KB TK Islam Al Hadi Mojolaban Gelar Pengajian, Hadirkan Penceramah Dwi Jatmiko

Print Friendly and PDF

Da’i Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat Dwi Jatmiko saat menyampaikan materi pengajian.


KB TK Islam Al Hadi Mojolaban Gelar Pengajian, Hadirkan Penceramah Dwi Jatmiko

Sukoharjo- majalahlarise.com -KB TK Islam Al Hadi Mojolaban, Sukoharjo Jl. Raya Solo Tawangmangu KM 9,5 Sapen menggelar Pengajian Wali Siswa di aula, Sabtu (11/5/2024).

Pengajian menghadirkan alumni standardisasi Da’i Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat Dwi Jatmiko, SPdI, MPd Gr CPS. Acara dihadiri Kepala TK Islam Al Hadi Vidia Ning Pangesti SPdGr, guru, dan 35 wali siswa.

Kepala KB TK Islam Al Hadi Ning Pangesti dalam sambutan menuturkan, pengajian digelar secara rutin ini bertujuan untuk menambah ilmu agama, mempertebal keimanan, menjalin silaturahmi dan memperluas relasi.


Baca juga: Siap Mendunia, Keris Karya Dosen dan Mahasiswa ISI Surakarta Dipamerkan di Thaksin University Thailand

”Harapannya dengan adanya pengajian rutin ini wali murid KBIT-TK Islam Al-Hadi dapat mengambil ilmu-ilmunya dan menerapkan di kehidupan sehari-hari,” katanya. 

Ustaz Dwi Jatmiko tampil di acara pengajian menyampaikan tentang membangun jejak digital baik. Sikap dan perilaku wanita dalam bersosial media dalam ajaran agama Islam.

”Mencetak generasi yang cerdas sholih sholihah dan berakhlak mulia. Bisa diawali dari diri sendiri. Anak hebat orang tua terlibat, termasuk bagaimana etika Wanita dalam bersosial media,” katanya.

Pak Jatmiko yang akrab disapa juga mengingatkan agar kita paham etika digital. Di mana transformasi digital berpegang pada moral mereka yang menjalankannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media secara harfiah diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.

“Dalam paradigma ini, kita fokus pada orang, proses, dan teknologi. Sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Jauh jadi dekat. Dekat jadi jauh. Seperti pegang dagu tapi pegang dahi. Wanita yang aktif dalam media sosial harus berani menertawakan diri sendiri. Dan Jangan mudah baperan (bawa perasaan),” terangnya disambut gelak tawa hadirin.

Media sosial dikatakan memberikan Dampak terhadap wanita. Walau bagaimanapun, terdapat empat media sosial utama yang terlibat dalam memberikan kesan besar dalam kalangan wanita, yaitu Facebook, Twitter, TikTok dan Instagram. Wanita pula dikatakan menjadi golongan yang paling terkesan.

“Tabayyun (cek dan ricek). Menyampaikan informasi dengan benar. Media sosial jadi alat komunikasi, maka etika diperlukan dalam penggunaannya terkhusus bagi Wanita maupun laki-laki,” kata Jatmiko menjelaskan makna surat QS Al-Hujurat [49]:6.  

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". (Sofyan)

Baca juga: Siswa dan Guru SD Negeri Mranggen 2 Polokarto Minum Jamu Bersama dalam Aplikasi Proyek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Univet Bantara


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top