PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS INTERNET MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Print Friendly and PDF

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS INTERNET MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Avip Apiatur, S.Pd.

Guru Mapel Bahasa Indonesia SMK Negeri 4 Banjar, Kota Banjar Jawa Barat

Avip Apiatur, S.Pd.


       Mata Pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di setiap tingkat pendidikan di Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi. Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia pada setiap tingkat berlangsung dengan cara yang beragam. Penting bagi seseorang untuk memahami pembelajaran bahasa Indonesia demi kelangsungan hidupnya. Sesuai pada pembelajaran bahasa Indonesia yang mengenal dengan pembelajaran kontekstual, menurut A Yulia, et al, (2012) pembelajaran kontekstual adalah kegiatan belajar yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan realitas dunia siswa, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan di kehidupan nyata. Seluruh materi pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.  Menurut Mulyadi, et al, (2018) kegiatan pembelajaran pada masa kini bertumpu kepada proses keterampilan dan pembelajaran aktif. Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan keterampilannya.

       Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diharuskan memahami dan menguasai keterampilan seperti menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.Dalam hal ini, guru memegang peran sebagai fasilitator untuk mendukung keberhasilan siswa dalam mencapai keempat keterampilan tersebut. Salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan guru untuk mendukung keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan tersebut adalah dengan menerapkan media pembelajaran tertentu dalam pembelajaran. Maka dari itu media pembelajaran menjadi wadah yang penting. Penggunaan teknologi termasuk media dalam pendidikan menurut Ramadhan, et al, (2019) memungkinkan beragam cara baru untuk terhubung dengan orang lain dan mengakses informasi seputar pendidikan, serta memiliki konsekuensi dalam pengajaran formal. 

       Menurut Arsyad (dalam Jaya, et, al, 2013) media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pengajaran. Media merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Media pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan sedangkan komunikasi adalah sistem penyampaiannya. Hamalik (dalam Jaya, et al, 2013) menyampaikan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa seperti pada ranah psikologis dan pemahaman siswa. Ramadhan, et al, (2019) menyebutkan bahwa media memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan cara yang paling modern dan inovatif tetapi tidak terlalu formal dalam kegiatan pendidikan. Kemudahan dalam mengakses teknologi membuat kemudahan dalam penggunaan media. Tentu saja hal ini berpengaruh kepada pendidikan. Menurut Javorsky (dalam Ramadhan, et al, 2019) pendidikan harus mencerminkan perubahan yang sesungguhnya dan mempertimbangkan berbagai cara yang dapat mendukung tuntutan untuk menyediakan kondisi yang berkualitas bagi keberadaan manusia dalam konteks proses transformasi sosial. Dengan kemudahan teknologi dalam mengakses media, realisasi perubahan yang lebih baik bagi dunia pendidikan dapat diwujudkan. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya.Penggunaan media bertujuan agar siswa dapat kreatif, berpikir kritis, memiliki kepekaan, serta lebih mempertajam daya pikir dan imajinasinya.

       Namun dibalik kemudahan pembelajaran melalui media terdapat fakta di lapangan bahwa penggunaan media pembelajaran tidak maksimal. Menurut Novelti, et al, (2018) guru jarang menggunakan multimedia dalam pembelajaran, sehingga membuat siswa kurang semangat dalam pembelajaran. Guru tidak melakukan pembelajaran yang inovatif seperti menggunakan berbagai media untuk membuat peserta didik termotivasi dalam proses belajar. Begitu juga dengan keterbatasan kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam menggunakan media pembelajaran, hal ini membuat pembelajaran kurang bermakna dan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Terlepas dari itu, media pembelajaran beragam jenisnya. mulai dari media dengan perangkat keras maupun perangkat lunak. Keseluruhan media yang digunakan berfungsi sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Bagian dari perangkat lunak dan keras itu terbagi pula kepada berbagai macam seperti media audio, media gambar atau visual, media audiovisual, internet/aplikasi android  dan sebagainya.

       Sistem pembelajaran di SMK Negeri 4 Banjar menggunakan kurikulum 2013. Pada kurikulum tersebut untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu berbasis teks yang membuat penyampaian materi kurang menarik serta timbul kejenuhan pada siswa. Maka dari itu guru menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan materi kepada siswa. Maka media yang terpilih yaitu media audio visual berbasis internet seperti kahoot dan quizizz. Menurut Hartidini, et al, (2018) media audiovisual adalah media yang memiliki unsur suara dan gambar. Media ini memilki jenis kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yakni media audio dan media visual. Kedua media ini digabungkan menjadi wadah pembelajaran yang menambah kemudahan dalam memahami materi pelajaran. Media audiovisual ini memiliki beberapa kelebihan. Hal ini disampaikan oleh Arysad (dalam Mulyani, et al, 2019) ada enam kelebihan dari media audiovisual yakni, (1) dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain; (2) dapat menampilkan tayangan yang merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat; (3) dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disajikan secara berulang-ulang; (4) mendorong dan meningkatkan motivasi; (5) dapat membentuk sikap dan perilaku siswa; (6) mengandung nilai-nilai yang dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa, (7) dapat digunakan dalam kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok heterogen atau perorangan, dan (8) dapat mempersingkat gambaran kejadian normal (efisien dalam hal waktu).

       Hasil angket wawancara kepada siswa kelas X di SMK Negeri 4 Banjar sebelum menggunakan media yaitu 70% menjawab “kurang menyenangkan” terhadap pembelajaran yang monoton menggunakan buku teks. Setelah menggunakan media audio visual berbasis internet hasilnya luar biasa mencapai 95% menjawab “sangat menyenangkan”. Terbukti dengan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media hanya 60% setelah menggunakan media meningkat menjadi 85%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa “Penerapan Media Audio Visual Berbasis Internet pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Mampu Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 4 Banjar Tahun Pelajaran 2021/2022”.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top