Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Tingkatkan Potensi Madu Klanceng di KHDTK Gunung Bromo Karanganyar

Print Friendly and PDF

Praktisi peternak madu memberikan pembekalan pada warga sekaligus memberikan informasi seputar pengelolaan ternak madu yang ideal.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Tingkatkan Potensi Madu Klanceng di KHDTK Gunung Bromo Karanganyar 

Solo- majalahlarise.com -Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan program peningkatan produktivitas ternak Lebah Madu Klanceng bagi warga sekitar dan pengelola KHDTK Gunung Bromo, Karanganyar. 

Konsep pengembangan tersebut berupa pelatihan peningkatan pengelolaan ternak lebah dan strategi pemasaran dengan mengenalkan konsep bauran pemasaran dan pemanfaatan digital marketing diantaranya dengan optimalisasi penggunaan website dan media sosial.

Program ini diusulkan dan dikoordinir oleh tim Grup Riset Digital Economy, Marketing and Consumer Insight, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS dengan tim yang terdiri dari dosen UNS: Catur Sugiarto, Pram Suryanadi, Tulus Haryono, Retno Tanding S., Tetuko R.P., dan Haryanto. 


Baca juga: Digelar Daring, Masa Orientasi Tekankan Belajar Tanpa Batas Ruang dan Waktu

Program ini berlangsung selama enam bulan dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan bulan November 2021. Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala UPT Diklathut UNS Dwi Priyo Ariyanto sebagai unit pengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS. 

“Madu Klanceng memiliki manfaat Kesehatan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi dari madu biasa, dan potensi pengembangan Madu Klanceng di area hutan ini (KHDTK Gunung Bromo) sangat terbuka luas” kata Maryanto, selaku pakar sekaligus peternak madu Klanceng. 

Pada program ini, praktisi peternak madu membantu memberikan pembekalan pada warga sekaligus memberikan informasi seputar pengelolaan ternak madu yang ideal sehingga dapat meningkatkan produktivitas madu yang optimal. Peran akademisi juga sangat dibutuhkan pada program ini dengan memberikan wawasan konsep pengelolaan bisnis dan pemasaran hasil ternak madu. 

Lebah madu Klanceng memiliki keunikan dan berbeda dengan lebah ternak lainnya. Keunikan terletak pada sengat lebah. Jenis lebah ini tidak memiliki sengat dan pemeliharaannya cenderung lebih mudah dan sederhana. Pada fase pengembangan ini, para peternak pemula dapat memanfaatkan sumber pakan dari bunga dan tanaman yang tumbuh secara luas di sekitar rumah penduduk. 

Tanaman yang digunakan memiliki polen dan nectar yang cukup sehingga dapat memenuhi kebutuhan lebah penghasil madu Klanceng. Tanaman yang biasanya dimanfaatkan oleh penduduk adalah jenis Bunga Matahari atau Air Mata Pengantin.  (Sofyan)


Baca juga: Breakout Room Zoom Meeting, Pengalaman Baru Siswa Kelas II SD Muh PK Kottabarat


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top