Posted by CB Magazine on Sabtu, 14 Juni 2025 |
Pendidikan
 |
Para juri saat melakukan penilaian lomba. |
MPK-PDA Boyolali Gelar Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan Bangun Spirit Dakwah Kreatif di Momen Milad ‘Aisyiyah ke-108
Boyolali- majalahlarise.com -Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Gedung Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Boyolali, Sabtu (14/6/2025), saat Majelis Pembinaan Kader (MPK) PDA Boyolali menyelenggarakan Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-108, yang mengusung semangat dakwah inovatif berbasis seni dan budaya.
Lomba yang diikuti oleh 13 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Boyolali ini bukan sekadar ajang unjuk bakat bernyanyi, namun sarat makna pembinaan karakter dan kaderisasi perempuan Muhammadiyah yang berkemajuan. Setiap peserta mengirimkan karya senandung dalam bentuk video yang memuat lirik-lirik bertema tujuh karakter utama perempuan berkemajuan, yakni religius, cerdas, mandiri, berintegritas, peduli sosial, berkepribadian kuat, dan memiliki komitmen kebangsaan.
Ketua MPK PDA Boyolali, Siti Handayani, SH., M.Hum., dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter perempuan berkemajuan dengan pendekatan kreatif dan menyenangkan.
“Kami ingin menghadirkan cara baru dalam menyampaikan nilai-nilai perjuangan perempuan. Melalui senandung, bukan hanya indah didengar, tapi juga menyentuh hati. Ini bagian dari ikhtiar membentuk kader yang tidak hanya memahami konsep, tapi menghidupi nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Sekretaris MPK, Anik Wiji Asri, S.Pd., menambahkan lomba ini memantik semangat kolaborasi dan ukhuwah antar cabang ‘Aisyiyah. “Kami senang melihat antusiasme dari seluruh cabang. Masing-masing mengirimkan perwakilan terbaiknya, bahkan ada yang melibatkan generasi muda ‘Aisyiyah. Ini menunjukkan bahwa proses kaderisasi berjalan dinamis dan menjangkau berbagai usia,” tuturnya.
Menariknya, proses penjurian digelar langsung dengan nuansa kekeluargaan namun tetap profesional. MPK-PDA Boyolali menghadirkan dua juri yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia dakwah dan seni.
Salah satunya adalah Ki Ustadz Pujiono, seorang dosen PKMD Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta yang juga dikenal sebagai pendakwah kultural lewat seni Wayang Golek Pitutur. Selain mengajar dan menjadi kepala sekolah, beliau juga aktif memperkenalkan dakwah berbasis budaya yang membumi.
“Kami menilai karya peserta berdasarkan kekuatan vokal, penghayatan terhadap tema, serta kesesuaian lirik dengan karakter perempuan berkemajuan. Beberapa karya sangat menyentuh dan menggugah, bahkan terasa seperti lagu dakwah yang bisa viral karena kekuatan pesannya,” tutur Ustadz Pujiono usai sesi penjurian.
Juri kedua, Siti Fadilah, seorang kader ‘Aisyiyah yang dikenal memiliki sensitivitas seni dan pemahaman keperempuanan yang kuat, tampak menikmati setiap tayangan video peserta. Ia mencatat, tersenyum, dan sesekali memutar ulang bagian lagu yang menurutnya sangat menyentuh.
“Ada lirik-lirik yang sangat kuat maknanya. Saya merasa bangga melihat kreativitas dan semangat dari para peserta. Ini bukan hanya lomba, tapi juga bentuk cinta kepada ‘Aisyiyah,” ungkapnya.
Karya-karya terbaik akan diumumkan pada puncak peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-108 yang akan digelar pada 27 Juni 2025 mendatang. Panitia berharap kegiatan ini menjadi titik tolak bagi pengembangan program kaderisasi yang lebih menyatu dengan pendekatan kultural, sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan zaman.
Melalui Lomba Senandung 7 Karakter Perempuan Berkemajuan ini, MPK-PDA Boyolali membuktikan bahwa dakwah tidak harus selalu hadir dari podium atau ruang-ruang formal. Dakwah bisa mengalir melalui nada, lirik, dan rasa. Sebuah harmoni dakwah kreatif yang menyatukan nilai, budaya, dan semangat zaman. (Sofyan)
Baca juga: UNISRI Perkuat Peran Sebagai Rujukan Mutu dan Akreditasi, Terima Kunjungan Benchmarking dari Politeknik Nest
Tidak ada komentar: