GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Mafindo Wonogiri Bekali Siswa SMK Negeri 2 Wonogiri Literasi AI melalui Workshop AI Ready ASEAN
![]() |
| Narasumber kegiatan, Fransiska Suryaningsih, memaparkan materi “Kemampuan Kecerdasan Artifisial” dengan penjelasan visual yang menarik. |
Mafindo Wonogiri Bekali Siswa SMK Negeri 2 Wonogiri Literasi AI melalui Workshop AI Ready ASEAN
Wonogiri – majalahlarise.com - Dalam upaya memperkuat literasi digital dan pemahaman generasi muda terhadap teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Wonogiri bekerja sama dengan The Asia Foundation menggelar kegiatan Workshop AI Ready ASEAN.
Kegiatan ini diikuti oleh 102 siswa SMK Negeri 2 Wonogiri. Kamis (16/10/2025), bertempat di Ruang Bengkel Desain Permodelan dan Informasi Bangunan.
Acara berlangsung interaktif dan inspiratif dengan suasana penuh antusiasme dari para peserta yang ingin mengenal lebih dalam dunia AI dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perwakilan Mafindo Wonogiri, Santo Ari Wibowo, dalam wawancara di sela kegiatan menjelaskan pelatihan ini merupakan bagian dari program AI Ready ASEAN yang digagas untuk membekali pelajar di Asia Tenggara agar memahami, menggunakan, dan mengendalikan kecerdasan buatan secara positif dan bertanggung jawab.
“Tujuan kegiatan ini adalah mempersiapkan para siswa untuk bisa menggunakan AI secara bijaksana dan baik. Setelah kegiatan ini, Mafindo juga akan memberikan pendampingan lanjutan kepada guru dan orang tua agar ada kesinambungan dalam penggunaan AI di lingkungan belajar maupun rumah,” jelas Santo.
![]() |
| Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan. |
Menurut Santo, pemahaman tentang AI tidak hanya sebatas menggunakan aplikasi populer, tetapi juga memahami bagaimana data, algoritma, dan pembelajaran mesin bekerja di balik layar.
“Kami ingin siswa tahu bahwa AI tidak bisa menggantikan manusia, tetapi menjadi alat bantu yang sangat berguna. Kita bisa memanfaatkannya untuk mempercepat pekerjaan, menemukan ide kreatif, bahkan memperkecil kesenjangan berpikir antara siswa di kota dan di desa,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran etika dalam menggunakan AI, termasuk cara menghapus atau mengelola jejak pengalaman AI (AI Experience) agar pengguna tidak terjebak dampak negatif seperti penyebaran informasi palsu, bias algoritma, atau penyalahgunaan data pribadi.
Melalui program AI Ready ASEAN ini, Mafindo Wonogiri berharap generasi muda dapat menjadi “AI Literate Generation” yaitu generasi yang memahami, mengendalikan, dan memanfaatkan kecerdasan buatan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi, tapi kita bisa memastikan bahwa generasi muda Indonesia tumbuh dengan pengetahuan, etika, dan keterampilan yang seimbang,” tutup Santo.
Sementara itu, Slamet, Plt. Kasubag TU SMK Negeri 2 Wonogiri yang mewakili Kepala Sekolah Putra Jaya, menyampaikan apresiasi kepada Mafindo Wonogiri atas pelaksanaan kegiatan yang sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.
“Kami berterima kasih kepada Mafindo yang sudah berkenan memberikan pelatihan AI bagi siswa kami. Teknologi AI berkembang sangat cepat, dan dunia pendidikan harus bisa mengikutinya agar siswa tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga mampu memilih dan memilah teknologi yang tepat untuk pengembangan diri,” ungkap Slamet.
Ia menambahkan AI memang memberikan kemudahan luar biasa, terutama dalam membantu proses menulis, membuat desain, hingga menyusun rencana pembelajaran. Namun, ia menjelaskan bahwa hasil kerja AI tidak boleh digunakan secara mentah-mentah.
“Siswa dan guru harus tetap melakukan penyaringan, membaca ulang, dan mencocokkan hasil AI dengan sumber referensi yang terpercaya, baik dari buku cetak maupun sumber ilmiah lainnya. Dengan begitu, kesimpulan yang diambil akan lebih tepat dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Slamet juga berharap kerja sama dengan Mafindo dapat terus berlanjut agar lebih banyak sekolah di Wonogiri bisa mendapatkan pelatihan serupa.
“Kerja sama ini sangat bermanfaat. Semoga berlanjut dan mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia agar tidak tertinggal dalam era digital,” pungkasnya.
Narasumber kegiatan, Fransiska Suryaningsih, memaparkan materi berjudul “Kemampuan Kecerdasan Artifisial” dengan penjelasan visual yang menarik. Ia menjelaskan AI memiliki kemampuan untuk mendengar, melihat, dan berpikir layaknya manusia. AI mampu memahami suara, percakapan, dan musik; mengenali objek dalam gambar; serta memprediksi hasil berdasarkan data yang telah dipelajari.
“Kunci sukses AI bukanlah sihir. AI belajar dari contoh dan data yang diberikan manusia. Semakin banyak contoh yang dipelajari, semakin baik kemampuannya dalam menghasilkan prediksi dan solusi,” terang Fransiska.
Bidang Keuangan: digunakan untuk mendeteksi transaksi mencurigakan dan melindungi nasabah dari kejahatan siber.
Bidang Pendidikan: melalui aplikasi adaptif seperti Duolingo yang menyesuaikan materi belajar berdasarkan kemampuan individu.
Bidang Ritel: membantu memberikan rekomendasi produk sesuai riwayat belanja konsumen, menjadikan pengalaman belanja online lebih mudah dan personal.
Selain itu, Fransiska juga memberikan contoh nyata penerapan AI di dunia e-commerce dengan topik “KA Dunia Nyata – Kombinasi Teknologi”.
Ia menjelaskan sistem toko online modern merupakan hasil kolaborasi berbagai teknologi AI, antara lain Machine Learning untuk menganalisis riwayat penelusuran pengguna; Collaborative Filtering untuk membandingkan preferensi dengan pengguna lain yang memiliki minat serupa; Natural Language Processing (NLP) untuk membaca dan memahami ulasan pelanggan.
“Dengan kombinasi teknologi tersebut, pengguna dapat menemukan produk yang disukai dengan mudah dan cepat,” ujarnya.
Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab digital. Peserta diajak berdiskusi tentang etika penggunaan AI, seperti pentingnya menjaga privasi data, menghindari plagiarisme digital, serta memanfaatkan AI untuk kepentingan positif seperti riset, pembelajaran, dan inovasi kreatif.
Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan, beberapa bahkan mengajukan pertanyaan tentang cara menggunakan AI untuk membuat konten digital, desain grafis, hingga ide wirausaha berbasis teknologi. (Sofyan)
Baca juga: Siswa SD 3 Jepang Kudus Sambut Gembira Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...


Tidak ada komentar: