GIVE RADIO IKOM UNIVET













Redaksi / Pemasangan Iklan
Hubungi:
Telp/ WA : 082245929199
majalahlarise@gmail.com






Total Tayangan Halaman

CB Magazine »
Komunitas
»
Komunitas Sulit Air Sepakat (SAS) Solo
Komunitas Sulit Air Sepakat (SAS) Solo
Posted by CB Magazine on Rabu, 02 Agustus 2017 |
Komunitas
![]() |
Ketua Sulit Air Sepakat (SAS) Solo, Dra. Betty Gama, M.Si |
Dari Keprihatinan Jadi Kekuatan
Solo - majalahlarise.com - Berdirinya komunitas Sulit Air Sepakat (SAS) berawal dari sebuah desa yang ada di kabupaten Solok, Sumatra Barat yang kesulitan air bersih. Masyarakat mendapatkan air harus turun ke sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Kesulitan air tersebut oleh masyarakat perantau Minang di seluruh Indonesia membuat kegiatan yang diberi nama Sulit Air Sepakat (SAS). Tujuannya memperhatikan kondisi masyarakat sulit air. Sampai saat ini SAS sudah memiliki cabang di kota-kota besar se-Indonesia bahkan di luar negeri diantaranya di Australia, Singapura, dan Malaysia.
SAS memiliki Dewan Pimpinan Cabang yang berada di Jakarta. Setiap empat tahun sekali para perantau SAS mengadakan musyawarah nasional besar Sulit Air. Pada tahun ini SAS mengalami pergantian kepengurusan saat Munas yakni memilih Ketua DPP SAS. Ketua terpilih bernama Samruci seorang pedagang dan pengusaha pembuatan tas di Jakarta.
"Perkembangan SAS di Solo, sudah lama berdiri sekitar tahun 70 an. Selalu berganti dari generasi ke generasi. Anggota SAS ini harus berasal dan berlatarbelakang dari sulit air. Bisa istri atau suami sulit air termasuk keturunannya," tutur Ketua SAS Solo, Dra. Betty Gama, M.Si saat berbincang-bincang belum lama ini.
Sejak tahun 2013, Dra. Betty Gama, M.Si diangkat menjadi Ketua SAS Solo atas kesepakatan dari anggota disebabkan Ketua sebelumnya meninggal dunia karena sakit. "Saya tidak tahu pertimbangannya diangkat sebagai ketua. Tetapi yang jelas melihat latar belakang pendidikan dan keluarga saya kebetulan ayah dan ibu juga pernah aktif di SAS pernah jadi ketua," terangnya.
Anggota SAS di Solo sebanyak 27 kepala keluarga. Mereka berdomisili paling banyak di Solo Utara sebagian berada di Solo Tengah dan Solo Timur. "Anggota kami kebanyakan pedagang pasar Nusukan non pedagang empat orang. Pertemuan dilakukan satu bulan sekali setiap tanggal 1. Pertemuan ini lebih membahas arisan dan kegiatan sosial. Kegiatan kami lebih pada kemasyarakatan ditujukan pada anggota," ungkap wanita yang juga menjabat Sekretaris Dekan FISIP Univet Bantara Sukoharjo ini.
Dia mencontohkan kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan antara lain ada salah satu keluarga dari anggota SAS yang mengalami musibah sakit atau kematian selalu membantu. Ketika ada keluarga yang melangsungkan pernikahan juga dibantu bersama-sama.
"Adanya paguyuban ini memberikan manfaat bagi anggota yaitu mereka merasa di Solo tidak sendiri ada yang bisa membantu ketika kesulitan. Begitu pula orang-orang perantau dari Sumatra Barat yang merantau ke Solo kebetulan tidak memiliki uang yang cukup dan mereka minta penginapan kita bantu mereka," katanya.
Di Solo, SAS memiliki rumah yang berada di Cinderejo dekat terminal Bus Tirtonadi sebagai tempat mewadahi anggota untuk kerukunan, diskusi, pertemuan arisan anggota.
Mengenai program SAS Solo kedepan, Betty Gama menjelaskan membuat perkumpulan diberi nama IPPSA (Ikatan Pemuda Pelajar Sulit Air) cabang Solo. "IPPSA ini anggotanya anak-anak dari SAS. Jaman saya masih remaja, mahasiswa semester dua waktu itu saya sempat menjadi ketua IPPSA. Kegiatan banyak dilakukan diantaranya selain arisan membuat masak kue bolu. Setelah saya lulus kuliah IPPSA berhenti," kenangnya, (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
Tidak ada komentar: