Festival Jajanan Tradisional Desa Singodutan Angkat Potensi UMKM Lokal

Print Friendly and PDF

Tim juri saat menilai jajanan tradisional.

Festival Jajanan Tradisional Desa Singodutan Angkat Potensi UMKM Lokal

Wonogiri – majalahlarise.com -Suasana meriah menyelimuti Sport Center Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada Sabtu (30/8/2025). Sejak pagi, masyarakat sudah memadati area lapangan untuk mengikuti Festival Jajanan Tradisional yang digelar Pemerintah Desa Singodutan. Kegiatan ini tak hanya menghadirkan aneka kuliner berbahan lokal, tetapi juga dimeriahkan dengan pentas seni, termasuk penampilan Reog Ponorogo yang menyedot perhatian warga.

Dengan tema “Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan Berbasis Bahan Lokal”, festival ini menjadi bagian dari rangkaian penutup peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Singodutan. Sebelumnya, desa ini telah menggelar beragam kegiatan mulai dari olahraga antar dusun, turnamen voli, tenis meja, hingga jalan sehat. Festival kuliner sekaligus seni budaya dipilih sebagai pamungkas untuk menyatukan seluruh warga.

Puluhan stand berjajar menampilkan jajanan tradisional khas desa. Mulai dari klepon, getuk, cenil, hingga kreasi olahan singkong modern yang dipadukan dengan tampilan kekinian. Panitia menetapkan kriteria penilaian yang cukup ketat, yakni cita rasa sesuai karakteristik jajanan tradisional, penyajian, penggunaan bahan lokal yang higienis, inovasi resep, serta keragaman menu yang disajikan.

Pengunjung saat membeli jajanan tradisional di salah satu stand.


Kepala Desa Singodutan, Karsanto, SE, menjelaskan festival ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali produk pangan lokal.

“Kegiatan hari ini kita dedikasikan untuk dua hal. Pertama, menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan bahan lokal. Kedua, memastikan keamanan pangan agar produk UMKM bebas dari bahan kimia berbahaya. Dengan begitu, kualitas produk UMKM Singodutan akan semakin dipercaya masyarakat,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia berharap kegiatan ini menjadi pemantik semangat bagi pelaku UMKM agar terus berinovasi dan berkembang.

“Kami ingin UMKM Singodutan bangkit kembali. Potensi desa kita sangat besar karena dekat pasar dan jalur strategis. Harapan kami, ke depan kualitas produk tetap terjaga dan desa ini dikenal sebagai pusat pangan lokal yang sehat dan aman,” tambahnya.

Penampilan pentas seni.


Plt Camat Selogiri, Toto Tri Mulyarto, yang diwakili Sekcam Wartini, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, antusiasme warga Singodutan patut diapresiasi karena mampu menghadirkan semangat kebersamaan dalam setiap tahapan kegiatan HUT RI.

“Kami melihat warga Singodutan luar biasa kompak. Dari jalan sehat hingga festival jajanan tradisional hari ini, semua berlangsung meriah dan penuh kebersamaan. Ini sejalan dengan program pemerintah kabupaten untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pendidikan,” jelas Wartini.

Ia juga menyinggung adanya kesinambungan program pemerintah, di mana pada Senin mendatang akan digelar pelatihan peningkatan UMKM di tingkat kecamatan.

“Ada pelatihan tata boga, tata rias, hingga menjahit yang melibatkan 10 desa dan 1 kelurahan di Selogiri. Semoga ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” imbuhnya.

Tak hanya aparat desa dan kecamatan, warga pun merasa bangga dengan adanya festival ini. Sukesti, salah satu pengunjung, mengaku senang karena jajanan tradisional kembali diperkenalkan kepada generasi muda.

“Festival ini luar biasa karena anak-anak bisa mengenal jajanan tradisional yang mulai jarang ditemui. Lewat acara ini, kita bisa menanamkan kecintaan pada makanan khas daerah sekaligus menjaga warisan budaya,” ujarnya.

Selain kuliner, suasana semakin semarak dengan penampilan Reog Ponorogo dan pentas seni dari pelajar desa setempat. Anak-anak tampil percaya diri di panggung, mulai dari menyanyi, menari, hingga membaca puisi, yang membuat penonton terhibur sekaligus bangga.

Festival Jajanan Tradisional Desa Singodutan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah edukasi dan pemberdayaan ekonomi. Melalui inovasi kuliner berbahan lokal, desa berupaya menjaga ketahanan pangan, mendukung pelaku UMKM, sekaligus melestarikan seni budaya daerah.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten, kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan skala yang lebih besar dan meriah. (Sofyan)


Baca juga: Unisri dan UMS Sabah Tingkatkan Literasi Keuangan Pengrajin Batik Tulis di Klaten



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top