Menariknya Kuliah di Pascasarjana ISI Surakarta, Terapkan Perkuliahan Berbasis Proyek

Print Friendly and PDF

Mahasiswa sedang  konsultasi dengan Prof. Dr. Dharsono, Msn. (Guru Besar Seni Rupa ISI Surakarta).


Menariknya Kuliah di Pascasarjana ISI Surakarta, Terapkan Perkuliahan Berbasis Proyek

Solo- majalahlarise.com -Pendidikan dalam proses studi bagi mahasiswa Pascasarjana Program Magister (S2) jalur penciptaan ISI Surakarta menjadi penting ketika tema objek penciptaan sudah dimulai dari sebuah gagasan seninya. Sebagai dasar pembentuk kompetensi penciptaan seni di semester satu, salah satunya adalah mahasiswa wajib mengikuti matakuliah Studio 1.

Menurut pengampu matakuliah Dr. Teguh Djaka Sudarmana, S.T., M.Sn bahwa mahasiswa Pascasarajana Program Magister ISI Surakarta perlu melakukan studi proyek ke sanggar seni dan industri sebagai upaya melakukan penggalian objek seni, melalui sebuah gagasan dengan objek material terpilih, sesuai minat dengan berkunjung ke sanggar seni dan industri. 

“Hal ini tentu saja selaras dengan posisi Pascasarjana dalam melaksanakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar untuk dapat membuka cakarawala pandang tentang dunia kerja yang sesungguhnya, sebagaimana perkembangan ilmu seni dan desain di luar akademik,” tutur Diretur Pascasarjana Hj. Dr. Sunarmi, M.Hum.

Dikatakannya lebih lanjut bahwa jalinan hubungan dengan mitra industri ataupun sangagr seni mestinya terus dikembangkan sebagai upaya memperkuat kurikulum dan untuk mengukur capaian pembelajaran.

Untuk itu pembelajaran berbasis projek dengan pola terlibat aktivitas seni di sanggar seni dan industri dengan narasumber adalah sebagai strategi pengayaan brainstorming atas gagasannya. Kegiatan ini dimulai dengan mencari narasumber yang relevan dengan minat masing-masing mahasiswa. 

Menurut pengampu matakuliah Dr. Teguh Djaka Sudarmana, S.T., M.Sn, mahasiswa yang terlibat dalam pembelajaran ini berjumlah 4 (empat) mahasiswa. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 8 Nopember 2021 sd. selesai.

Sebelum melakukan kuliah studi proyek ke luar kampus, mahasiswa dan dosen pengampu melakukan wawancara dengan narasumber minat bidang penciptaan seni  maupun kajian seni dilakukan di rumah Prof. Dr. Dharsono, M.Sn., guru besar ISI Surakarta. Wawancara dengan narasumber di Griya Eyang Dharso, yang beralamat Jl. Pembangunan I, Perum. Dosen UNS desa Jati. Menurut beliau matakuliah Studio I Program Magister Pascasarjana harus dilakukan berkesinambungan dengan matakuliah Metode Penciptaan. Dengan demikian Prof Dr. Dharsono, M.Sn dapat secara langsung melihat progress kemajuan mahasiswa. Dari mulai penentuan judul, metode penciptaan, teknik penciptaan, filosofi hingga penentuan obyek terakhir.

Perkuliahan di luar kampus diawali dengan kunjungan ke Lemah Putih. Lemah Putih menjadi ruang seni yang mewadahi kegiatan perupa seni. Pada sesi ini mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber terpilih yaitu Bapak Galih, sebagai CEO & Founder Taman Hutan Lemah Putih di Plesungan. Perkuliahan dimulai dengan diskusi permulaan obyek garap yang akan dijadikan judul tesis. Diskusi penting untuk mahasiswa dengan narasumber adalah betapa pentingnya penentuan obyek garap, karena matakuliah Studio 1 Program Magister nantinya akan berkesinambungan pada matakuliah semester selanjutnya yaitu Studio 2 dan Studio 3. Pada saat kunjungan hari itu bertepatan dengan sebuah pegelaran Tari Lengger Lanang, sehingga mahasiswa bisa menyaksikan kegiatan seni secara langsung.

Narasumber penting selanjutnya adalah bapak Agung Handoko, di PT Sekar Watu Damar yang berprofesi sebagai  Landscapeer.  Menurutnya hal yang dipelajari dari profesi landscaper adalah dalam proses desain perancangan sebuah site bangunan dan tentu saja ini akan membantu mahasiswa dalam menambah wawasannya. 

Menariknya saat itu bapak Agung Handoko sedang berada dilokasi proyek. Dengan demikian mahasiswa dapat melihat langsung site bangunan yang sedang dikerjakanya yaitu sebuah resort di pinggir pantai dengan pemandangan yang cukup indah. Informasi penting tentang profesi landscaper dari beliau dapat diperoleh dengan melalui pemanfaatan jejaring media group video call.

Kunjungan ke sanggar seni dan industri bagi mahasiswa cukup menarik dan tentu memberikan wawasan berharga dalam proses studi selanjutnya. Demikian pula saat kunjungan ke PT. Jati Unggul Putra merupakan anak perusahaan dari PT. Jati Agung Arsitama bergerak di bidang Woodworking, Furniture, Antique menggunakan kayu jati. PT. Jati Unggul Putra yang juga bergerak di bidang furniture berdiri sejak tahun 1980, hingga saat ini telah merambah pasar internasional seperti Australia, Afrika Selatan, Belanda, Thailand, Spanyol, USA, Mexico, India, Korea Selatan, Jepang. 

Menariknya pada industri ini menurut ibu Ana sebagai narasumber, selain furniture yang ditangani oleh PT Jati Unggul Putra juga memproduksi kap lampu yang terbuat dari limbah kayu jati yang di potong tipi-tipis dan di atur sedimikian rupa untuk mendapatkan estetika yang layak untuk di jual ke pasar luar negeri. 

Sosok Ibu Ana menjadi inspirasi dan semangat baru bagi mahasiswa, bahwa wanita juga dapat memimpin perusahaan. Menurutnya dalam berusaha atau berbisnis adalah jangan pernah takut untuk mengambil resiko untuk menjadi sukses.

Mahasiswa sedang menggali informasi dengan narasumber PT. Jati Unggul Putra merupakan anak perusahaan dari PT. Jati Agung Arsitama bergerak di bidang Woodworking, Furniture, Antique menggunakan kayu jati.


Studi proyek selanjutnya mahasiswa bertemu dengan bapak Rully sebagai narasumber bidang arsitektur untuk memberikan materi perkuliahan yaitu berupa gubahan massa pada arsitektur. Menurut beliau, gubahan massa menjadi pelajaran baru bagi mahasiswa terutama bidang desain interior untuk merancang sebuah site plan. 

Keterkaitan bangunan satu dengan yang lainnya menjadi penting untuk mendukung aktivitas pada site tersebut. Lokasi kunjungan saat itu berada di When in Solo Homestay, merupakan salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh bapak Rully. When in Solo Homestay merupakan sebuah rumah Belanda Kuno yang susunan rumahnya adalah susunan rumah Jawa. Menurutnya pada pengerjaan proyek ini, pemiliknya menginginkan dan merasakan suasana rumah sebagaimana rumah Jawa. Namun rumah ini juga dapat berubah fungsi menjadi homestay bahkan ruang seni, sehingga rumah ini tetap dapat digunakan untuk kegiatan lain, tutur beliau.

Cerita perjuangan dari Pak Roy Genggam yang berprofesi sebagai fotograper cukup memberikan inspirasi mahasiswa pada studi proyek ini. Bagaimana beliau pada saat awal merintis dan survive atau tetap eksis di bidang profesi fotografi. Pada saat membedah konsep dan karya fotografi dari Pak Roy, beliau memberikan tips dan trik kepada mahasiswa untuk meraih konsumen ataupun kolektor agar berminat dengan jasa atau karya kita dan memberikan saran agar kita bisa tetap eksis di ranah yang kita tekuni. Pertemuan Bapak Roy Genggam dengan mahasiswa dan dosen pengampu di Lokasi Taman Hutan Lemah Putih, Plesungan.

Mahasiswa bincang-bincang dengan bapak Roy Genggam, seorang forografer profesional dalam usaha menggali esistensi beliau di bidang fotografi.


Jalan-jalan selanjutnya sebagai implementasi matakuliah Studio 1 mahasiswa S2 minat penciptaan seni berkunjung ke bapak Evan atau nama lengkapnya Joshua Evan Gunawan, Bach. B.I.A,. Hons. B.I. yang berprofesi sebagai Desainer Interior & Arsitek menjadi salah satu narasumber terakhir studi proyek di semester ini. Menariknya pada narasumber ini, beliau pernah menempuh studi double degree di Malaysia. 

Saat kunjungan, bapak Evan berbagi informasi tentang kemajuan-kemajuan teknologi arsitektur di Malaysia. Ia mengatakan bangunan arsitektural di Malaysia sudah membiasakan banyak fasilitas menggunakan tenaga surya. Selain itu kata beliau, di negara Malaysia bangunan-bangunan modernnya saat ini condong ke bentuk-bentuk lengkung sehingga memberi kesan lebih modern dan futuristic tanpa garis-garis tegas. Akhir kunjugan studi proyek ini ini mahasiswa penciptaan seni pasacasarjana ISI Surakarta diajak untuk melihat-lihat ke ruang workshop PT. RNK GRC Interior Furniture Gypsum. Dimana mahasiswa dapat secara langsung melihat proses pembuatan pesanan proyek yang sedang dikerjakan, seperti cetakan-cetakan GRC yang dibuat khusus sesuai pesanan, dari proses pencetakan GRC hingga finishing produk.

Mahasiswa di PT. RNK GRC Interior Furniture Gypsum bersama narasumber dan sedang mengamati proses simulasi kerja di lokasi worksop RNK. 


Akhir dari beberapa kunjungan sdyui proyek kemudian melakukan diskusi dan konsultasi mahasiswa dengan Djaka Sudarmana, S.T., M.Sn sebagai pengampu matakuliah ini berbicara tentang progress obyek garap mahasiswa dilakukan di rumah Ibu Nimmie Ahmed. Menurutnya obyek garap mahasiswa sudah lebih baik dan terarah secara konsep, mahasiswa dapat segera melakukan produksi garap dan diharapkan dapat lebih berani mengambil langkah. (Han/ Sofyan)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top