SMPN 8 Surakarta Persiapkan PTS Daring

Print Friendly and PDF


Operator SMPN 8 Surakara, Rekyan Pamusthi, S.Pd. 


SMPN 8 Surakarta Persiapkan PTS Daring

Solo- majalahlarise.com -Wabah covid-19 yang masih terjadi saat ini mengharuskan siswa belajar dari rumah melalui sistem daring. Begitu pula dalam Penilaian Tengah Semester (PTS) juga dilaksanakan secara daring. Untuk itulah SMP Negeri 8 Surakarta mempersiapkan pelaksanaan PTS secara daring yang direncanakan PTS  mulai Senin (21-28/9/2020).

Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd mengatakan pihak sekolah telah menyampaikan kesiapan pelaksanaan PTS secara daring kepada orang tua siswa dengan simulasi atau uji coba daring tanggal 15 September 2020.

“Pelaksanaan PTS daring kita siapkan dengan melaksanakan uji coba  dengan platform yang kita sepakati menggunakan googleform. Mata pelajaran yang kita simulasikan adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS yang diambil acak karena mapel IPS tidak ada kaitannya dengan pilihan mata pelajaran yang mudah atau sulit bagi peserta didik tetapi berkaitan dengan kesiapan sekolah saja,” terangnya.

Baca juga: Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Univet Adakan Webinar Magang di Jepang

Lebih lanjut, Triad Suparman berharap semoga semua Peserta Didik dan Orang Tua/ Wali memperhatikan proses PTS sehingga Guru dapat melakukan penilaian baik sikap, pengetahuan dan keterampilan Peserta Didik. “Jangan sampai ada Peserta Didik yang kurang memperhatikan hal ini. Sekali lagi kami mengingatkan bahwa kegiatan pembelajaran ini adalah wajib bagi semua Peserta Didik,” ungkapnya.



Operator Rekyan Pamusthi, S.Pd mengemukakan setelah dilakukan simulasi PTS bahwa kelas 9 berjumlah 256 siswa yang belum bisa masuk nilainya ada 7 siswa. Hal ini dikarenakan pengumpulan dari siswa mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan pukul 14.00 WIB.

Sementara itu, operator kelas 7 dan 8, Hesti Setyaningsih, S.Kom menjelaskan siswa yang belum bisa masuk nilainya ada beberapa orang. Kemungkinan itu terjadi karena salah masuk tautan (link), kuota chat tidak ada kuota data, mengabaikan tugas (menyepelekan), kurang persiapan (tidak belajar sehingga waktu habis), mengerjakan soal dan mencari jawaban melalui google. 

“Siswa kelas 7  berjumlah 253 orang yang belum bisa masuk nilainya ada 42 orang. Sedangkan untuk kelas 8 berjumlah 251 orang, belum masuk nilainya ada 35 orang,” ujarnya. (Sofyan)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top