Seminar Parenting PAUD Asifa Tekankan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Pola Asuh Anak

Print Friendly and PDF

Narasumber Ummi Hany Eprilia, S.Pd., M.Pd saat memaparkan materi.


Seminar Parenting PAUD Asifa Tekankan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Pola Asuh Anak

Klaten – majalahlarise.com - PAUD Asyiyah Sinar Fajar (Asifa) Cawas, Klaten, menggelar Seminar Parenting dengan tema “Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Menerapkan Pola Asuh di Rumah dan Sekolah untuk Membentuk Perilaku Positif Sesuai Perkembangan Anak”. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (4/10/2025) di Gedung IPHI Kecamatan Cawas ini menghadirkan narasumber Ummi Hany Eprilia, S.Pd., M.Pd., dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan diikuti oleh seluruh orang tua/wali santri PAUD Asifa.

Kepala PAUD Asifa, Anwar Rosyidi, dalam keterangannya menuturkan parenting menjadi wadah penting bagi orang tua dan guru untuk memahami kondisi anak secara menyeluruh, terutama di tengah semakin beragamnya karakter anak didik.

“Acara ini rutin kami adakan setiap tahun, namun temanya selalu menyesuaikan dengan kondisi perkembangan anak-anak. Saat ini banyak sekali anak dengan kebutuhan khusus yang tidak terdeteksi sejak dini. Melalui parenting, kami berharap orang tua dan guru dapat bersinergi, memahami kondisi anak, serta menerapkan pola asuh yang tepat di rumah maupun sekolah,” terangnya.

Menurutnya, sinergi tersebut mutlak diperlukan karena masih banyak orang tua yang kurang memahami perkembangan psikologis anak, sehingga pola pengasuhan sering kali tidak sejalan dengan pembelajaran di sekolah.

“Semoga kegiatan ini memperkuat sinergi antara guru dan orang tua sehingga anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berperilaku positif, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Anwar Rosyidi.

Ketua PAUD Dasmen PCA Cawas, Titik, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada narasumber yang bersedia hadir dari Surakarta untuk berbagi ilmu.

“Saya pribadi sudah merasakan manfaat parenting seperti ini sejak lebih dari 20 tahun lalu ketika anak saya menjadi siswa PAUD Asifa. Ilmu yang saya dapatkan masih membekas hingga sekarang. Bahkan saya justru belajar banyak dari anak-anak saya yang dulu dididik di PAUD Asifa. Mulai dari pembiasaan, perilaku, hingga penampilan sehari-hari. Semua itu menjadi bekal yang sangat berharga,” ujarnya penuh haru.

Ia menambahkan, seminar parenting bukan sekadar acara seremonial, melainkan sarana tolabul ilmi (mencari ilmu) yang wajib dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para orang tua. “Ini bukan sekadar pertemuan wali santri. Ini adalah forum untuk menimba ilmu, menggali pengalaman, dan memperbarui pengetahuan kita tentang pola asuh anak. Semoga ilmu yang kita dapatkan menjadi investasi berharga, bahkan penanaman modal akhirat (PMA) bagi kita semua,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, narasumber Ummi Hany Eprilia, S.Pd., M.Pd., menjelaskan pentingnya pola asuh yang penuh kasih sayang, komunikasi yang sehat, serta keteladanan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

Ia mengisahkan teladan Rasulullah SAW dalam mendidik anak angkatnya, Zaid, dengan penuh kelembutan, tanpa kemarahan, namun tetap memberikan bimbingan yang jelas.

“Orang tua harus mampu menyeimbangkan ketegasan dengan kasih sayang. Jangan sampai anak-anak hanya dituntut secara akademis tetapi kebutuhan emosionalnya terabaikan. Banyak kasus anak mengalami gangguan psikis karena kurang mendapat perhatian dan pelukan kasih sayang dari orang tuanya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ummi Hany juga menyoroti dampak buruk pola asuh yang keliru, seperti terlalu cepat memaksa anak belajar membaca dan berhitung sebelum waktunya, kekerasan fisik maupun verbal, hingga ketergantungan gawai.

“Anak usia dini bukan untuk dipaksa ranking atau juara. Mereka butuh ruang untuk bermain, berkreasi, dan mendapatkan perhatian penuh dari orang tua. Kalau sejak kecil anak ditekan dengan pola asuh yang salah, dampaknya bisa terbawa hingga remaja bahkan dewasa,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar orang tua aktif berkomunikasi dengan guru. “Sekolah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan orang tua. Sebaliknya, orang tua juga tidak bisa hanya menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Harus ada kesinambungan pola asuh di rumah dan sekolah. Inilah yang dimaksud sinergi,” tegasnya.

Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Para orang tua diberi kesempatan menyampaikan berbagai pengalaman dan permasalahan yang dihadapi dalam mengasuh anak. Narasumber memberikan solusi praktis, mulai dari cara menghadapi anak yang sulit diatur, cenderung nakal, hingga anak yang emosional.

Banyak orang tua yang mengaku mendapat pencerahan setelah mengikuti seminar ini. Mereka merasa lebih memahami pentingnya memberikan perhatian emosional, mengurangi bentakan, serta memperbanyak pelukan dan komunikasi positif dengan anak.

Dengan adanya seminar parenting ini, PAUD Asifa berharap orang tua semakin sadar bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. (Sofyan)


Baca juga: GRIB Cepogo Gelar Aksi Sosial, Bagikan Makanan dan Minuman untuk Warga


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top