PARMUSI Jawa Tengah Gelar Muswil ke-4: Teguhkan Komitmen Menuju Kemandirian Ekonomi Umat

Print Friendly and PDF

Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Wilayah Jawa Tengah.

PARMUSI Jawa Tengah Gelar Muswil ke-4: Teguhkan Komitmen Menuju Kemandirian Ekonomi Umat

Solo – majalahlarise.com - Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Wilayah Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 di Hotel Syariah Solo, Minggu (12/10/2025). Mengusung tema “Menuju Kemandirian Ekonomi Umat”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pergantian kepemimpinan sekaligus penajaman arah gerakan ekonomi berbasis umat.

Acara tersebut dihadiri oleh 23 utusan Pimpinan Daerah dari total 90 peserta yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Muswil dibuka oleh Ketua Panitia, Rus Utaryono, S.H., M.Kn., serta dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Parmusi, Prof. Dr. Husnan Bey Fanani.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Rus Utaryono menegaskan bahwa kemandirian ekonomi merupakan harga mati yang menjadi arah perjuangan utama Parmusi

“Melalui Muswil ini akan lahir harapan baru dari kepengurusan yang berganti. Kita ingin memastikan perjuangan kemandirian ekonomi umat terus berlanjut dan semakin kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Parmusi Jawa Tengah, Anding Sukiman, S.Pd., M.Pd., menjelaskan Parmusi bukanlah partai politik, melainkan wadah persaudaraan yang menyatukan tokoh dari berbagai latar belakang politik, ekonomi, sosial, maupun pendidikan.

Anding menyoroti fakta sosial di Jawa Tengah, di mana mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani, namun angka kemiskinan masih mendekati 10 persen. Ia menilai, garis kemiskinan yang digunakan pemerintah belum mencerminkan kondisi riil di lapangan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Parmusi Jawa Tengah selama lima tahun terakhir berupaya menjembatani hasil penelitian perguruan tinggi dengan kebutuhan petani. Mereka menggandeng sejumlah akademisi, seperti Prof. Dr. Muhammad Nur dan Prof. Dr. Indah Prihatini, dalam pengembangan teknologi terapan di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

"Kami membangun mekanisasi pertanian berbasis Android dan bioteknologi. Dari sektor hilir, kami hasilkan pupuk dan produk sembako yang mendukung kemandirian ekonomi umat,” jelas Anding.

Inovasi tersebut terbukti efektif. Misalnya, petani di Kabupaten Pekalongan yang menggunakan teknologi bioteknologi Parmusi mampu meningkatkan hasil panen dari 5 ton menjadi 10 ton per hektare. Teknologi yang sama juga berhasil menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dengan biaya pengobatan yang jauh lebih murah.

Menjelang akhir masa jabatannya, Anding Sukiman menyatakan mundur dari posisi ketua setelah dua periode kepemimpinan, sebagai bentuk regenerasi organisasi.

"Memimpin tidak harus di depan. Kami siap bersama membangun,” ujarnya.

Beberapa nama disebut sebagai calon penerus, di antaranya Dr. Syamsudin (Dekan Fisipol Universitas Proklamasi Yogyakarta) dan Prof. Dr. Muhammad Nur, yang dinilai mampu melanjutkan perjuangan kemandirian ekonomi umat.

Sementara itu, Ketua Umum PP Parmusi, Prof. Dr. Husnan Bey Fanani, dalam arahannya menekankan gerakan Parmusi merupakan gerakan humanis dan berorientasi pada kesejahteraan umat.

"Gerakan kita adalah gerakan kemanusiaan, kemakmuran, pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan,” tegasnya.

Prof. Husnan juga mengingatkan kembali visi besar organisasi: membangun kebanggaan dan marwah umat melalui misi “Bangkit dari Desa untuk Indonesia.”

Muswil ke-4 Parmusi Jawa Tengah bukan sekadar ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum konsolidasi gerakan ekonomi berbasis nilai keislaman. Melalui sinergi ulama, akademisi, dan masyarakat desa, Parmusi bertekad mewujudkan kemandirian ekonomi umat dari akar rumput, sesuai dengan semangat besar: Bangkit dari Desa untuk Indonesia. (Ags/ Sofyan)


Baca juga: Wagub Taj Yasin Buka Pekan Madaris RMI PWNU Jateng, Apresiasi Syiar Madrasah Diniyyah di Jepara


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top