Semesta dalam Pelukan di Ujung Senja untuk Multigenerasi NKRI

Print Friendly and PDF

Semesta dalam Pelukan di Ujung Senja untuk Multigenerasi NKRI


Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat LIterasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa


Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.


"Kawan, rasa cinta dan kerinduan akan selalu hadir dalam mimpi dan imajinasi sebagai doa dalam pelukan semesta sepanjang masa"


       Hajatan pemilu untuk seluruh rakyat Indonesia baru saja usai dilaksanakan 14 Februari 2024 serentak di seluruh wilayah NKRI dan luar negeri. Pemilihan tanggal 14 diyakini sebagai hari penuh kasih sayang, kerukunan, kedamaian, dan kebahagiaan. Hal ini terbukti sudah bahwa pelaksanaan hajatan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam pesta demokrasi pemilihan Presiden RI, Wakil Presiden RI, DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk 38 provinsi di Indonesia telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses. Semua kegiatan pemilu telah berjalan dengan baik, lancar, sukses, rukun, damai, dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Terlepas adanya satu atau dua hal pernak-pernik dalam proses pelaksanaan itu merupakan bagian dari tantangan, ujian, dan cobaan supertim KPU dan jajarannya sebagai pelaksana, di tingkat pusat sampai ke daerah-daerah, baik dalam maupun luar negeri.

       Kalimat yang harus diucapkan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yakni alhamdulillahirobilalamin. Hal ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki dan mengendalikan semesta dan isinya telah meridhoi semua doa terbaik seisi semesta. Pemilik semesta telah memberikan kesejukan, kedamaian, kerukunan, kegembiraan, kebahagiaan, dan kebersamaan dalam silaturahmi hajatan dan berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) bidang politik dalam hajatan pemilu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) tanggal 14 Februari 2024. Berbicara masalah hasil pemilu, tentu ada yang merasa puas, kurang puas, dan ada juga yang tidak puas. Hal itu sangat wajar karena itu merupakan sifat manusia biasa. Namun demikian, yang perlu disadari dan dipahami sebagai bentuk edukasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dan partai politik bahwa setiap kompetisi memang harus dilakukan dengan perjuangan sepenuh hati dan hasil akhirnya hanya ada satu pemenang saja yang diridhoi sesuai kehendak-Nya. Apabila ada hal yang dianggap kurang puas dan tidak tepat oleh pihak yang belum beruntung atau kalah tentu ada jalur dan ruang untuk menyampaikan dan melaporkan agar terselesaikan sesuai dengan aturan main dan koridor standar operasional baku atau hukum yang berlaku di wilayah NKRI. Inilah sebagai bukti bahwa NKRI merupakan negara hukum, sehingga apa pun masalahnya harus diselesaikan melalui jalur dan ruang yang sudah disediakan sebagai bentuk penyelesaian masalah tanpa masalah untuk keadilan semua pihak.

       Ucapan selamat dan sukses kepada sang pemeluk semesta di ujung senja dalam hajatan demokrasi Indonesia, baik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI maupun DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi, maupun DPRD Kabupaten dan Kota yang sudah terpilih berdasarkan hitungan cepat. Ucapan selamat juga harus disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan dan kebersamaan untuk mewujudkan pemilu yang lancar dan damai. Pesan untuk para pemenang tentu harus tetap rendah hati, sederhana, merakyat, tidak boleh sombong, takabur, tidak boleh mem-bully super tim lainnya,  dan jumawa. Pemenang pemilu  juga harus merangkul semua super tim kompetitor dan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. 

       Adanya perbedaan pandangan politik dan pilihan itu merupakan hak asasi manusia dan anugerah yang terindah di istana Arfuzh tercinta dalam pelukan semesta. Namun demikian, lebih penting dan lebih utama yakni mari kita segera kembali pada tugas pokok dan fungsi masing-masing pada hari ini, agar semesta tetap tersenyum 228 (dua sentimeter ke kiri, dua sentimeter ke kanan, delapan detik mengembang) dengan ikhlas sepenuh hati untuk terus berbagi, memberi, dan bersilaturahmi sepanjang hari bagi multigenerasi NKRI. Kemudian kemenangan yang diperoleh bagi para pemenang sementara berdasarkan hitungan cepat berbagai lembaga survei  juga tidak boleh menjadikannya adigang, adigung, dan adiguna dalam berbagai konteks pemerintahan dan nonpemerintahan. Demikian pula, bagi yang kalah dalam kompetisi tidak boleh putus asa dan terus tidak mau ikut berpartisipasi/terlibat untuk membangun NKRI demi kemajuan dan kejayaan multigenerasi NKRI menuju generasi emas 2045. Seluruh elemen dan komponen masyarakat Indonesia harus kembali bersatu, rukun, santun, dan bergotong royong untuk memajukan dan menjaga keutuhan NKRI. Hal ini harus dilakukan mulai saat ini sambil menunggu hasil  hitungan langsung atau nyata 35 hari ke depan yang ditetapkan oleh KPU RI. Yakinlah bahwa semua manusia boleh berencana yang terbaik tetapi rencana terbaik dan ketetapan itu adalah milik sang pemilik semesta sepanjang masa.

       Semesta dalam pelukan di ujung senja untuk multigenerasi NKRI sebagai perwujudan mimpi dan imajinasi sepanjang hari. Aneka rindu dan doa yang terus disampaikan melalui bisikan-bisikan angin ke seluruh pelosok semesta telah didengar sang pemilik semesta. Ridho dan restu sang pemilik semesta harus dipegang sebagai kekuatan dan sandaran sebagai pertanggungjawaban untuk menepati semua janji-janji yang telah dituliskan dan diucapkan sebagai wujud kesepakatan dengan sang pemilik semesta. Semua niat baik dan rencana yang disandarkan pada pemilik semesta maka akan kembali dalam pelukan semesta dengan segala suka cita dan dukungan seluruh isi semesta raya.

       Rasa cinta, bahagia, syukur, kebahagiaan, kegembiraan, dan kebersamaan dalam bersilaturahmi dan berliterasi dengan Ratulisa harus terus dijadikan tali kuat untuk merajut kekuatan silaturahmi dan menjelajah semesta mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Milikilah rasa cinta dan kerinduan sebagai doa sepanjang masa untuk terus ikut serta menyinari dunia, seperti bintang, bulan, dan matahari yang selalu menyinari bumi sepanjang hari, baik tampak maupun tidak tampak oleh manusia. Kawan, tetap semangat untuk terus bekerja dan berkarya sepanjang masa. Kemudian, selamat menjalankan tugas dan amanah selanjutnya Bapak Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih dan wakil rakyat Indonesia  terpilih dalam pelukan semesta untuk kemajuan dan kejayaan multigenerasi NKRI sepanjang masa .  

       Asyiknya berliterasi dengan Ratulisa di beranda cinta Istana Arfuzh Ratulisa saat senja menuju ke peraduannya, sayup-sayup seperti ada suara yang memanggil dengan penuh riang gembira.“Bapak, Bapak, moderator untuk kuliah pakar ADOBSI (Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia) besok hari Senin, 19 Februari siapa ya?”  Baru tersadar, ternyata Mas Marfan sudah beberapa kali memanggil untuk menanyakan moderator kuliah pakar ADOBSI siapa. “Siap grak bosku! Mohon maaf, tadi lagi asyik menikmati hasil hajatan dan pesta rakyat Indonesia. Gas, gas bosku. Mari kita rajut kembali dan bergotong royong melukis senja untuk terus bersilaturahmi dan berliterasi dengan Ratulisa sepanjang masa. Nah, moderatornya nanti sang penjelajah dan pemeluk semesta untuk multigenerasi NKRI saja ya” Sambil ku pekikkan semangat kepada Mas Marfan dan kawan-kawannya, “ADOBSI: Muda, Kreatif, Luar Biasa!” terus ku lanjutkan dengan pemantik semangat nasionalisme bagi multigenrasi NKRI dan keluarga besar ADOBSI melalui bahasa Indonesia. “Aku Cinta Bahasa Indonesia. Aku Bangga Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia Luar Biasa”  Selamat berjuang dan melanjutkan perjuangan bersama keluarga besar ADOBSI di seluruh wilayah NKRI tercinta sepanjang masa untuk multigenerasi NKRI.


“Kawan, kerinduan tanpa batas untuk  terus merajut mimpi dan imajinasi di ujung senja menjadi doa dan lantunan ayat-ayat semesta terindah yang akan terkenang sepanjang masa”


Beranda Istana Arfuzh Ratulisa Surakarta, 15 Februari 2024



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top