SMPN 8 Surakarta Adakan Sosialisasi Program Tahun Pelajaran 2021/ 2022 Secara Daring dan Luring Terbatas

Print Friendly and PDF

Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd saat menyampaikan sosialisasi program tahun pelajaran 2021/ 2022.

SMPN 8 Surakarta Adakan Sosialisasi Program Tahun Pelajaran 2021/ 2022 Secara Daring dan Luring Terbatas

Solo- majalahlarise.com -SMP Negeri 8 Surakarta mengadakan sosialisasi program sekolah tahun pelajaran 2021/ 2022 secara daring dan luring terbatas sebagai sarana mengkomunikasikan program sekolah kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan penghayatan dalam lingkungan sekolah.

Kegiatan ini dihadiri Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd., Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Drs. Sutrisno, M.Pd. Komite Sekolah, Perwakilan Orang Tua Peserta Didik, Dewan Guru, Analis Tata Usaha beserta Staf. Bertempat di ruang Aula sekolah dilakukan secara daring melalui zoom meet dan youtube dan luring terbatas. Rabu (13/10/2021).

Pembukaan dilakukan oleh Pembawa Acara, Wahyu Prihatin Sayekti, S.Pd dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Darwanto, S.Pd. dan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Ch. Endah Setyawati, S.Pd.

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd dalam sambutannya,  mengucapkan terimakasih kepada seluruh Perwakilan Peserta Didik karena telah menyempatkan waktunya untuk hadir di acara sosialisasi ini juga kepada semuanya yang mengikuti sosialisasi dari rumah masing-masing. 

Baca juga: Univet Bantara Selenggarakan Sosialisasi Serdos, BKD dan Sister Bagi Dosen Muda

“Diharapkan dengan adanya pertemuan ini bisa mempererat tali silaturahmi antara Orang Tua/ Wali Peserta Didik dan sekolah. Permohonan maaf dari Kepala Sekolah bahwa sosialisasi yang seharusnya dilakukan di awal tahun baru bisa terlaksana pada hari ini,” katanya.

Dalam acara inti, Kepala Sekolah memaparkan beberapa program sekolah, diantaranya yaitu Visi dan Misi Sekolah, Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang akan dilaksanakan selama 1 tahun ke depan. Dengan harapan Orang Tua / Wali Peserta Didik mengetahui dan mendukung pengembangan sekolah dengan sebaik-baiknya. 

Program-program itu antara lain, Sekolah Adiwiyata melalui masalah pengelolaan lingkungan ( kebersihan dan kesehatan ), dibuktikan dengan sudah menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional dan menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri. Selain itu juga bisa dibuktikan dengan melihat kondisi lingkungan sekolah yang sudah ada saat ini. Sekolah Ramah Anak (SRA) memperhatikan dengan proses pembelajaran, lingkungan yang mendukung (tidak ada tempat yang membahayakan anak), masih adakah bullying di sekolah atau di rumah diharapkan sudah tidak ada lagi. 

Program yang lain adalah Sekolah Sehat, sudah meraih prestasi juara ke 2 tingkat Kota Surakarta. Program Penguatan Pendidikan Karakter ( program Profil Pelajar Pancasila ). Mulai tahun2020 sampai 2024 menjadi profil Pelajar Pancasila. Sekolah Literasi Digital, proses digitalisasi sangat penting di era saat ini, maka diharapkan semuanya bijaksana dalam hal ini sebagai pengguna. Kebijakan dari sekolah PTM tidak diperbolehkan menggunakan HP.

Sambutan dari Komite SMP Negeri 8 Surakarta, diwakili oleh Drs. Suharno,A.Kt. yang pertama disampaikan ucapan terima kasih kepada warga sekolah bahwa SMP Negeri 8 Surakarta menjadi sekolah yang bertaraf “Internasional”. Apresiasi kepada SMP Negeri 8 Surakarta yang bebas dari asap rokok. Sebagai sekolah ramah anak, Guru yang selalu dekat dengan anak. Sebagai program Sekolah Literasi semoga anak-anak menjadikan budaya literasi. SMP Negeri 8 Surakarta, optimisme dalam spiritual.

Sambutan dari Pengawas SMP Dinas Kota Surakarta, Drs. Sutrisno, M.Pd. bahwa peranan Orang Tua Peserta Didik sebagai patner Guru dalam mendidik anak-anak tidak bisa dipisahkan. Bahkan Orang Tualah yang hakikatnya memiliki peran utama sesungguhnya dalam pendidikan. Sedangkan Guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing, Orang Tua kedua di Sekolah. Namun, justru hanya sebagian kecil saja yang memahami hal tersebut. Orang Tua justru menyerahkan sepenuhnya segala macam pendidikan baik intelektual, spiritual dan juga keterampilan pada guru di Sekolah.

Untuk mengubah presepsi tersebut maka penting sekali sekolah menyelenggarakan pertemuan bersama Orang Tua/ Wali Peserta Didik seperti pada saat ini. Selain dibuat kesepahaman dalam mendidik anak-anak juga dijabarkan kegiatan-kegiatan sekolah yang akan diselenggarakan sekolah. Sehingga Orang Tua mengetahui semua program sekolah. Orang Tua juga bisa meminta informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dari segi manfaatnya bagi pendidikan anak-anak.

Dengan demikian Guru dan Orang Tua dapat bersinergi dan mengembangkan komunikasi horizontal bersifat kekeluargaan dalam mendidik anak-anak. Apa yang dilakukan Peserta Didik disekolah perlu diketahui Orang Tua. Dan begitu juga sebaiknya, lingkungan keluarga Peserta Didik perlu diketahui Guru untuk mengidentifikasi berbagai persoalan yang bisa muncul dalam perjalanan pendidikan nantinya.

Pendidikan itu butuh keteladanan. Keteladanan yang pertama dilihat oleh Peserta Didik adalah perilaku Orang Tua di rumah. Anak-anak adalah peniru yang handal. Jika Orang Tua tidak hati-hati maka secara tidak langsung akan memberikan dampak terhadap perkembangan anak didik. Inilah yang perlu disadari kedua belah pihak. 

Guru juga perlu mengetahui lingkungan sekitar dimana anak didiknya tinggal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara home visit. Dengan demikian guru dan orang tua dapat berjalan bersama dan bekerjasama dalam mendidik anak-anak generasi penerus bangsa. 

“Acara sosialisasi selesai pada pukul 15.00 WIB dengan diputarkan video simulasi PTM Terbatas  dan diakhiri dengan foto bersama,” terang Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta. (Sofyan)


Baca juga: LUPA MENGAKTIFKAN SHARE SOUND SAAT ZOOM MEETING, SAKITNYA TUH DI SINI 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top