Mahasiswa PMM Kelompok 88 Universitas Muhammadiyah Malang Laksanakan Proker Perkenalkan dan Perkuat Nilai-Nilai Budaya

Print Friendly and PDF

 

Siswa SDN Merjosari 1 saat bermain permainan tradisional.

Mahasiswa PMM Kelompok 88 Universitas Muhammadiyah Malang Laksanakan Proker Perkenalkan dan Perkuat Nilai-Nilai Budaya

Malang- majalahlarise.com -Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). PMM kelompok 88 gelombang 9 mengusung tema "Menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap kearifan lokal dan kebersihan lingkungan" yang dilaksanakan di SDN Merjosari 1 (Jl. Joyo Utomo No.2, Merjosari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang) dengan dosen pembimbing Dini Kurniawati, S.T., M.T. dan berlangsung sejak 22 Agustus 2022 sampai 22 September 2022.

Di era globalisasi yang pesat, banyak budaya luar yang masuk ke Indonesia menyebabkan tergerusnya nilai-nilai kebudayaan di kalangan anak-anak. Melihat kondisi ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kurikulum baru agar para siswa tidak melupakan kebudayaan-kebudayaan di lingkungan tempat tinggal mereka. Kurikulum baru yang dirilis yaitu Kurikulum Merdeka. Salah satu yang menjadi fokus dalam kurikulum baru ini adalah kearifan lokal, yang mana kearifan lokal sendiri merupakan nilai leluhur yang terdapat di dalam sebuah masyarakat. SDN Merjosari 1 sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada siswa-siswi kelas 1 dan 4.

Dari permasalahan ini PMM kelompok 88 membuat sebuah program kerja untuk memperkenalkan dan memperkuat kembali nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia kepada siswa-siswi SDN Merjosari 1.

"Kegiatan ini dilakukan beberapa tahap diantaranya penjelasan materi mengenai kebudayaan dari setiap daerah. Seperti lagu daerah, alat musik daerah, pertunjukan seni, dan permainan tradisional," terang ketua PMM kelompok 88, Daffa 'Allaam Gifari kepada majalahlarise.com.

Lebih lanjut dikatakan, antusias siswa-siswi bergejolak ketika bernyanyi lagu daerah dan permainan tradisional. Meskipun ada beberapa siswa yang tidak hafal sebagian darilagu daerah, tapi hal ini tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk terus belajar bernyanyi bersama.

Harapan setelah program kerja dilaksanakan yaitu agar siswa-siswi SDN Merjosari 1 dapat mengingat sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia dan mempraktikkan kembali permainan tradisional di lingkungan bermain mereka. Karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Jika mereka tidak mengetahui dan melestarikan budaya, maka budaya akan hilang seiring zaman. 

"Program kerja ini juga merupakan upaya dalam merealisasikan dan mendukung program pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik," harapnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top