GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PDM Kabupaten Boyolali Gelar Seminar Syi’ar Milad Muhammadiyah ke-113, Majukan Kesejahteraan Bangsa
![]() |
| Seminar Syi’ar Milad Muhammadiyah bertema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” di Gedung Dakwah Muhammadiyah Boyolali, Rabu (29/10). |
PDM Kabupaten Boyolali Gelar Seminar Syi’ar Milad Muhammadiyah ke-113, Majukan Kesejahteraan Bangsa
Boyolali - majalahlarise.com - Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-113, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan Seminar Syi’ar Milad Muhammadiyah bertema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” di Gedung Dakwah Muhammadiyah Boyolali, Rabu (29/10).
Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat dengan dihadiri oleh para pimpinan Muhammadiyah Boyolali, guru, serta kepala sekolah di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ketua FGM Kabupaten Boyolali Pujiono di temui awak Media menyampaikan, apresiasi atas semaraknya peringatan Milad tahun ini, “Semoga kegiatan seperti ini semakin menggugah semangat warga Muhammadiyah untuk terus berjuang memajukan persyarikatan dan bangsa,” ujarnya.
Dalam sesi pembuka, Jamhari Harahap memberikan pengarahan agar seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) turut menggerakkan amal usaha untuk menyemarakkan Milad, antara lain dengan mengelola dana parkir, konsumsi, dan infaq terbaik.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan ketaqwaan melalui program “One Day One Juz” bagi seluruh warga Muhammadiyah. “Indikator takwa itu tampak dari kesabaran, kedisiplinan, hati yang bahagia, tidak suka mengeluh, taat pada pimpinan, istiqamah, mengajak kebaikan, serta memiliki hati yang ikhlas,” pesannya.
Lebih lanjut, Jamhari menegaskan pentingnya membangun SDM Muhammadiyah yang berpotensi, yaitu cerdas dalam sains dan skill, teknologi, religi, serta berjuang untuk kemajuan persyarikatan.
Pemateri kedua, Ali Muhson, mengangkat tema “Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah”. Ia menjelaskan bahwa ideologi Muhammadiyah bukan hanya sistem pemikiran, tetapi juga strategi perjuangan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
Ia menguraikan beberapa aspek penting revitalisasi, di antaranya penataan organisasi, penguatan teologi dan ideologi, peningkatan amal usaha, serta penguatan kepemimpinan dan kaderisasi.
“Revitalisasi ideologi diperlukan agar semangat perjuangan Muhammadiyah tidak luntur menghadapi tantangan zaman, baik dari dalam maupun luar,” tegasnya.
Pemateri ketiga, Tantowi Jauhari, dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), menyampaikan materi bertema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Ia mengulas konsep kesejahteraan bangsa dari berbagai aspek – ekonomi, sosial, politik, hingga lingkungan.
Tantowi menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, serta perlunya kebijakan publik yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa.
Sebagai pembicara keempat, Mahmud Zamman memaparkan tentang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muhammadiyah. Beliau menjelaskan bahwa LBH Muhammadiyah berperan penting dalam memberikan bantuan hukum gratis, melakukan advokasi kebijakan, serta meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
“LBH Muhammadiyah adalah wujud nyata kepedulian persyarikatan terhadap masyarakat lemah dan terpinggirkan. Lembaga ini menjadi garda depan dalam memperjuangkan keadilan sosial,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini beberapa tokoh Muhammadiyah Boyolali, antara lain Drs. Kamtar dan Ahmad Nur Rohim, Lc, yang memberikan dukungan atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Nurdin Salah satu Peserta seminar yang Juga Kepala SD Muh Sambon berharap ini menjadi momentum penting bagi warga Muhammadiyah Boyolali untuk memperkuat ideologi, meningkatkan kapasitas SDM. hal Yang Sama juga Di ungkapkan Ibu Rohmah, Kepala MIM PK Boyolali bisa menginspirasi komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa sesuai semangat Milad Muhammadiyah ke-113. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Pengunjung saat mengambil sendiri bakso sepuasnya. "Bakso Manja Prasmanan" Sensasi Baru Makan Sepuasnya di Wonogiri Wonogiri- maja...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...

Tidak ada komentar: