Pemanfaatan Teknologi dalam Ujian Praktik untuk Penguatan Karakter

Print Friendly and PDF

 

SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar ujian praktik kelas IX secara virtual pada Senin hingga Jumat (1-5/2/2020). 

Pemanfaatan Teknologi dalam Ujian Praktik untuk Penguatan Karakter

Solo- majalahlarise.com -Ujian Praktik kala pandemi kali ini berbeda. SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar ujian praktik kelas IX secara virtual pada Senin hingga Jumat (1-5/2/2020). Bukan hanya sekadar ujian praktik untuk mendapatkan nilai, penguatan karakter menjadi target dalam pelaksanaannya.

Aryanto selaku humas sekolah menyampaikan bahwa jadwal pelaksanaan ujian praktik kelas IX tahun 2020/2021 berdasarkan kurikulum adalah awal Februari. Meskipun kondisi pandemi dan siswa belajar dari rumah, kami menerapkan ujian praktik ini secara totalitas baik guru maupun siswa.

“Terdapat 10 mata pelajaran (mapel) yang diujikan meliputi mapel umum, agama, dan muatan lokal. Setiap mapel memberikan tagihan tugas sesuai kompetensi yang dicapai berupa video yang diupload di media sosial berupa tiktok, youtube, dan instagram. Bahkan ada mapel yang menggunakan aplikasi-aplikasi lain. Target dari ujian praktik bukan hanya siswa mendapatkan nilai, melainkan juga terdapat penguatan karakter seperti kejujuran, kerja keras, percaya diri, ketelitian, tanggung jawab, dan sebagainya,” papar Aryanto di sela-sela mengajar.

Baca juga: Rektor Unisri Berpesan Hindari Plagiasi

Aryanto pun menambahkan hal yang menarik terlihat pada ujian praktik mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Terdapat materi ujian kebugaran jasmani berupa lari 1,2 km dan senam irama berupa senam jantung sehat. Untuk mendapatkan nilai ujian praktik tersebut, siswa harus lari dan melakukan gerakan senam sesuai contoh.

“Bagaimana cara menilai aktivitas siswa lari sedangkan mereka beraktivitas di rumah masing-masing. Apakah hanya mengirim foto dan laporan? Tentu tidak untuk kami. Oleh guru olahraga, Ustazah Cahyaningtyas mengarahkan siswa untuk menggunakan aplikasi strava dan zoom dalam pelaksanaannya. Hal itu agar kegiatan bisa dipantau dan bisa melihat tingkat kejujuran dan kerja keras siswa,” jelasnya.

Sementara itu, Ustazah Cahyaningtyas menjelaskan target ujian praktik ini adalah kami ingin memperoleh nilai secara utuh dari keterampilan siswa hingga kejujuran dan kerja keras siswa. Maka dari itu, kami menggunakan aplikasi strava dan zoom dalam pelaksanaan ujian.


Baca juga: Respon Kebijakan Ganjar, Pemuda Tani HKTI Jateng: Kita Gunakan Berkebun di Rumah

“Siswa membuka aplikasi strava dan memfollow akun Ustazah lalu kami mulai kegiatan meliputi pemanasan, lari sejauh 1,2 km, dan pendinginan. Setiap sesi tersebut para siswa mengirimkan foto dan merecord melalui aplikasi. Kami juga ikut mengawasi dan mendampingi siswa lari melalui aplikasi zoom,” jelasnya.

Menurutnya, selama ujian praktik siswa terlihat jujur dan sudah berusaha menenuhi tugas dengan kerja keras. Untuk menilai karakter tersebut, Ustazah Cahyaningtyas memantau melalui aplikasi tersebut karena yang tidak jujur akan terlihat.

“Data dalam aplikasi tersebut cukup akurat. Siswa yang lari maka waktu tempuh akan terpantau. Misal ada siswa yang tidak jujur seperti naik sepeda maka waktu tempuh dan jarak tidak akurat. Saya pernah mencoba record lari, tetapi naik sepeda dalam jarak 2, 5 km maka di strava akan terekam 9 menit. Sebaliknya, saya lari 2 km maka waktu tempuh 26 menit. Nah kejanggalan yang muncul akan kita tabayunkan ke siswa,” jelasnya.

Guru PJOK tersebut menambahkan untuk praktik senam irama, ia mencuplikan dari senam irama jantung sehat seri 4 selama 3 menit. Praktik senam irama menggunakan aplikasi zoom.


Baca juga: Guru SMPN 9 Surakarta Ikuti Bimtek AKM

“Kami open zoom, play audio, siswa mengikuti gerakan sesuai contoh yang dihafalkan sebelumnya. Disitu terdapat penilaian karakter. Jika anak kerja keras dan sungguh-sungguh, hafal gerakan, gerakan tepat sesuai dengan nada dan tempo maka nilai A. Praktiknya kita bagi ke dalam dua kloter yaitu absen 1-15 untuk kloter pertama dan 16 -30 kloter kedua,” paparnya.

Praktik berikutnya adalah senam lantai yaitu kayang dan sikap lilin. Ujian ini hasilnya berupa produk. Siswa mengirimkan produk video gerakan kayang dan sikap lilin melalui link drive dan youtube.

“Penguatan karakter berupa kejujuran, antusias, semangat, dan kerja keras ini yang kami cari. Jadi tidak asal mengerjakan tugas saja,” tandasnya. (Sofyan)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top