Mapala ARCAPADA UNISRI Melaksanakan Ekspedisi Spesialisasi, “Meraih Puncak Tertinggi Citatah 125”

Print Friendly and PDF

Mapala ARCAPADA UNISRI berada di Puncak Tertinggi Citatah 125.

Mapala ARCAPADA UNISRI Melaksanakan Ekspedisi Spesialisasi, “Meraih Puncak Tertinggi Citatah 125”

Solo- majalahlarise.com -Ekspedisi Spesialisasi Mapala Arcapada merupakan pendidikan lanjut bagi Anggota Muda Mapala Arcapada menuju keanggotaan penuh serta tahap pemantapan materi, penelusuran alam yang belum dijangkau dan menyambangi budaya setempat sebagai Mahasiswa Pecinta Alam yang berbudaya. 

Ekspedisi spesialisasi divisi Rock Climbing dilaksanakan di tebing Citatah 125, Bojong Loa, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat selama 5 hari yakni 20-25 September 2021. Ekspedisi ini dilakukan oleh 4 Anggota Muda Mapala Arcapada yaitu Abdilah, Margo, Inshani, dan Devi Serta didamping oleh 4 Pendamping.

Tri Margo dalam keterangan tertulis kepada majalahlarise.com menceritakan, di hari pertama, tim melakukan ekso tebing dan ekso jalur pemanjatan kemudian dilanjutkan melakukan pemanjatan Artificial Technic. Di tebing Citatah jenis batuannya adalah batuan Andesit dan batuan marmer serta memiliki banyak variasi jalur dari yang mudah sampai yang sulit. 


Baca juga:  Fakultas Teknik Univet Bantara Tandatangani Naskah Nota Kesepakatan Bersama (MoU) dengan PT. Abhirama Kresna

Artificial Technic merupakan jenis pemanjatan yang mengharuskan seorang belayer dan peralatan yang dibawa ikut naik keatas. Tujuan dari Artificial Technic adalah untuk menambah ketinggian pemanjatan dan juga untuk mencapai puncak tebing dengan bantuan alat pengaman. Peralatan yang digunakan dalam Artificial Technic meliputi belay device, harnest, chalk bag, helm, sepatu panjat, kaos tangan, tali karmantel, serta pengaman tambahan seperti pengaman sisip berupa friend, chock stone, hexentriks, sling (nilon, perusik, karmantel), pedding, dan alat lain untuk menunjang keselamatan pemanjat untuk mencapai top.

"Sebelum melakukan pemanjatan Artificial Technic, tim melakukan persiapan berupa briefing, pemanasan, dan persiapan peralatan yang akan digunakan," terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan, dalam pemanjatan ini tim dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan atau berpasangan. Pemanjatan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB. Selama pemanjatan menuju top, tim melewati 4 pitch. Pitch 1 berupa goa yang ukurannya tidak terlalu besar dan bisa digunakan untuk beristirahat, Pitch 2, Pitch 3 namanya sayur asem, dan Pitch 4 namanya laba-laba. 

Di perjalanan menuju top, tim melewati jalur chimney. Chimneying adalah teknik memanjat pada celah tebing yang cukup lebar, badan masuk diantara celah dan punggung disalah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan dan sebelah lagi menempel kebelakang. Kedua tangan diletakkan menempel pada dinding tebing untuk mendorong badan naik keatas. Setelah melewati beberapa pitch, tim pun sampai di top tebing citatah 125 pada pukul 15.30 WIB.

Ekpedisi ini boleh dibilang sukses, dan sangat di apresiasi oleh kepala desa Padalarang bapak Mukaram saat di temui di rumahnya. (4/10/2021)

“Ekpedisi ini sangatlah bagus, saya dukung karena dapat mengembangkan potensi wisata citatah,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pemerintah desa berkomitmen membantu berbagai upaya untuk mengembangkan semua potensi yang ada, yang bertujuan sebagai kesejahteraan warga sekitar dan pembangunan desa. (Sofyan)


Baca juga: Keren! Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Lolos KSN Nasional


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top