MENJADI GURU MEMESONA DI MASA PANDEMI COVID-19

Print Friendly and PDF

MENJADI GURU MEMESONA DI MASA PANDEMI COVID-19


Oleh : Anik Murwati, S.Pd

Guru SMK Ma’arif NU 1 Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah




       Penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 belum juga reda. Bahkan dibanyak negara, tengah mengalami lonjakan kasus. Lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara disnyalir karena penularan baru virus corona yang semakin meluas. Berbagai upaya seperti protokol kesehatan, vaksinasi dan penguncian wilayah juga telah diterapkan. 

Berdasar data Worldometer hingga Senin (21/6/2021) pagi, angka kasus covid-19 di dunia sebanyak 179.238.118 kasus. Dari angka itu, 3.881.421 orang meninggal dunia dan 163.793 112 orang telah dinyatakan sembuh.  (sumber : Kompas.com).

Hingga saat ini Indonesia kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Pembatasan kembali diberlakukan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebulan setelah mobilitas lebaran. Indonesia ada di urutan ke-18 negara dengan jumlah kasus covid-19 terbanyak di dunia. Hingga Senin (21/6/2021) pagi, total kasus di Indonesia tercatat 1.989.909 kasus, 1.792.528 diantaranya dinyatakan sembuh dan 54.662 meninggal dunia.  (Sumber : Kompas.Com). 

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus Covid-19 seperti protokol kesehatan (3M), pembentukan Tim Satgas Covid, vaksinasi dan penguncian wilayah juga telah diterapkan, namun  jumlah kasus Covid-19  terus meningkat. Banyak kendala yang dihadapi terkait perilaku masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah seperti tidak memakai masker, tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun, menerapkan jaga jarak minimal 1 meter, di mana terdapat interaksi masyarakat terus terjadi di berbagai tatanan termasuk tatanan pendidikan. 

Dunia pendidikan nampaknya perlu terus mentransformasi diri agar bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan abad 21 dan mempersiapkan peserta didik memasuki dunia baru. Diperlukan sosok guru yang mampu menjalankan peran kompleks dan mampu menyesuaikan diri dengan fungsi dan tugas pokok pendidik agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan peserta didik untuk mencapai kompetensi abad 21. 

Peserta didik abad 21 adalah generasi Z yang senantiasa berinteraksi dengan data dan informasi. Pembelajaran abad 21 menuntut guru agar mampu berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator sekaligus leader dalam proses pembelajaran. Metode dan media yang tepat berdampak pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 

  Pembelajaran abad 21 bukan lagi pembelajaran yang berpusat pada guru melainkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.  Kemampuan pedagogik dengan pola konvensional dipandang kurang tepat dengan era saat ini. Pola pembelajaran konvensional bisa dipahami sebagai pembelajaran di mana guru banyak memberikan ceramah (transfer of knowledge) sedangkan peserta didik lebih banyak mendegarkan, mencatat, dan menghafal.

Guru mempunyai tugas mengajar dan mendidik. Mengajar dengan transfer of knowledge, sedangklan mendidik dengan transfer of values. Keduanya akan membentuk sikap dan perilaku peserta didik. Menjadi seorang guru hendaknya memilki hal-hal yang membuat orang lain terpesona, bersikap yang membuat ramah dan nyaman apabila didekatnya, menguasai teknologi yang selalu update informasi. Untuk itu guru harus familier dengan sistem daring, serta menjadikan peserta didik sebagai pusat aktivitas. 

Guru memesona tidak hanya pandai dalam pengelolaan pembelajaran. Namun juga harus pandai menjadi teman belajar yang menyenangkan bagi peserta didik, pandai membuat analogi dan metafora sebagai strategi dalam menerapkan pembelajaran sehingga peserta didik mudah mempelajari materi yang disampaikan. Guru memesona adalah guru ideal yang  harus terlihat canggih sehingga generasi Z merasa bahwa ada sesuatu yang perlu dipelajari dari gurunya, humoris namun tegas dan disiplin, pandai berempati dan menyayangi peserta didik, menyadari apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa. 

Oleh karena itu seorang guru harus mampu melakukan penyesuaian dengan zaman yang semakin canggih tentunya harus berani keluar dari zona nyaman dengan terus belajar dan mengembangkan diri seluas-luasnya. Menjadi seorang guru yang memesona membutuhkan proses belajar yang panjang dan usaha yang serius yang berkelanjutan dari seorang guru. Guru yang memesona akan selalu dirindukan oleh peserta didik menjadi sosok yang diteladani. Semoga.

Bahan Bacaan : 

Modul PPGDJ Tahun 2020 “Profil dan Kompetensi Guru Abad 21” 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top