KKNT UNISRI 2021 Kembangkan Jahe dan Temulawak Instan Meningkatkan UMKM dan Imunitas Tubuh

Print Friendly and PDF

Shinta Karina Putri ikut mengembangkan UMKM jahe dan temulawak instan guna meningkatkan imunitas tubuh dengan menggunakan perencanaan strategis (SWOT) dan manajemen pemasaran berbasis digital marketing.


KKNT UNISRI 2021 Kembangkan Jahe dan Temulawak Instan Meningkatkan UMKM dan Imunitas Tubuh 

Pacitan- majalahlarise.com -Shinta Karina Putri mahasiswi akuntansi Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI) dari kelompok 32 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyaningsih SU, SE, MM melaksanakan program KKN-T yaitu mengembangkan UMKM jahe dan temulawak instan guna meningkatkan imunitas tubuh dengan menggunakan perencanaan strategis (SWOT) dan manajemen pemasaran berbasis digital marketing di Desa Wareng, Punung, Pacitan, Jawa Timur.

Program KKN-T MBKM Wujudkan Desa Bangkit dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 31 Agustus 2021. Dipilihnya program ini dikarenakan saat ini, olahan berbahan dasar jahe dan temulawak menjadi buruan banyak orang. Bahkan dipasaran, komoditi jahe sulit untuk di dapatkan. Untuk itu, dimasa pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu cara untuk membangkitkan kembali usaha jahe dan temulawak instan yang mungkin kian menguntungkan untuk para pelaku UMKM setempat. Selain itu, serbuk minuman instan ini juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama karena telah melalui proses pengawetan yang alami. Proses pengawetan alamiah berupa kristalisasi atau pemanasan hingga berbentuk kristal. 

Proses pembuatan jahe dan temulawak instan ini menggunakan metode konvensional yaitu ekstrak jahe dan temulawak diperoleh dengan cara pemanasan dan penambahan gula pasir sehingga terbentuk bubuk kristal. Adapun panduan proses pengolahan jahe dan temulawak yang dilakukan secara konvensional meliputi panduan bahan baku yang diperlukan, panduan alat yang dipergunakan dan panduan proses produksi. Adapun proses produksi meliputi persiapan bahan baku, ekstraksi (pemerasan), pemasakan, pengayakan, dan pengemasan dengan kemasan berlabel.


Baca juga: Mahasiswa KKN-T UNISRI  Mengedukasi Pelaku UMKM Bertahan Dimasa Pandemi

“Tujuan dari program yang dilaksanakan yaitu mengutamakan kualitas produk olahan agar lebih bermanfaat khasiatnya. Sehingga manfaatnya benar-benar dapat untuk pencegahan virus Covid-19.  Memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang tumbuh di lingkungan sekitar serta pembuatannya yang tidak begitu rumit. Memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat dikerjakan oleh siapa saja tanpa membutuhkan waktu yang lama. Mengutamakan tersedianya produk berapapun permintaan konsumen dengan harga yang kompetitif serta dengan khasiat yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh, papar Shinta Karina Putri.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk menentukan alternatif strategi pemasaran khususnya bauran pemasaran bagi home industry jahe dan temulawak instan di Desa Wareng dengan metode analisis SWOT (strengths, Weaknesses, Opportunities, Theats) dan SPACE (Strategic Position and Action Evaluation).

“Dengan terlaksananya program ini, pelaksana berharap pelaku UMKM jahe dan temulawak instan dapat terus mengembangkan pasarannya menjadi lebih luas dan dapat meningkatkan pendapatan dimasa pandemi Covid-19 serta mengubah pemasaran tradisional menjadi digital marketing," harapnya. (Sofyan)


Baca juga: TIM KKNT MBKM UNISRI Ajak Masyarakat Berinvestasi Emas Sejak Dini




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top