Workshop PBSI FKIP Univet Bantara, Menggali Makna Bahasa dalam Penyiaran Lokal dan Nasional

Print Friendly and PDF

Narasumber Sofyan Yuli Antonius, S.Sos (Larise Radio Link) dan Nurida Faradillah Rahmawati Sukarno, S.E., M.M (RRI Surakarta) saat foto bersama Wakil Dekan 1 FKIP, Para Mitta Purbasari, M.Pd, Ketua Program Studi PBSI Univet Bantara, Drs. Suparmin, M.Hum beserta jajarannya.


Workshop PBSI FKIP Univet Bantara, Menggali Makna Bahasa dalam Penyiaran Lokal dan Nasional

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara mengadakan workshop bertema “Bahasa sebagai Cermin Budaya dalam Program Penyiaran Lokal dan Nasional” di Gedung H Lantai 3. Acara ini berhasil menarik perhatian mahasiswa aktif semester 1, 3, dan 5, yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan tersebut. Senin (28/10/2024)

Workshop dimulai pukul 07.30 WIB dan berlangsung hingga 11.30 WIB. Sebagai pembuka acara, mahasiswa semester 3, Citra Tri Handayani, membacakan puisi bertemakan "Hari Sumpah Pemuda." Setelah itu, seluruh peserta menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan Himne Universitas Veteran Bangun Nusantara. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Dr. Singgih Subiyanto, M.Pd diwakili Wakil Dekan 1 FKIP, Para Mitta Purbasari, M.Pd memberikan sambutan hangat, diikuti oleh Ketua Program Studi PBSI Drs. Suparmin, M.Hum.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan 1 FKIP, Para Mitta Purbasari, M.Pd, menyampaikan pentingnya peran bahasa dalam media penyiaran, baik untuk radio, televisi, maupun platform digital. “Saat ini, teknologi telah mengubah cara kita mengakses hiburan, namun radio dan penyiaran tetap relevan. Dengan pemanfaatan aplikasi di ponsel, penyiaran bisa dilakukan dengan cara yang lebih menarik dan modern. Mahasiswa diharapkan dapat mengasah minat dan bakat dalam bidang penyiaran sehingga mereka lebih kompeten dan profesional,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya teknik-teknik penyiaran baru yang sesuai dengan perkembangan zaman untuk menunjang profesi ini.

Ketua Program Studi PBSI Univet Bantara, Drs. Suparmin, M.Hum, menyoroti nilai budaya dalam bahasa Indonesia yang tercermin dalam sejarah panjang, khususnya sejak Sumpah Pemuda 1928. “Bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa Melayu Riau, berkembang menjadi bahasa nasional yang menyatukan bangsa. Tema bahasa sebagai cermin budaya ini mengingatkan kita akan peran bahasa dalam melestarikan budaya sekaligus mempersatukan bangsa,” ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa PPG Prajab Univet Laksanakan Projek Kepemimpinan KUMA P5 di SDN Kenep 03 Sukoharjo

Ia menambahkan, melalui workshop ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya terampil dalam penyiaran, tetapi juga mampu memahami dan menjaga etika serta kebudayaan yang melekat pada bahasa Indonesia. "Diharapkan setelah lulus, mereka tidak hanya menjadi guru, tetapi juga penyiar dan penerjemah profesional,” kata Suparmin.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd menuturkan workshop ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga sebagai sarana bagi mahasiswa untuk lebih memahami peran bahasa dalam penyiaran, serta tantangan yang dihadapi dalam industri media. "Harapannya agar mahasiswa dapat mengeksplorasi potensi diri dan berkontribusi lebih dalam dunia penyiaran yang dinamis," tuturnya.

Dalam workshop ini, dua narasumber terkemuka dihadirkan yaitu Sofyan Yuli Antonius, S.Sos, pendiri Larise Radio Link, berbagi pengalamannya tentang perkembangan dunia radio yang semakin pesat. Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi saat memulai karir sebagai penyiar, yaitu “berpacu dengan diri sendiri.” Menurutnya, meyakinkan diri untuk terus berjuang adalah langkah penting dalam mencapai kesuksesan.

Sesi kedua diisi oleh Nurida Faradillah Rahmawati Sukarno, S.E., M.M, yang lebih akrab dipanggil Aurora dari RRI Surakarta. Aurora menceritakan perjalanan karirnya yang dimulai dari keinginan untuk menjadi penyiar sejak SMP, meskipun harus menghadapi penolakan dari orang tuanya. Ia mengingat bagaimana ia mendaftar secara diam-diam dan akhirnya berhasil lolos menjadi penyiar di RRI Surakarta.

Aurora menekankan pentingnya kreativitas dalam dunia penyiaran dan berbagi tips tentang persiapan sebelum siaran, seperti membaca dan menyiapkan naskah agar tidak grogi saat berbicara di depan mikrofon. Ia juga memberikan pesan motivasi kepada mahasiswa yang baru terjun ke dunia penyiaran untuk tidak pernah bosan berlatih dan meningkatkan jam terbang. (Andi)

Baca juga: Beri Pembekalan 777 Calon Wisudawan, Rektor Unisri Pesan untuk Adaptif, Inovatif, dan Komunikatif


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top