Peran Perguruan Tinggi Sebagai Penyalur Aspirasi Masyarakat dan Pengawas Pemilu

Print Friendly and PDF

Tampilan layar, Rektor Univet Bantara Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum saat menyampaikan materi dalam webinar Pojok Pengawasan Bawaslu Kabupaten Sukoharjo.

Peran Perguruan Tinggi Sebagai Penyalur Aspirasi Masyarakat dan Pengawas Pemilu

Sukoharjo- majalahlarise.com -Peran perguruan tinggi dalam pemilu semestinya perguruan tinggi sebagai suatu lembaga independen. Sehingga ketika menyuarakan sesuatu dengan pemilu bisa diterima karena bebas dari nuansa politis tidak memiliki muatan apapun. 

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum sebagai narasumber Webinar Pojok Pengawasan Bawaslu Kabupaten Sukoharjo yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Sukoharjo bersama Uswatun Mufidah, S.Ag, selaku Anggota Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, serta di Moderatori oleh Dina Marmiati, SH. Staf Teknis Bawaslu Kabupaten Sukoharjo. Mengusung tema PERAN PERGURUAN TINGGI DAN MAHASISWA DALAM PENGAWASAN PARTISIPATIF PEMILU SERENTAK TAHUN 2024. Jumat (4/8/2022) melalui zoom meeting. 

Lebih lanjut dikatakan Prof. Farida Nugrahani bahwa peran mahasiswa terkait pemilu berada di tengah-tengah antara masyarakat dan penguasa yang diharapkan mahasiswa sebagai masyarakat intelektual bisa membawa dan meneruskan aspirasi dari masyarakat kepada penguasa jika ada hambatan komunikasi. 

Baca juga: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Lakukan Monitoring Tim Riset RISPRO LPDP Tahun 2022 Univet Bantara Sukoharjo 

"Saya sebagai pimpinan perguruan tinggi membuka pintu selebar-lebarnya kepada Bawaslu untuk bekerja sama dalam rangka mengizinkan mahasiswa Univet Bantara bergabung dengan Bawaslu untuk menjadi pengawas pemilu," ujarnya. 

Disampaikan pula, diharapkan ada seminar dari Bawaslu untuk membekali mahasiswa agar bisa melaksanakan pendidikan politik dikalangan masyarakat. Supaya masyarakat memahami mengenai tahapan pemilu dan mereka bisa berpartisipasi aktif dan tidak bersikap antipati atau skeptis. 

"Fakta yang kita ketahui bersama bahwa banyak juga masyarakat yang golput tidak mau berpartisipasi dalam pemilu karena yang dicontohkan para elit politik juga sesuatu yang merusak tatanan. Sehingga masyarakat kadang-kadang hilang kepercayaannya. 

Menurutnya, kita harus sampaikan kepada masyarakat bahwa mengikuti pemilu penting, memilih wakil yang benar juga penting supaya nanti ada perubahan dari pengelolaan pemerintah di Indonesia. 

"Sebagai generasi muda, mahasiswa bisa berperan selain menjadi pengawas partisipatif juga agen pembaharuan bagi masyarakat tidak harus terjun langsung bisa juga melalui media sosial," ujarnya. 

Dikatakan pula, pihaknya merencanakan kedepan mengizinkan banyak mahasiswa untuk magang di Bawaslu supaya nantinya bisa mensukseskan pelaksanaan pemilu tahun 2024.

"Univet siap sebagai tempat sosialisasi pemilu bagi siswa SMA/SMK sebagai pemilih pemula. Kita juga akan mendorong dosen berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilu terjun sebagai pengawas dan lainnya," jelasnya.  (Sofyan) 


Baca juga: Tingkatkan Pemahaman Murid dengan Kartu Perkalian Bergambar



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top