Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNIVET Dorong Alternatif Tugas Akhir Melalui Pelatihan Penulisan Buku Ajar, Referensi, dan Modul

Print Friendly and PDF

Dr. Wati Istanti membahas secara mendalam tentang jenis-jenis buku akademik, mulai dari buku ajar, modul ajar, hingga buku referensi dan monograf. 


Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNIVET Dorong Alternatif Tugas Akhir Melalui Pelatihan Penulisan Buku Ajar, Referensi, dan Modul

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara (UNIVET Bantara) Sukoharjo terus berkomitmen dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan produktivitas akademik dosen maupun mahasiswa. Salah satu terobosan penting yang dilakukan mulai diterapkan pemberian alternatif tugas akhir mahasiswa tidak hanya dalam bentuk skripsi, melainkan juga melalui penulisan buku ajar, modul ajar, dan buku referensi.

Langkah strategis ini ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pelatihan bertajuk “Mengupas Buku Ajar, Referensi, dan Modul Ajar” yang digelar pada Senin, 21 April 2025 di kampus UNIVET Sukoharjo. Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli di bidang kebahasaan dan kepenulisan akademik, Dr. Wati Istanti, M.Pd., Direktur Menara Bahasa UNNES.

Ketua panitia pelatihan, Dr. Dra. Nunun Tri Widarwati, M.Hum, menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan untuk menyamakan persepsi antar dosen Prodi PBI dalam membimbing dan menguji mahasiswa yang memilih tugas akhir berbentuk karya tulis non skripsi. “Pelatihan ini juga bertujuan membangkitkan kembali semangat menulis dosen-dosen, agar karya yang dihasilkan lebih sistematis, lengkap, dan layak diterbitkan,” ujarnya.

Kaprodi dan Dosen Prodi Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo saat foto bersama dengan narasumber Dr. Wati Istanti, M.Pd.


Ia menambahkan, semua dosen PBI yang hadir dalam pelatihan ini sebanyak delapan orang telah berpengalaman menulis. Namun pelatihan ini menjadi momentum untuk menyegarkan kembali wawasan serta memberikan standar baru dalam menyiapkan karya tulis akademik yang bermutu.

Dalam pelatihannya, Dr. Wati Istanti membahas secara mendalam tentang jenis-jenis buku akademik, mulai dari buku ajar, modul ajar, hingga buku referensi dan monograf. Ia menekankan pentingnya penyesuaian isi buku dengan capaian pembelajaran lulusan (CPL), kelengkapan materi, serta aspek kebahasaan dan kegrafikaan.

“Buku ajar harus menyentuh tiga aspek utama: pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Selain itu, komponen seperti glosarium, latihan soal, dan instruksi yang jelas juga menjadi bagian penting dari anatomi buku yang layak,” terangnya.

Ia juga membimbing peserta dalam memahami tahapan pengembangan buku menggunakan pendekatan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate), serta pentingnya uji kelayakan dan diseminasi sebelum buku dipublikasikan.

Ratih Wijayava, M.Hum., selaku Sekretaris Prodi PBI, menjelaskan kebijakan tugas akhir non skripsi ini mulai diterapkan pada mahasiswa angkatan 2021. “Sosialisasi di tingkat universitas sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, dan fakultas pun telah menyetujui bentuk tugas akhir yang lebih fleksibel ini,” ungkapnya.

Menurut Ratih, pilihan ini bukanlah upaya untuk mempermudah kelulusan mahasiswa, melainkan sebagai bentuk diversifikasi tugas akhir yang mempertahankan kualitas dan bobot akademik. “Setiap bentuk tugas akhir tetap harus memenuhi standar akademik dan memiliki dampak ilmiah yang jelas,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan Prodi akan menyusun buku panduan khusus yang menjadi pegangan mahasiswa dalam menyusun tugas akhir non-skripsi. Panduan tersebut akan memuat kriteria, alur pendampingan, hingga tahapan penilaian karya.

Dengan adanya pelatihan ini, seluruh dosen diharapkan mampu menghasilkan minimal satu karya tulis yang dipublikasikan dalam bentuk buku ajar, modul ajar, atau referensi hingga akhir tahun 2025. Karya-karya tersebut tidak hanya akan memperkaya referensi pembelajaran internal, tetapi juga dapat menjadi kontribusi nyata Prodi PBI dalam pengembangan literasi akademik di tingkat nasional.

Pelatihan diakhiri dengan diskusi interaktif dan sesi makan siang bersama, menandai kolaborasi hangat antara para dosen dalam menyongsong era baru tugas akhir di lingkungan pendidikan tinggi yang lebih kreatif, fleksibel, dan produktif. (Sofyan)


Baca juga: Prodi DKV Luluskan 41 Mahasiswa, Bagian Dari 335 Wisudawan ISI Surakarta Periode I Tahun 2025


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top