Dosen DKV ISI Surakarta Jadi Narasumber Penyelarasan Kurikulum DKV dalam Merdeka Belajar SMK Negeri Matesih

Print Friendly and PDF

Narasumber Dr. Handriyotopo, S.Sn.,M.Sn dari Prodi DKV ISI Surakarta memaparkan materi dalam kegiatan Workshop Penyelarasan Kurikulum dan Bahan Ajar (Manual dan Digital) SMK Pusat Keunggulan. 

Dosen DKV ISI Surakarta Jadi Narasumber Penyelarasan Kurikulum DKV dalam Merdeka Belajar SMK Negeri Matesih

Karanganyar- majalahlarise.com -Pendidikan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan khususnya peminatan DKV (Desain Komunikasi Visual) merupakan bagian dari pemenuhan SDM di industri kreatif  dalam menghadapi tantangan jaman. Menindaklanjuti program pemerintah dalam hal ini kemdikbud mengusung konsep merdeka belajar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan di tahun 2021, mendatangkan narasumber Dr. Handriyotopo, S.Sn.,M.Sn dari Prodi DKV ISI Surakarta dalam kegiatan Workshop Penyelarasan Kurikulum dan Bahan Ajar (Manual dan Digital) SMK Pusat Keunggulan. 

Berbicara kompetensi keilmuan dalam kurikulum yang dikembangkan haruslah link and match dengan industri atau dunia usaha (UMKM). Maka berbicara kurikulum bagi sekolah vokasi perguruan tinggi menjadi pendamping atau mengawal lulusan SDM yang mampu bersaing dengan SDM luar negeri yang telah memiliki sertifikasi dalam situasi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). 

Dengan demikian bagaimana SMK Negeri Matesih dalam menyiapkan seperangkat kurikulum yang adaptif dalam bidang kompetensi desain grafis dikembangkan dengan memahami Dasar Keilmuan Desain Komunikasi Visual yang telah ditetapkan oleh kemendikbud sektor pendidikan vokasi untuk industri ekonomi kreatif. 

Penyelarasan kurikulum ini agar sesuai dengan SKKNI dan KKNI sebagai pedoman dalam merumuskan kekhasan kompetensi yang dikembangkan agar siap memasuki dunia kerja, berwirausaha, sebagai pekerja dan atau akan studi lanjut. 

Handriyotopo mengatakan kedepannya agar lulusan SMK Kejuruan mampu  bersaing tidak cukup hanya mendapatkan selembar ijasah. Akan tetapi bagaimana dapat bekerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Pofesi) untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi sesuai profesi yang diminati adalah penting dilakukan untuk mendapatkan lulusannya kompeten dan unggul.

"Maka agar amanah ini seusai dengan visi misi kemendikbud agar terus dikawal tidak saja pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga masyarakat yang orang tuanya menginfestasikan anaknya sekolah di SMK," ujarnya.

Penyelenggaraan kegiatan “Workshop Penyelarasan Kurikulum dan Bahan Ajar (Manual dan Digital) SMK Pusat Keunggulan,” yang menurut Drs. Sihwarno, M.Pd yaitu atas dasar Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Lanjutan (Non Fisik) Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 dan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Tidak hanya kompetensi dibidang DKV, kami juga menginiasi untuk workshop penyelarasan pada kurikulum bidang kepariwisataan khususnya pada tata boga atau kulineri dari sekolah tinggi Pariwisata Sahid Surakarta. 

Lebih lanjut ibu Anita selaku panitia mengatakan agar link and match dengan industri, penyelarasan kurikulum mendatangkan narasumber dari PT. Educa Sisfomedia Indonesia-Semarang. Hal ini dilakukan pendampingan dengan industri untuk mencermati kompetensi siswa dalam proses pembekalan keilmuan dan konversi matapelajaran yang sesuai dengan industri saat magang atau PKL sesuai peminatan. 

Dalam kegiatan ini juga membahas tema menarik dalam workshop kurikulum seperti Kurikulum Berbasis Dudika dan Merdeka Belajar dari mentor Perguruan Tinggi Pendamping SMK PK Universitas Diponegoro, dan Penyusunan Bahan Ajar (Manual & Digital) oleh Herman Sudarwanto, S.Pd., M.Pd. dari Korwas SMK Cabdin Pendidikan Wil. VI Prov. Jateng. (Sofyan)


Baca juga: Fakultas Teknik Univet Bantara Tandatangani Naskah Nota Kesepakatan Bersama (MoU) dengan PT. Mega Andalan Kalasan Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top