Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNS Kunjungan ke Sasana Pustaka

Print Friendly and PDF

Mahasiswa pembidangan filologi Sastra Indonesia semester 6 FIB UNS saat kunjungan ke Sasana Pustaka Keraton Kasunanan Surakarta. (Foto: Shavira Rahma)


Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNS Kunjungan ke Sasana Pustaka

Solo- majalahlarise.com -Naskah kuno adalah salah satu sumber sejarah penting yang sampai sekarang masih bisa ditemui. Sayangnya, perawatan terhadap naskah kuno di Indonesia sekarang ini masih belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu mahasiswa pembidangan filologi Sastra Indonesia semester 6 FIB UNS melakukan kunjungan ke Sasana Pustaka Keraton Kasunanan Surakarta pada Rabu pagi (15/5/2024) untuk melihat kondisi koleksi naskah yang ada di tempat tersebut.

Perjalanan para mahasiswa ini dimulai dari titik kumpul, yaitu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Lalu para mahasiswa menuju ke Keraton Kasunanan Surakarta dengan di dampingi oleh Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. Sesampainya di Keraton Kasunanan Surakarta, mereka disambut oleh Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. selaku abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Kemudian oleh bu Endang begitu sapaannya, para mahasiswa diantarkan ke Sasana Pustaka.

"Pada zaman dahulu, Sasana Pustaka untuk keluarga kerajaan. Kemudian karena Sri Susuhunan juga peduli pada pendidikan rakyatnya, dibuatlah Radya Pustaka yang bisa dipakai oleh masyarakat umum," jelas bu Endang.


Baca juga: KKG Gugus 2 RA Kartini Solo Ajak Kuasai 6 Literasi Dasar

Lalu setelah sampai di Sasana Pustaka, Bu Endang mengizinkan para mahasiswa untuk melihat-lihat koleksi yang ada. Selain naskah dengan tulisan aksara Jawa, ternyata ada juga koleksi naskah dengan huruf arab berbahasa Melayu. Selain naskah, ada juga koleksi surat kabar lama yang tersimpan di Sasana Pustaka. Bu Endang juga mengizinkan para mahasiswa untuk melihat kondisi naskah secara lebih jelas. Beberapa dari naskah-naskah ini sudah ada yang pernah mengalami konservasi pada tahun 1980-an awal sampai 1990-an oleh Nancy K. Florida yang kemudian naskah-naskah ini juga dikatalogkan.

"Pada tahun pertama itu dilakukan penyelamatan naskah, dibersihkan naskahnya, kemudian dilakukan fumigasi juga. Terus juga dilakukan penjilidan ulang bagi naskah yang jilidannya rusak," tutur Bu Endang yang pada saat itu turut menjadi salah satu anggota tim konservasi naskah yang dilakukan Nancy K. Florida.

Hasil pengkatalogan Nancy K. Florida ini kemudian terbit pada tahun 1993. Sebelum proyek ini, sudah ada katalog lokal yang ditulis dengan aksara Jawa. Pengkodean naskahnya juga dilakukan dengan aksara Jawa dan angka.

Selain melihat langsung koleksi naskah yang ada di Sasana Pustaka, para mahasiswa ini juga mendapatkan kehormatan untuk bisa bertemu serta mengobrol langsung dengan GKR Wandansari atau biasa dipanggil Gusti Moeng. Beliau adalah putri dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII. Bersama Bu Endang, pada masa mudanya Gusti Moeng juga turut menjadi anggota tim konservasi naskah Nancy K. Florida. (Aulia Istikhomah/ Sofyan)

Baca juga: SD Muhammadiyah 1 Solo Jadi Narsum Kajian Nilai-Nilai Integritas yang Digelar KPK RI


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top