Peringati Hari Guru Nasional, Gugus Teratai Kecamatan Wonogiri Gelar Bintek TPPK

Print Friendly and PDF

Bimbingan Teknis Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di Sekolah.


Peringati Hari Guru Nasional, Gugus Teratai Kecamatan Wonogiri Gelar Bintek TPPK

Wonogiri- majalahlarise.com -Sebanyak 9 SD se-Gugus Teratai Kecamatan Wonogiri melaksanakan Bimbingan Teknis Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPK). Kesembilan sekolah tersebut adalah SDN 1 Wonogiri, SDN 3 Wonogiri, SDN 6 Wonogiri, SDN 3 Wonoboyo, SDN Kedungringin, SD Kanisius, SD Muhammadiyah, SD IT AL Huda dan SDN 1 Giripurwo. Bertempat di Aula Lorencia Waterpark Wonogiri. Selasa (21/11/2023).

Kegiatan ini adalah langkah strategis Gugus Teratai dalam upaya melindungi siswa dari potensi kekerasan dalam bentuk apapun. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 45 orang dari unsur kepala sekolah, guru, komite sekolah dan orang tua siswa. Setiap sekolah sudah membuat TPPK, sudah di SK kan, dan sudah diupload di aplikasi dapodik. Maka sekolah harus benar-benar memfungsikan TPPK ini. Tidak sekedar sebagai pemenuhan administrasi.

Menurut Suharno Prihutomo selaku Pengawas SD kecamatan Wonogiri menjelaskan sekolah perlu membentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) guru, tata tertib siswa dan tentunya SOP penanganan kekerasan di sekolah. "Dengan SOP ini maka semua akan terlindungi, dan tentunya tidak akan ada kejadian kekerasan pada siswa maupun pada guru. Dan yang utama, guru tidak akan terkena dampak hukum dari tindakan di sekolah," ungkapnya.


Baca juga: Bincang Kesehatan Paguyuban Wali Kelas 2 SD Muhammadiyah PK Banyudono

Pada acara ini hadir sebagai Narasumber adalah Ririn Riyadiningsih dari Dinas P3KBP2A. Dalam paparannya, Ririn menyampaikan Wonogiri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak sekali kasus yang menimpa anak-anak kita mulai narkoba, perilaku seksual yang menyimpang, sampai dengan kekerasan seksual pada anak. Semua data diungkap dan tentunya hal ini menjadi gambaran nyata, tantangan pendidikan di kecamatan Wonogiri. 

Pada akhir acara, semua peserta menyusun komitmen bersama sesuai dengan kedudukannya. Komitmen inilah yang nanti akan diimplementasikan dalam gerakan Jaga Putra Jaga Kanca. Dengan gerakan ini diharapkan menjadi perwujudan visi bersama dalam menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Gerakan ini rencana akan dideklarasikan secara serentak pada tanggal 27 November 2023.

Gerakan Jaga Putra Jaga Kanca adalah sebuah upaya bersama dari semua warga sekolah dalam menciptakan sekolah yang nyaman dan bebas dari kekerasan. Sebuah kesadaran yang harus dibangun bahwa sekolah adalah rumah, dan semua warga sekolah adalah keluarga. Dengan kesadaran ini maka akan tumbuh rasa memiliki, menjaga dan bertanggungjawab terhadap situasi sekolah. Ketika rasa memiliki ini tumbuh, maka anak sebagai objek pendidikan dipandang perlu untuk dilindungi dan berupaya untuk dapat melindungi dirinya. 

Jaga Putra adalah gerakan yang dilakukan guru dan orang tua dalam upaya melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. Adapun gerakan ini dimulai dengan cara yang sederhana yaitu memenuhi kebutuhan dasar anak yaitu bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power).

"Kegiatan ini sangat bagus, dan tentunya perlu untuk ditindaklanjuti. Jangan sampai berhenti pada bintek ini saja, sekolah perlu mendatangkan narasumber lain seperti unsur kepolisian," ungkap Agus Haryanto selaku perwakilan komite. Sedangkan komite yang lain, Sugeng Sutantyo menyampaikan perlunya penguatan kembali karakter berbasis bahasa Jawa sebagai kearifan lokal yang mulai luntur. (Sofyan)

Baca juga: ISI Solo Jajaki Bangun Kampus di Banyuwangi


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top