Kultum Singkat Ramadhan Guru dan Karyawan SMP Negeri 8 Surakarta Selama Bulan Ramadhan

Print Friendly and PDF

Kegiatan Kultum singkat ramadhan di SMPN 8 Surakarta.

Kultum Singkat Ramadhan Guru dan Karyawan SMP Negeri 8 Surakarta 

Solo- majalahlarise.com -Kultum Ramadan adalah penyampaian materi tentang keislaman baik seputar puasa maupun tema keislaman lainnya dalam waktu singkat antara 7-10 menit.  Pada Ramadan 2022 ini, SMP Negeri 8 Surakarta mempersembahkan kultum Ramadan selama 30 hari dengan menghadirkan “penceramah laki-laki”. Kultum Ramadan ini dihelat untuk memeriahkan bulan suci Ramadan. 

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd. mengisi Kultum Ramadhan setelah pelaksanaan Sholat Dhuhur berjamaah. Dalam ceramah singkatnya mengingatkan kaum Muslim untuk antusias menjalani puasa dengan amalan terbaik. Bertempat di Masjid Al Falah, Rabu (6/4/2022).

Triad Suparman, M.Pd., yang tampil dengan baju batik juga mengajak jamaah sholat Dhuhur untuk selalu memperbanyak syukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan dengan bulan penuh kemuliaan. Artinya masih memberi kesempatan untuk berbuat amal kebaikan dan mendapat ampunan dari sisi-Nya.

Selama bulan Puasa ini di SMP Negeri 8 Surakarta, dibuat jadwal kultum Sholat Dhuhur Ramadhan 1443 H, bagi Bapak Guru dan Karyawan. Sejumlah 12 orang secara bergantian untuk mengisi materi. Selain Kepala Sekolah, sebagai pemateri yang lain adalah : Agus Sri Wiyono, S.Pd., Rori Khoirudin, M.Pd., Muji Widodo, S.Pd., Hasan Efendi, S.Pd., Wiwin Andriyanto, S.Pd., Nur Khasan, S.Pd., Darwanto, S.Pd., Erfin Gangsaring, S.Pd., Biyanto, S.Kom., Djanuariyanto, S.Pd., Rofiudin. Kultum dilakukan setiap hari mulai dari hari Senin, 4 April 2022 sampai Kamis, 28 April 2022.

Baca juga: Arsyada Naufal Fitriansya, Atlet Bulutangkis Muda Berbakat Asal SMAN 1 Manyaran Wonogiri

Salah satu Guru yang mengisi adalah  Hasan Efendi, S.Pd., Senin, tanggal 11 April 2022 yang mengambil dari (HR.Ath Tirmidzi dan Ibnu Hibban ), “ Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram disentuh api neraka?, Para Sahabat menjawab “Mau, wahai Rasulullah”, Beliau menjawab “Orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl”.  Yang artinya Hayyin adalah memiliki keteduhan lahir maupun batin, melaknat serta tenang jiwanya. Layyin adalah lembut, baik dalam bertutur kata atau bersikap. Tidak kasat, tidak mengikuti hawa nafsu sendiri. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan sesama manusia.

Sedangkan Qarib adalah orang yang akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi yang diajak bicara dan murah senyum jika bertemu. Dan Sahl adalah orang yang tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada cara untuk selesaikan setiap permasalahan.

Dengan penyampaian materi yang seperti inilah, akan mudah dipahami bagi jamaah yang sedang mengikuti kultum.  Banyak yang telah mendahului kita dan kehilangan kesempatan untuk mengumpulkan pahala sebagai bekal menghadap Allah. Mari manfaatkan waktu-waktu kedepan di bulan mulia ini dengan menjaga puasa, tilawah, konsisten melaksanakan sholat wajib dan sunnah, dan kebaikan lainnya sehingga kita mendapatkan predikat taqwa.

Pemateri yang lain Agus Sri Wiyono, S.Pd., menyampaikan kultum yang isinya bahwa hendaknya seorang Muslim menjaga keimanannya karena iman seseorang itu bisa naik dan bisa turun. Sedangkan Waka Humas, Muji Widodo, S.Pd. menyampaikan materi tentang pembiasaan melaksanakan perintah agama misalnya sholat berjamaah di Masjid, membaca Al Qur’an setelah Sholat Magrib, dll. 

Untuk pemateri termuda Imam Khoirudin, M.Pd.I Mengenai anjuran berpuasa di Bulan Ramadan, sesungguhnya sudah Allah firmankan lewat ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Dari penggalan ayat di atas jelas, jika puasa diwajibkan bagi setiap orang yang beriman. Lewat ayat tersebut juga disebut, bila puasa dimaksudkan agar kita menjadi orang yang bertakwa. Maka dari itu, sebelum ketakwaan diraih, bagi mereka yang berpuasa wajib untuk menahan segala nafsunya selama satu bulan penuh, di luar makan dan minum. Kelak di akhir, manusia yang berhasil dan benar-benar memaknai puasa dengan utuh, ia akan sampai pada derajat takwa.

Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta, berharap semoga kita yang pada saat ini melakukan Puasa sanggup untuk sampai ke tujuan hakiki bulan puasa. Dengan senantiasa mendengar serta membaca kultum Ramadhan, semoga umat muslim dapat semakin sadar betapa pentingnya beribadah dan semakin termotivasi untuk memperbaiki ibadahnya di bulan suci Ramadhan ini. (Sofyan)


Baca juga: Ratusan Siswa SMPN 2 Giritontro Khidmat Ikuti Pesantren Ramadan


 



1 komentar:


Top