialog antara Tradisi dan Inovasi Keris Fest #6 menampilkan karya-karya mahasiswa dan dosen Prodi Senjata Tradisional ISI Solo yang berkolaborasi dengan para empu dan praktisi dari berbagai daerah di Indonesia serta negara sahabat seperti Belanda, Jerman, Amerika, dan Thailand. Seluruh karya yang dipamerkan berfokus pada kategori keris kamardikan keris yang lahir dalam semangat kemerdekaan, baik secara historis maupun kreatif.
Kurator pameran, Dr. Kuntadi Wasi Darmojo, M.Sn., menjelaskan bahwa karya-karya yang dihadirkan merupakan representasi dari dua pendekatan utama:
1. Revitalisasi – menghidupkan kembali bentuk dan pakem klasik keris (dhapur nunggak semi/putran).
2. Reinterpretasi – menciptakan bentuk-bentuk baru yang tetap berpijak pada nilai-nilai tradisi.
Melalui dua pendekatan tersebut, pameran ini menjadi ruang dialog antara tradisi dan inovasi, antara spiritualitas dan estetika, serta antara empiris dan metafisik dalam seni perkerisan.
Rangkaian Kegiatan
Selain pameran utama yang dibuka setiap hari pukul 09.00–21.00 WIB, agenda Keris Fest #6 juga akan diisi dengan sejumlah kegiatan pendukung:
- Pembukaan Pameran – 26 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB, oleh Rektor ISI Solo.
- Bedah Buku – 27 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB, menghadirkan
a. Dr. Kuntadi Wasi Darmojo, M.Sn. (Penulis Keris Kamardikan)
b. Intan Anggun Pangestu, S.Tr.Sn., M.Sn. (Penulis Identifikasi Anatomi Keris)
- Workshop Sungging Warangka – 27 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB, bersama narasumber Dhoni Kustanto, A.Md.
- Pengumuman Kompetisi Mahasiswa Prodi Keris & Penutupan – 28 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti melalui tautan QR yang tersedia pada poster resmi acara untuk pendaftaran workshop dan pengumpulan karya.
Spirit Akademik dan Budaya
Keris Fest tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga wujud pertanggungjawaban akademik dan pengabdian budaya bagi civitas akademika ISI Solo. Pameran ini menjadi media edukatif dan reflektif, di mana pengunjung dapat memahami simbolisme pamor, filosofi bilah, serta nilai spiritual yang melekat pada keris sebagai karya seni adiluhung bangsa.
Kuntadi menegaskan, “Ketajaman batin adalah kekuatan rasa yang diasah melalui kejernihan hati, sehingga ia bisa menjadi jembatan antara manusia, budaya, dan semesta. Melalui pameran ini, kita diingatkan bahwa keris bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga napas kehidupan yang terus bergema dalam kreativitas generasi muda.”
Dengan mengusung semangat Dhuwung Gumelung, Pameran Internasional Keris Fest #6 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran ISI Solo sebagai pusat pengembangan seni tradisi dan inovasi budaya yang berkelas dunia. [humas/ Sofyan]
Baca juga: Pemprov dan Polisi Atasi Kemacetan Akibat Banjir, Jalur Pantura Demak–Semarang Mulai Lancar
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Pengunjung saat mengambil sendiri bakso sepuasnya. "Bakso Manja Prasmanan" Sensasi Baru Makan Sepuasnya di Wonogiri Wonogiri- maja...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...

Tidak ada komentar: