SD Muhammadiyah PK Kottabarat Susun Modul Pembelajaran Mandiri

Print Friendly and PDF

Penyusunan modul pembelajaran mandiri dilakukan oleh tim guru kelas 1-6.

SD Muhammadiyah PK Kottabarat Susun Modul Pembelajaran Mandiri

Solo- majalahlarise.com -Menyongsong tahun ajaran baru 2021/2022, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta terus mematangkan persiapan fisik dan nonfisik. 

Persiapan fisik meliputi pemenuhan sarana protokol kesehatan, pembenahan fisik bangunan, dan sarana sanitasi. Sedangkan non fisik meliputi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan workshop penyusunan perangkat pembelajaran.

Salah satu yang menjadi fokus dalam workshop penyusunan perangkat pembelajaran adalah pembuatan modul bahan belajar untuk siswa.


Baca juga: LKP Matematika Indonesia Gelar Kegiatan Pengembangan Kompetensi Guru di Kabupaten Wonosobo

Pada tahun ajaran 2020-2021 yang lalu, di mana pembelajaran dilaksanakan secara daring penuh, sekolah memproduksi konten video pembelajaran yang diunggah di kanal YouTube dan melengkapinya dengan modul bahan belajar daring (BBD) untuk pegangan siswa di rumah.

Sesuai hasil hasil evaluasi akhir tahun, modul  bahan belajar tersebut akan direvisi dan disempurnakan. Penyempurnaan meliputi sistematika penulisan, pengayaan isi, dan penambahan suplemen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

Andi Arfianto, Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana, mengungkapkan bahwa penyusunan modul ini dilakukan oleh tim guru kelas 1-6.

"Kami berinisiatif menyusun modul bahan belajar secara mandiri karena menyesuaikan analisis kebutuhan materi pembelajaran di masa pandemi dan mempermudah interaksi siswa dengan guru karena modul disusun oleh guru sendiri," ujarnya kepada media, Selasa (22/6/2021).


Baca juga: Persiapan Tahun Ajaran Baru, SD Muhammadiyah PK Kottabarat Rapat Koordinasi dengan Pengurus Komite

Ia juga memprediksi, jika pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan, bisa dipastikan akan dilakukan secara terbatas. Oleh karena itu, sekolahan mengantisipasinya dengan tetap memproduksi video pembelajaran yang kontennya merujuk pada modul yang sudah disusun oleh guru, serta menambah fasilitas Zoom Meeting.

"Untuk jangka panjang, kami menargetkan modul ini bisa terus disempurnakan dan menjadi bahan pegangan utama siswa, sehingga sekolah tidak lagi ketergantungan dengan penerbit karena sudah bisa memproduksi modul sendiri," pungkasnya. (Sofyan)


Baca juga: Dies Natalis ke-41 Unisri, Siap Mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top