Sastra Daerah UNS Adakan Kuliah Pakar Jurnalistik dan Kepenyiaran Secara Daring

Print Friendly and PDF

Tangkapan layar kegiatan kuliah pakar Jurnalistik dan Kepenyiaran Sastra Daerah UNS secara daring.

Sastra Daerah UNS Adakan Kuliah Pakar Jurnalistik dan Kepenyiaran Secara Daring

Solo- majalahlarise.com -Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswanya, program studi Sastra Daerah FIB Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan acara kuliah pakar bertajuk Jurnalistik dan Kepenyiaran pada Sabtu (9/10/2021). Kuliah pakar yang berlangsung secara daring ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni jurnalistik dan kepenyiaran.

Acara yang diawali dengan sambutan pengantar oleh Koordinator Kuliah Pakar, Prof Dr Sumarlam, M.S. ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan peserta umum. Dalam pengantarnya dia berharap bahwa dengan diselenggarakannya kuliah pakar ini, segala kekurangan materi pembelajaran yang belum tersampaikan dalam perkuliahan di kampus bisa dilengkapi dan disempurnakan melalui kegiatan ini. 

Acara ini diikuti mahasiswa dan dosen. Tujuannya adalah supaya para mahasiswa khususnya mendapatkan wawasan serta pengetahuan yang lebih mengenai kedua bidang. Harapannya, ke depan para mahasiswa bisa memeroleh pandangan lebih luas terkait kedua bidang ini sekaligus menjadikan keduanya sebagai salah satu rujukan untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat di bangku kuliah. 

Jurnalis Solopos, Farida Trisnaningtyas, dalam paparannya mengatakan sebagai jurnalis saat ini tantangannya sangat luar biasa. Maka dari itu, berprofesi sebagai jurnalis kini dituntut lebih tangguh, cerdas, dan tetap mengedepankan prinsip jurnalisme di tengan banjirnya arus media informasi di masyarakat.

“Profesi serta tanggung jawab sebagai jurnalis kian berat dari hari ke hari. Padahal dalam menjalankan tugasnya, seorang jurnalis tak hanya asal bekerja. Ia mesti dilandasi moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional untuk menjaga profesionalisme. Pada perkembangannya kemajuan dan kemudahan teknologi informasi justru menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis zaman now,” papar dia. 

Baca juga: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Menetapkan Riset  RISPRO Kompetisi LPDP Univet Bantara Sukoharjo Didanai untuk Tahun Kedua 

Menurutnya, salah satu tugas jurnalistik adalah keharusan melakukan verifikasi terhadap data atau informasi yang didapat. Tak hanya soal akurasi, tapi jurnalis juga perlu lebih berhati-hati dalam pemberitaannya karena berita yang diunggah punya kemungkinan untuk dibaca ribuan hingga jutaan orang. 

“Sampai kapan pun, nilai jurnalistik tetap memiliki keutamaan yang harus terus diperiksa. Konteks terjadinya peristiwa, akurasi, verifikasi, dan juga makna informasi tersebut untuk para konsumen media, bagaimana pun adalah nilai-nilai dasar yang harus dipenuhi sebuat berita,” jelas dia. 

Pada sesi lain pemateri dari pakar penyiaran, Dr. Wiwik Yulianti, M.Hum. yang merupakan Penyiar radio senior mengatakan bahwa untuk menjadi penyiar radio syaratnya cukup mudah. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi siapa saja yang ingin menjadi penyiar adalah vocal, niat yang tulus dan berkemauan kuat serta mau belajar. Kemampuan dasar seorang penyiar radio adalah announcing skill atau ketrampilan berbicara di depan mikrofon, operating skill atau ketrampilan mengoperasikan peralatan siar, dan musical touch atau ketrampilan merangkai lagu. Dengan bekal ketiga ketrampilan ini seseorang akan bisa menjadi penyiar handal. Tuntutan penyiar radio harus bisa melakukan tugas siaran sendiri  (single fighter) saat ini sudah menjadi tanggung jawab profesi penyiar radio.

“Prospek profesi penyiar radio bisa dikatakan cemerlang, karena melalui profesi ini kita digembleng untuk selalu tangguh dalam berbagai hal. Banyak sekali tanggung jawab dari profesi ini yang tanpa kita sadari ternyata membentuk kepribadian kita. Kebiasaan datang tidak boleh terlambat pada saat tugas siaran ternyata melatih kita untuk selalu berdisiplin. Tanggung jawab ketika kita membawakan suatu program acara ternyata menggembleng kita untuk belajar bertanggung jawab terhadap banyak hal, dan masih banyak lagi yang kita dapatkan ketika kita nyemplung sebagai penyiar radio” katanya saat memaparkan materinya

Sementara itu, kegiatan yang berlangsung selama 3 jam lebih ini menghadirkan pakar protokol melinial Dr. Eko Joko Trihatmono dari SMK N 8 Surakarta yang berpendapat “Jaman sudah berubah, masyarakat Jawa sekarang memilih bahasa yang praktis, jelas dan tidak bertele-tele khususnya dalam acara pesta atau hajatan, bahasa protokoler Jawa bagi para milenial harus dimunculkan” tuturnya usai acara berlansung.

Selain memaparkan materinya, dia mengatakan bahwa bagi yang ingin belajar tentang pambiworo bahasa jawa, saat ini dia membuka kursus medhar sabda scr kilat,  hanya dg 1x teori dan 4x praktik sdh bisa pidato berbahasa Jawa, seperti pasrah manten,  nampi manten, atur pambagyaharja,  dan lain sebagainya.  Kursus bertempat di Garasi Callista tanpa dipungut biaya alias gratis. Para peserta kuliah pakar banyak yg menyatakan sangat tertarik untuk mengikuti kursus tersebut,  bahkan jg yg berasal dr luar kota Solo dan Sukoharjo.

Dari beberapa paparan oleh para narasumber ini diharapkan peserta kuliah pakar bisa menimba ilmu langsung dari ahlinya. Acara yang berlangsung 3 jam ini diakhiri dengan demonstrasi dari para narasumber untuk mempraktekkan tentang keahliannya dibidang masing-masing. Dan alhasil tepuk tangan meriah sebagai ungkapan terimakasih atas sharing ilmu yang sangat bermanfaat bagi peserta dan semua yang hadir di acara tersebut. (Sofyan)


Baca juga: SD Muhammadiyah PK Kottabarat Gelar Bedah Buku


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top