Pelatihan Penulisan Esai Budaya Lokal Sragen, Guru-Guru Antusias Tuangkan Kearifan Lokal dalam Tulisan

Print Friendly and PDF

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penulisan Esai Berbasis Kearifan Lokal.


Pelatihan Penulisan Esai Budaya Lokal Sragen, Guru-Guru Antusias Tuangkan Kearifan Lokal dalam Tulisan

Sragen– majalahlarise.com -Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Grup Riset Linguistik Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penulisan Esai Berbasis Kearifan Lokal. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen, Jalan Raya Sukowati Barat No. 15D Sragen, dan diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari guru SD, SMP, dan SMA dari berbagai wilayah di Kabupaten Sragen.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni pada 27 Februari, 15 April, dan 22 Juni 2025. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para guru dalam menulis esai yang baik dan bernas, dengan mengangkat tema-tema kebudayaan lokal Sragen yang kaya namun belum banyak terpublikasikan.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang merupakan putra daerah dan memiliki kompetensi tinggi di bidangnya, yakni Dr. Wiwik Yulianti dari Universitas Sebelas Maret, Arief Rahmawan, M.Pd., penyunting dan pengelola jurnal ilmiah Kabupaten Sragen, serta Johan Wahyudi, M.Pd., seorang trainer kepenulisan sekaligus guru SMP Negeri 3 Gemolong.

Dalam paparannya, Dr. Wiwik Yulianti menyampaikan menulis esai bukanlah hal yang rumit. “Menulis esai itu mudah asalkan kita mau melakukannya dengan sungguh-sungguh. Strukturnya hanya pembukaan, isi, penutup. Simple, tidak bertele-tele. Tulis fakta yang ada, baru kemudian berikan opini atau argumentasi kalian tentang adanya fakta tersebut,” jelasnya di hadapan peserta.

Sementara itu, Arief Rahmawan memberikan penekanan pada pentingnya penyuntingan dalam proses penulisan esai. Ia menuturkan tahapan akhir ini bertujuan untuk merapikan dan menyempurnakan tulisan agar sesuai dengan template penerbitan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, esai-esai hasil pelatihan ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk penerbitan yang layak baca dan bermanfaat.

Antusiasme peserta sangat tinggi selama rangkaian pelatihan. Meskipun terkendala oleh keterbatasan waktu, para guru mampu mengaplikasikan materi yang diberikan ke dalam tulisan-tulisan esai menarik yang mengangkat kekayaan budaya lokal Sragen mulai dari tradisi, cerita rakyat, hingga kuliner khas daerah.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan keterampilan menulis, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya lokal melalui literasi. Para peserta diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungan sekolahnya masing-masing serta turut menyebarluaskan kearifan lokal Sragen melalui tulisan yang bermakna dan inspiratif. (Sofyan)


Baca juga: Pujiono Sampaikan Pembelajaran dengan Kedalaman Cinta di IHT SD Muhammadiyah PK Banyudono



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top