PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS WUJUD NYATA KEHIDUPAN BERDEMOKRASI

Print Friendly and PDF

PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS WUJUD NYATA KEHIDUPAN BERDEMOKRASI

Oleh : Susilowati, S.Pd

Guru SMK Negeri 6 Kendal, Jawa Tengah

 

Susilowati, S.Pd


       Perwujudan nilai-nilai demokrasi salah satunya melalui  Pemilu (Pemilihan Umum). Pemilu juga diartikan sebagai pesta demokrasi  yang merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia secara tidak memaksa (persuasif) dengan melakukan lobi dan komunikasi massa. Biasanya sebelum pelaksanaan Pemilu para calon yang maju mencalonkan diri sebagai pimpinan mengadakan kampanye menyampaikan visi dan misi yang akan diwujudkannya nanti setelah mereka terpilih. Kampanye ini ditetapkan sesuai waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya dilaksanakan pemungutan suara yang mengedepankan asas jujur dan adil.

       Perwujudan demokrasi di sekolah dilaksanakannya pesta demokrasi melalui Pemilihan Umum Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). OSIS merupakan organisasi kesiswaan resmi yang ada di sekolah seperti yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Dari kata OSIS memiliki pengertian yaitu Organisasi. Organisasi secara umum merupakan kelompok antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama dalam hal ini untuk mendukung  terwujudnya pembinaan kesiswaan. Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Intra berarti terletak di dalam yaitu suatu organisasi siswa yang ada di lingkungan sekolah. Sedangkan Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini sekolah dasar dan sekolah menengah atau sekolah sederajat.

       OSIS dikelola oleh siswa yang terpilih menjadi pengurus OSIS di bawah bimbingan guru yang bertugas sebagai pembina OSIS. OSIS memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kemajuan sekolah. Jika pengurus OSIS selalu aktif melaksanakan semua program yang sudah direncanakan dan disusun akan berdampak pada kemajuan sekolah. 

       Dalam susunan pengurus OSIS terdiri minimal pengurus inti dan seksi-seksi. Pengurus inti meliputi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Dalam susunan pengurus OSIS ada seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab memajukan organisasi yang dipilih melalui pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS yang menjabat selama satu tahun kepemimpinan. Proses pemilihan ini diwujudkan dalam pesta demokrasi atau pemilu secara langsung oleh semua warga sekolah yang memiliki hak pilih. 

       Sedangkan mekanisme dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS di SMK Negeri 6 Kendal, sebelum dilaksanakan pemilihan umum para kandidat calon Ketua OSIS melakukan sosialisasi visi dan misi melalui media cetak berupa brosur dan media sosial instragram, whatsapp maupun facebook kepada seluruh warga sekolah. Selain itu kampanye langsung dihadapan warga sekolah bertempat di aula sekolah. Adapun mekanisme mencoblosan surat suara dalam pemilihan Ketua OSIS yaitu para peserta diwajibkan mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh panitia, masing-masing peserta pemilu menerima surat suara, setelah menerima surat suara peserta melakukan pencoblosan atau memilih calon ketua OSIS di bilik suara yang telah disediakan, selanjutnya kartu suara dimasukkan ke dalam kotak suara dalam keadaan dilipat rapi, setiap peserta diminta memberikan cap jari kelingking sebagai tanda peserta telah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan ketua OSIS. Setelah semua peserta melakukan pencoblosan selanjutnya panitia pemilu melaksanakan perhitungan suara. Suara terbanyak itulah yang berhak menjadi ketua OSIS.

       Melalui Pemilu Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini terdapat pembelajaran yang bisa diambil oleh siswa. Menurut Kurnia Dipraja (2019) menjelaskan pembelajaran tersebut adalah sebagai sarana untuk mengarahkan siswa supaya berani tampil mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Hal ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus menggali potensi jiwa kepemimpinan siswa. Para calon ketua OSIS diberikan kesempatan berkampanye dalam upaya menggaet pendukung melalui visi dan misi yang dibuatnya dan guru menekankan dalam proses kampanye ini harus dilaksanakan tanpa ada kecurangan. Hal ini siswa dilatih untuk bersikap jujur dan bersaing secara sehat sebab itulah hakekatnya itulah etika berpolitik yang baik. Para siswa belajar untuk memberikan dukungan secara fair dengan menjadi tim sukses salah satu calon. Berdiskusi membuat program kerja yang akan dilaksanakan apabila calon yang didukungnya menang. Para siswa belajar untuk menggunakan hak pilihnya dengan memilih ketua dan wakil ketua OSIS secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Membiasakan siswa untuk berjiwa besar dalam menerima kekalahan apabila mereka tidak dipilih menjadi Ketua OSIS. 

       Dari pemaparan tersebut dapat diambil simpulan bahwa dengan melaksanakan proses Pemilu Ketua dan Wakil Ketua OSIS mampu memberikan pembelajaran bagi siswa untuk mengerti arti pentingnya hidup berdemokrasi yaitu mengeluarkan hak pilihnya tanpa ada satu paksaan dari orang lain. Selain itu menjadi pembelajaran ketika nantinya siswa sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu Presiden, Kepala Daerah, anggota legeslatif, pemerintah desa, Rw maupun Rw mereka sudah paham dan mengerti  proses tahapan dan arti penting hidup berdemokrasi.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top