GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Pemprov Jateng Dirikan Dapur Umum, Ribuan Pengungsi Banjir Semarang Dapat Makanan Siap Saji
![]() |
| Dapur umum didirikan di lokasi banjir, untuk memenuhi kebutuhan makanan siap saji bagi warga terdampak |
Pemprov Jateng Dirikan Dapur Umum, Ribuan Pengungsi Banjir Semarang Dapat Makanan Siap Saji
Semarang - majalahlarise.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus bergerak cepat mencukupi kebutuhan pengungsi, akibat banjir yang melanda Kota Atlas. Tak hanya bantuan logistik, dapur umum pun didirikan di lokasi banjir, untuk memenuhi kebutuhan makanan siap saji bagi warga terdampak.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur mengatakan, pihaknya fokus menyediakan bantuan makanan siap saji untuk masyarakat terdampak. Selain itu, pihaknya juga menyediakan bantuan berupa family kit, kids ware dan kasur lipat, hingga bantuan logistik.
Bersinergi dengan Kementerian Sosial, dapur umum didirikan di beberapa tempat, seperti di Kantor Dinsos Jateng, dan Kantor Kelurahan Tlogosari Kulon. Di tempat itu, Taruna Siaga Bencana (Tagana) bertugas memasak berbagai menu.
Adapun untuk kapasitas setiap dapur umum, berkisar 1.000-3.000 bungkus, atau disesuaikan dengan permintaan dari wilayah sekitar. Sebab, sebagian kelurahan juga sudah didirikan dapur umum mandiri.
Dia mengatakan, setidaknya 5.000 jiwa terdampak di Kecamatan Pedurungan. Selain itu, tercatat 99 jiwa mengungsi ke beberapa tempat, seperti di Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul 11 KK (22 jiwa), Masjid Kampus USM 17 jiwa, Masjid Al Islah RT 03 RW 03 Kecamatan Genuk 46 jiwa, Mushola Baiturrahman RT 7 RW 3 Kecamatan Genuk ada 11 jiwa, Mushola Al-Huda RT 11 RW 03 Genuksari ada 3 jiwa.
Sementara, warga lain yang terdampak memilih bertahan di rumah sendiri atau ke rumah famili.
"Kami siapkan logistik untuk yang terdampak banjir, dan kemarin sudah kami distribusikan. Kalau total untuk kota Semarang senilai Rp600 juta, ada beras 4 ton, permakanan siap saji, termasuk kasur dan lain-lain, sudah kami drop," ucap Imam, ditemui Rabu (29/10/2025) siang.
Dia mengatakan, layanan diberikan oleh Pemprov Jateng kepada pengungsi. Seperti di Masjid Kampus USM di mana ada 17 jiwa yang mengungsi, dari sekitar Muktiharjo Kidul dan Dempel.
Bantuan yang diberikan sejak Selasa (28/10/2025) berupa makanan siap saji sebanyak 300 pak, kasur lipat, perlengkapan anak, dan perlengkapan mandi-cuci. Tidak hanya untuk pengungsi, bantuan juga untuk personel operasi Search and Rescue (SAR).
Warga Dempel-Muktiharjo Kidul, Ani mengatakan, banjir melanda wilayah tinggalnya sejak Selasa (28/10/2025) sore. Ketinggian air saat itu setinggi paha orang dewasa, atau sekitar 90 sentimeter.
"Saya mengungsi ke sini karena takutnya tambah naik gitu. Kayaknya juga masih mendung hujan. Jadi, saya sama keluarga ngungsi aja ke sini, sekitar maghrib," ujarnya.
Ani kemudian diangkut menggunakan armada jip, dan diantar ke titik pengungsian. Di lokasi, kesehatannya dicek oleh tim dokter dari Dinkes Kota Semarang dan diberikan makan siap saji hingga kebutuhan pribadi, yang diserahkan oleh petugas Dinsos Jateng.
"Kita dapat family kit ini, ya untuk peralatan mandi dan sebagainya. Terus ada kasur, terus selimut, terus makanan, lengkap. Pelayanan kesehatan juga kita dapat," ungkapnya.
Warga Muktiharjo Kidul lain Tati Mulyati, menambahkan, hujan deras sejak Selasa pagi, menyebabkan air meninggi dan menggenangi rumahnya.
Sesampainya di lokasi pengungsian, kebutuhannya langsung dipenuhi, mulai dari makanan dan pengecekan kesehatan.
"Saya merasakan pelayanan di sini, sangat-sangat puas sekali dari segi makanan, dari segi pengobatan. Apa kita yang dibutuhkan, gercep ya di sini," tuturnya.
Keduanya berharap, banjir yang menggenangi kawasan rumahnya segera surut, dan warga bisa melakukan kegiatan secara normal. (Hum/ Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: