PENGGUNAAN MEDIA KARTU AKSARA NGLEGENA MAMPU MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA

Print Friendly and PDF

PENGGUNAAN MEDIA KARTU AKSARA NGLEGENA MAMPU MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA

Oleh : Ratna Prabandari, S.Pd

Guru Bahasa Jawa SMP Pancasaila 3 Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah

Ratna Prabandari, S.Pd


       Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat diutamakan, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap terwujudnya peradaban bangsa yang bermartabat. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk meningkatkan dan menggali potensi yang ada dalam diri manusia, tidak hanya itu saja ada beberapa aspek yang dapat berkembang yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Menurut Kunandar (2007: 11). Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.

       Lingkungan sekolah merupakan tempat seorang siswa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik didalam kelas maupun diluar kelas dengan mengikuti dan mentaati peraturan dan sistematika pendidikan yang telah ditetapkan, sehingga proses belajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Hasbullah “Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, teratur, sistemis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat - syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak - kanak sampai perguruan tinggi)

       Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, yang di dalamnya meliputi beberapa komponen yang saling terkait, antara lain; guru (pendidik), siswa (peserta didik), materi (bahan), media (alat/sarana), dan model pembelajaran atau pola penyampaian bahan ajar. Dalam proses belajar mengajar siswa mendapatkan sejumlah pengetahuan, nilai keteladanan yang membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi berbagai permasalahan kehidupan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:44- 45). Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh karena itu, usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah mengetahui dan mengerti peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai panutan bagi para siswanya. Guru dituntut untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar, sehingga menjadi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

       UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sitem pendidikan Nasional Pasal 37 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa: “Kurikulum pendidikan dasar dan menegah wajib memuat muatan lokal (Mulyani, Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Daerah Dalam Kerangka Budaya. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008. Hal 18). Bahasa Jawa ternyata senantiasa terus menerus mengalami perkembangan sehingga ejaannya pun perlu disesuaikan dengan perkembangan tersebut, terutama dalam penulisan aksara Jawa yang makin tidak dikenal oleh masyarakat (Yayasan Pustaka Nusantara, 2002, hlm. 2). Untuk wilayah Jawa Tengah, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara Jawa, pelajaran bahasa Jawa tetap ada. Namun, meskipun telah dipelajari di sekolah, masih banyak siswa yang menganggap bahwa aksara Jawa adalah materi yang sulit karena mempunyai berbagai macam bentuk dan aturan penulisan yang rumit.

      NSaya sebagai guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMP Pancasila 3 Baturetno  Wonogiri saat melaksanakan proses pembelajaran selalu melakukan inovasi maupun memanfaatkan bermacam media memilih metode yang tepat dengan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, seperti pada saat guru menyampaikan materi ketrampilan menulis aksara jawa dengan menggunakan media kartu aksara nglegena. Faktor yang paling memicu kurangnya keberhasilan pembelajaran yaitu minimnya media pembelajaran. Sebab dalam belajar, siswa dituntut harus hafal, paham, dan menguasai materi yang dipelajarinya. Demikian juga ketika siswa sedang belajar aksara Bahasa Jawa, sehingga untuk menunjang siswa agar lebih mudah menghafal aksara jawa salah satunya dengan menggunakan  kartu aksara nglegena. 

       Aksara merupakan “suatu hasil budaya dalam bentuk tradisi tulis yang memiliki peran penting dalam perkembangan kehidupan manusia. Sejak mengenal aksara, manusia seolah-olah terlepas dari keterikatan antara batas waktu dan tempat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya”. Indira Ekowati dalam Mulyana, (2008 : 243) Menulis aksara Jawa harus dilakukan berulang, dengan praktekna. Daya mampu dan medianya, selaras dari (Nurgiantoro & Burhan, (1994 : 296). Dalam proses kegiatan pembelajaran aksara Jawa, Aksara nglegena merupakan dasar awal dari proses mulai membaca aksara Jawa. Siswa harus menghafal dasar huruf aksara Jawa nglegena supaya dapat membaca dan menulis kata sederhana huruf Jawa apabila siswa hafal 20 dasar huruf Jawa.

       Pembelajaran menggunakan kartu aksara nglegena ini kami terapkan pada kelas VII semester genap tahun ajaran 2021/2022. Adapun Langkah – langkah pembelajarannya, 1) Guru membuat dan menyiapkan kartu aksara nglegena dan sarana pembelajaran yang lain. 2) Guru membuka pelajaran dengan memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran.3) guru memperkenalkan media kartu aksara nglegena kepada siswa. 4) guru menjelaskan kepada siswa mengenai aksara Jawa dengan menggunakan media kartu aksara nglegena. 5) guru membagi siswa untuk berkelompok, karena disekolah kami muridnya hanya sedikit maka hanya menjadi satu kelompok. 6) guru membacakan aturan permainan kartu aksara nglegena. 7) salah satu siswa mengacak kartu aksara nglegena lalu dibagikan kepada semua siswa dalam satu kelompok secara merata . 8) setiap siswa menulis kedalam buku tulis masing – masing jawaban dari kartu aksara nglegena yang didapat.9) guru bersama siswa mengoreksi hasil tulisan siswa dan memberikan kesempatan bertanya. 10). Untuk mengevaluasi guru memberikan beberapa kalimat berhuruf latin lalu siswa merubah ke aksara jawa. 11) guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

       Pembelajaran dengan menggunakan media kartu aksara nglegena dapat  menarik perhatian dan motivasi serta aktivitas siswa dalam belajar. serta pembelajaran menggunakan media kartu aksara nglegena dapat meningkatkan penguasaan membaca dan menulis aksara Jawa siswa. Pada saat guru mengadakan ulangan pada materi aksara jawa, pada Kelas VII banyak sisawa mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 80-85. Dan menurut siswa pembelajaran menggunakan kartu aksara nglegena  sangat menyenangkan dan siswa akan  lebih mudah menghafal aksara nglegena.

Gambar Kartu Aksara nglegena.





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top