GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Program Dosen Pulang Kampung IPB University Tahun 2025, Akselerasi Kualitas Gizi Kerupuk Ikan Wonogiri Berstandar SNI untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program Dosen Pulang Kampung IPB University Tahun 2025, Akselerasi Kualitas Gizi Kerupuk Ikan Wonogiri Berstandar SNI untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Wonogiri- majalahlarise.com -Kabupaten Wonogiri yang dikenal memiliki Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur dengan luasan perairan sekitar 600,79 km2 (BPS Wonogiri, 2023). Bendungan ini memiliki potensi perikanan budidaya yang melimpah, khususnya ikan nila. Pemanfaatan hasil budidaya selama ini masih terbatas pada produk olahan sederhana utamanya ikan goreng yang banyak dipasarkan di warung-warung sekitar waduk. Hal ini menunjukkan perlunya inovasi untuk menciptakan produk bernilai tambah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas gizi.
Menjawab tantangan tersebut dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk perikanan lokal dan mendukung program gizi nasional, Prof. Dr. Ir. Joko Santoso, M.Si. putra asli Wonogiri dan Tim Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University melalui Program Dosen Pulang Kampung Tahun 2025 bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan pelatihan “Implementasi Techno-Functional Konsentrat Protein Ikan sebagai Akselerasi Kualitas Gizi Produk Kerupuk Ikan ber-SNI Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Wonogiri”.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program Dosen Pulang Kampung tahun 2024 yang telah berhasil memperkenalkan teknologi pengolahan Konsentrat Protein Ikan (KPI). KPI adalah tepung protein ikan tinggi nutrisi, tidak berbau, dan tidak berasa yang berfungsi sebagai bahan fortifikasi (penambah gizi) pada produk pangan.
Tahun 2025, fokus program adalah mengaplikasikan KPI untuk meningkatkan mutu kerupuk ikan yang sudah diproduksi oleh Kelompok Pengolah dan Pemasar Produk Hasil Perikanan Poklahsar setempat. Saat ini, produk kerupuk tersebut belum memiliki informasi nilai gizi yang jelas dan belum memenuhi syarat mutu SNI 8272:2016 tentang Kerupuk Ikan, Udang, dan Moluska.
"Melalui penambahan Konsentrat Protein Ikan (KPI) dan penerapan praktik pengolahan yang baik, menargetkan kerupuk ikan Wonogiri dapat naik kelas, minimal mencapai Grade I SNI dengan kandungan protein 8-12%. Memastikan produk ini memenuhi syarat mutu organoleptik, kadar air maksimal 12%, dan kadar abu tak larut asam maksimal 0,2%." disampaikan oleh Prof. Joko Santoso dan Tim.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025 di Balai Desa Kebonagung Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri. Peserta kegiatan adalah anggota Poklahsar Rejo Makmur Desa Kebonagung Kecamatan Sidoharjo sebanyak 30 orang.
Kerupuk yang telah terfortifikasi protein dan berstandar SNI ini memiliki potensi besar sebagai sumber protein alternatif yang mudah dijangkau dan digemari oleh masyarakat, termasuk anak-anak. Produk ini diharapkan dapat menjadi salah satu komponen dalam menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejalan dengan visi pemerintah. Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian Asta Cita, khususnya Cita-2 mengenai Swasembada pangan, melalui optimalisasi sumber daya perikanan lokal. Cita-5 tentang Meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. Cita-6 yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk memperkuat ekonomi lokal.
Kegiatan pengabdian diharapkan Poklahsar di Wonogiri tidak hanya mampu memproduksi kerupuk ikan yang lezat, tetapi juga bergizi tinggi, aman, dan berdaya saing, serta memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan gizi masyarakat dan pembangunan nasional. Program Dospulkam di Kabupaten Wonogiri ini diharapkan dapat berkontribusi pada Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tentang memberantas kelaparan (SDG 2) dan juga mendukung pencapaian swasembada pangan, dan juga meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan membangun dari desa dan dari bawah. Selain itu, juga berkontribusi pada SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 14 (Kehidupan di bawah air). (Sofyan)
Baca juga: Rektor Unisri Resmi Membuka Kongres V GANISRI, Dorong Beasiswa Alumni dan Konsolidasi Organisasi
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: