GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Setelah Bertahun-Tahun Terendam Rob, Warga Timbulsloko Demak Kini Nikmati Rumah Apung Bantuan Pemprov Jateng
![]() |
| Bantuan rumah apung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. |
Setelah Bertahun-Tahun Terendam Rob, Warga Timbulsloko Demak Kini Nikmati Rumah Apung Bantuan Pemprov Jateng
Demak - majalahlarise.com - Senyum sumringah menghiasi wajah Muslim (50), warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Sejak beberapa tahun terakhir, rumahnya selalu menjadi langganan renovasi kecil akibat terendam rob dan air pasang.
Kini, setelah bantuan rumah apung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah rampung, ia bisa bernapas lega.
“Alhamdulillah, bantuan rumah apung dari Pak Gubernur Ahmad Luthfi sudah selesai dan bisa ditempati,” kata Muslim, ditemui di rumahnya, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, rumah apung adalah jawaban atas keresahannya selama ini. Lebih dari 10 tahun, Muslim dan keluarga hidup dalam kepungan air pasang. Secara berkala, dia terus merenovasi rumahnya, karena air rob terus meninggi. Pendapatannya sebagai pencari kerang tidak cukup untuk biaya hidup. Hanya tersita untuk biaya meninggikan rumah.
“Sudah berkali-kali meninggikan rumah, tapi tiap tahun pasti terendam lagi. Ya, kerja mencari kerang paling sehari dapat Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu, habis buat biaya hidup,” ungkapnya.
Namun kini, Muslim bisa hidup jauh lebih tenang di rumah apung bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Selain bebas dari rob, uang yang biasa buat renovasi rumah lamanya, bisa ditabung dan untuk biaya sekolah anak.
“Alhamdulillah sekarang bisa menabung, dan juga bisa membiayai anak sekolah,” lanjutnya.
Begitu juga dengan Romani, penerima manfaat rumah apung yang lain. Rumahnya kini jauh lebih nyaman untuk dihuni. Terdapat ruang tamu dan dua kamar tidur.
“Wah, lebih nyaman di rumah apung. Kalau rumah yang lama sudah separuh kena rob. Jadi harus menunduk kalau di dalam rumah,” tuturnya.
Romani hidup bersama istri dan kedua buah hatinya. Selain nyaman, rumah apung membuat kedua anaknya mudah untuk belajar di rumah.
“Anak dua. Satu masih TK, dan satunya kelas enam SD. Kalau sekarang nyaman bisa belajar di rumah,” imbuhnya.
Kehidupan yang lebih layak itu membuat Romani lebih bersemangat bekerja untuk istri dan anaknya.
“Sekarang bisa menabung dan semangat kerja. Saya sebagai orang tua ingin anaknya jadi orang. Jangan sampai susah seperti saya,” jelasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, menyampaikan, program bantuan rumah apung di Desa Timbulsloko telah rampung. Pada tahap pertama, ada tiga unit rumah apung.
“Untuk penanganan dampak banjir rob di Sayung, ada berupa pembangunan rumah apung dan juga relokasi. Rumah apung ada tiga unit, dan relokasi juga tiga unit,” ujarnya.
Ditambahkan, bantuan di Desa Timbulsloko tersebut akan terus berlanjut, dari total 111 kepala keluarga atau rumah yang terdata layak menerima bantuan.
“Setelah tiga unit rampung, ke depan ada 17 warga yang tercatat mendapat banguan di tahap selanjutnya. Harapan kami bisa 100 persen dapat bantuan, tapi tentu melalui komunikasi dan koordinasi baik penerima maupun stakeholder,” terang Boedyo.
Dijelaskan, bantuan untuk penanganan dampak rob di Sayung dilakukan sesuai program prioritas Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yakni pembangunan infrastruktur melalui permukiman layak huni.
“Sesuai arahan Pak Gubernur, kami terus melakukan kolaborasi sebagai langkah solutif penanganan di Sayung terutama di sektor perumahan,” ucapnya.
Menurut Boedyo, bantuan rumah apung bukan sekadar hunian, tetapi juga memberikan kehidupan yang lebih layak dan sehat.
“Jadi hidupnya bisa lebih sehat, dan anak-anak bisa belajar dengan baik di rumah,” tandasnya. (Hum/ Sofyan)
Baca juga: Mahasiswa Sastra Indonesia UNS Ungkap Jejak Islam Sragen Lewat Naskah Kuno di Masjid Mujahidin
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Pengunjung saat mengambil sendiri bakso sepuasnya. "Bakso Manja Prasmanan" Sensasi Baru Makan Sepuasnya di Wonogiri Wonogiri- maja...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...

Tidak ada komentar: