Tim PKM FISIP Univet Bantara Rintis Pendirian E-Buletin di SMK Sukawati Gemolong Sragen

Print Friendly and PDF

Dr. Yoto Widodo, M.Si pemaparan materi etika jurnalistik online.

Tim PKM FISIP Univet Bantara Rintis Pendirian E-Buletin di SMK Sukawati Gemolong Sragen

Sragen- majalahlarise.com -Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Dr. Widodo, M.Si, Dr. Betty Gama, M.Si, Dra. Nuryani Tri Rahayu, M.Si serta Sofyan Yuli Antonius, S.Sos (Praktisi Media) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas bertema "Merintis Pendirian E-Buletin Sekolah" diikuti 17 siswa dari pengurus OSIS yang dilaksanakan dengan penerapan protokol ketat  selama dua hari. Kamis-Jumat (23-24/9/2021). Bertempat di aula SMK Sukawati Gemolong Sragen. 

Pada hari pertama, Dr. Yoto Widodo, M.Si pemaparan materi etika jurnalistik online yaitu dalam menjalankan kerja jurnalistik seorang wartawan terikat oleh prinsip jurnalistik yang berprinsip pada kebenaran, keadilan, kemerdekaan, akuntabilitas, kemanusiaan. 

"Kebenaran ada akurasi melakukan duble checked atau melakukan verifikasi informasi. Keadilan berupa keberimbangan berita, kemerdekaan itu bekerja merdeka, bebas dari tekanan dan hanya melayani kepentingan publik, akuntabilitas itu bertanggung jawab atas karyanya, sedangkan kemanusiaan sesuai nilai-nilai kemanusiaan," paparnya.

Dr. Betty Gama, M.Si dan Dra. Nuryani Tri Rahayu, M.Si saat memberikan materi pada hari ke dua pelaksanaan PKM.

Lebih lanjut, Dr. Yoto Widodo merangkan jurnalistik punya kode etik tersendiri berbeda dengan profesi lainnya. Kode etik jurnalistik  dengan mencari kebenaran dan laporan, meminimalkan bahaya, bertindak mandiri, bertanggung jawab. 

"Peran seorang jurnalis sebagai mata dan telinga masyarakat, pencatat pertama sejarah, pencari kebenaran, penentu agenda dalam masyarakat, dan pengawas mereka yang berkuasa," ungkapnya.

Sofyan Yuli Antonius menyampaikan meteri tentang teknik layout e-buletin menggunakan software corel draw yang merupakan software paling mudah digunakan bagi desainer grafis pemula. “Dalam layout yang diperhatikan adalah menentukan berapa banyak halaman yang akan dibuat. Ketika merencakan banyaknya halaman berpedoman pada kelipatan empat. Jika membuat halaman buletin itu jumlah halaman tidak lebih dari 16 halaman,” ucapnya.

Pada hari kedua, materi disampaikan oleh Dr. Betty Gama, M.Si yaitu teknik fotografi dan teknik wawancara. Dalam pemaparan meteri fotografi, Dr. Betty Gama menjelaskan fotografi jurnalistik merupakan salah satu cara untuk menyampaikan informasi gabungan kata dan gambar. 

“Menurut pendapat Oscar Mutuloh, pendiri Galeri Jurnalistik Foto Antara mengutip Wilson Hick, mantan redaktur foto life dari buku Word and Pictures menjelaskan bahwa foto jurnalistik adalah media komunikasi yang menggabungkan elemen verbal dan visual. Elemen verbal yang berupa kata-kata itu disebut caption yang melengkapi informasi sebuah gambar. Sebuah foto tanpa keterangan dapat kehilangan makna,” paparnya.

Foto bersama pemateri, kepala sekolah, guru, dan peserta didik pada hari pertama.

Sedangkan pada materi wawancara, Dr. Betty Gama menyampaikan wawancara (interview) adalah salah satu metode pengumpulan bahan berita atau teknik reportase. Yang dimaksud teknik wawancara di sini tentu saja bukan wawancara kerja, tapi wawancara jurnalistik bertanya untuk menggali informasi. 

“Dalam wawancara, wartawan bertanya kepada narasumber (saksi, pengamat, pihak berwenang, dan sebagainya) untuk menggali atau mengumpulkan informasi, keterangan, fakta, atau data tentang sebuah peristiwa atau masalah. Hasil wawancara disusun dalam bentuk karya jurnalistik berita, feature, atau artikel opini. Sebuah wawancara pada dasarnya bertujuan untuk menggali fakta, data, keterangan, alasan, atau pendapat atas sebuah peristiwa, baik yang sudah, sedang, maupun yang akan berlangsung,” jelasnya.

Di tempat yang sama Dra. Nuryani Tri Rahayu, M.Si, menerangkan materi tentang manajemen pemuatan E-Buletin. “E-Buletin merupakan media publikasi tentang suatu topik atau bidang tertentu yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk soft file, secara teratur (berkala) oleh suatu organisasi, dan ditujukan kepada khalayak tertentu sesuai bidangnya.

E-Buletin tidak menggunakan bahan bahu kertas (paperless) untuk menuliskan muatannya, tetapi dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer, laptop, handphone, iPhone, iPad, BlackBerry, android, dan teknologi lainnya.

Foto bersama pemateri, guru dan peserta didik pada hari kedua.

“Karakteristik E-Buletin diantaranya diterbitkan oleh sebuah organisasi atau lembaga tertentu. Fokus pada bidang tertentu. Setiap edisi memiliki tema yang berbeda. Terbit secara periodik (berkala). Menyerupai majalah. Ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit sesuai dengan bidangnya. Tulisannya singkat dan padat, menggunakan bahasa formal dan istilah teknis sesuai bidangnya. Desain serta ilustrasinya formal. Muatannya berupa  editorial, straight news, artikel, feature, komik, iklan, foto dan gambar, opini, dan lain-lain sesuai bidangnya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SMK Sukawati Gemolong Sragen, Drs. Wardoyo saat ditemui usai pelaksanaan pengabdian mengatakan dengan adanya kegiatan ini bisa mendorong kreatifitas peserta didik dalam kegiatan ektrakurikuler akan lebih maju terutama terkait sastra maupun majalah diding yang sudah dirintis sekolah. 

“Adanya kegiatan ini secara otomatis menambah ilmu pengetahuan yang akhirnya lebih bisa memajukan kegiatan OSIS,” ujarnya. (Yen)


Baca juga: FKIP Univet Bantara Selenggarakan FGD Redesain Kurikulum MBKM


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top