Jajaki Pasar Beragam Produk, Tim Riset ISI Surakarta Lakukan Uji Publik Hasil Workshop Mencipta Bersama Masyarakat Gangguan Jiwa

Print Friendly and PDF

Tim penelitian dari ISI Surakarta mengadakan uji produk hasil riset mencipta bersama masyarakat gangguan jiwa.


Jajaki Pasar Beragam Produk, Tim Riset ISI Surakarta Lakukan Uji Publik Hasil Workshop Mencipta Bersama Masyarakat Gangguan Jiwa

Solo- majalahlarise.com -Tim penelitian dari ISI Surakarta mengadakan uji produk hasil riset mencipta bersama masyarakat gangguan jiwa dengan Pengujian menggunakan model Minimum Viable Product (MVP) yang diselenggarakan pada Rabu (23/8/2023) bertempat di Ruang Rapat Gedung 5 Kampus II ISI Surakarta. 

Ketua tim peneliti, Dr. Taufik Murtono, M.Sn yang juga dosen Prodi DKV ISI Surakarta menjelaskan program riset ini menggandeng mitra layanan kesehatan jiwa Waluyojiwo Blitar.

Menurut Taufik, mencipta karya seni bersama masyarakat gangguan jiwa dan disabilitas pada umumnya terbukti memiliki efek teraputik. Seperti halnya menggambar yang menjadi media ekspresi bagi para partisipan gangguan jiwa. Menggambar menjadi intervensi bagi mereka untuk memaksimalkan fungsi teraputik, seperti melepaskan perasaan dan tekanan. 

Baca juga: FISIP Unisri Gelar Uji Kompetensi Profesi Komunikasi bagi Dosen dan Mahasiswa

Pada umumnya tidak setiap orang mampu melepaskan emosi secara verbal, bahkan bagi penyandang disabilitas bisa jadi sangat sulit. Lewat aktivitas menggambar dapat menjadi media alternatif yang menggantikan bahasa verbal. 

Menggambar bagi sementara orang sering dianggap sebagai aktivitas yang remeh. Namun bagi disabilitas kegiatan ini bisa jadi sangat penting maknanya. Hasil kegiatan menggambar bisa meningkatkan harga diri, kepercayaan, menguatkan fokus, konsentrasi, dan yang terpenting sebagai sarana melepas tekanan dan stres. Disebutkan pula bahwa hasil workshop mencipta bersama ini ditemukan kualitas yang menarik dari gambar-gambar yang dihasilkan. 

Untuk itu, tim peneliti memanfaatkan hasil gambar para partisipan menjadi produk merchandise seperti kaos, totebag, dan doodle diary (buku harian menggambar). Merchandise tersebut dijual dan keuntungannya dibagikan kepada semua yang terlibat, termasuk partisipan workshop mencipta bersama gangguan jiwa.

Pada kesempatan tersebut produk merchandise hasil workshop dievaluasi oleh 20 pengguna untuk menggali lebih jauh keutamaan dan kelemahan produk. Prosedur pengujian didahului dengan presentasi oleh tim peneliti yang menjelaskan konsep dan latar belakang mengapa merancang produk hasil workshop serta tata cara evaluasi. Selanjutnya pengguna mencoba dan menggunakan produk secara langsung serta mengisi serangkaian kuesioner dan memberi komentar sebagai respon evaluasi produk. Pengujian menggunakan model Minimum Viable Product (MVP) yang merupakan konsep pengembangan produk yang berfokus pada pembuatan versi produk dengan serangkaian fitur minimal yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan awal dan mengumpulkan umpan balik yang berharga. 

Tujuan utama MVP adalah untuk mengetahui secara cepat fungsi produk sesuai harapan pasar, menguji kelayakannya, dan mendapatkan insight dari pengguna. Selanjutnya tim peneliti melakukan serangkaian perbaikan sebelum merancang investasi untuk produksi massal. (Sofyan)

Baca juga: AUM Kecamatan Ngemplak Gelar Acara Motivasi untuk Guru dan Karyawan


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top