12 Mahasiswa Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo Magang ke Jepang

Print Friendly and PDF

Mahasiswa Magang ke Jepang saat foto bersama Jajaran Dekan dan Dosen Fakultas Pertanian


12 Mahasiswa Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo Magang ke Jepang




Sukoharjo – Sebanyak 12 mahasiswa Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo terdiri 7 mahasiswa program studi Agribisnis dan 5 mahasiswa program studi Teknologi Hasil Pertanian mengikuti magang ke Jepang. Mereka di tempatkan di perusahan Yukiguni Maitake Co.LTD Nagata Jepang bergerak dibidang pembudidayaan jamur dari bulan Agustus 2017 sampai Juni 2018.
     Dalam pelepasan mahasiswa magang ke Jepang, Ketua Program Studi Agribisnis, Ir. Joko Setyo Basuki, M.P mengatakan program magang ke Jepang merupakan kerjasama antara Univet Bantara Sukoharjo dengan Media Global Indonesia dalam International Internship Program.
     “Kegiatan magang ini selain untuk bekerja juga menggali informasi teknologi Jepang khususnya budidaya jamur dan mengenal budaya Jepang. Kerjasama magang ini juga diikuti kampus lainnya. Sebelum berangkat ke Jepang dilakukan tes seleksi dari 24 mahasiswa yang lolos seleksi 12 mahasiswa terdiri 5 putri dan 7 putra. Mereka mengikuti kursus bahasa Jepang selama 2 bulan,” terangnya dihadapan orang tua mahasiswa magang dan tamu undangan. Senin (28/8) di kampus setempat.
     Selama di Jepang, Joko Setyo Basuki berharap mahasiswa melaksanakan program magang sebaik-baiknya dengan menjaga kondisi diri serta siap menghadapi perubahan terkait budaya Jepang yang berbeda di Indonesia.
     “Jaga nama baik diri, almamater dan bangsa Indonesia. Serap ilmu yang ada di sana kemudian ilmu dan pengalaman ditularkan pada mahasiswa lainnya di Kampus. Selain itu, pulang dari Jepang bisa meningkatkan jiwa kewirausahaan sebab di Jepang wirausaha jadi andalan,” harapnya.
     Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Ahimsa Kandi Sariri, S.P., M.Sc menuturkan program magang ke luar negeri oleh Fakultas Pertanian sudah dilaksanakan 2 kali. Pertama magang ke Selandia Baru dan kedua magang ke Jepang.
     “Program magang ini merupakan program magang pengganti dari kerja kuliah lapangan yang sudah tersurat dalam kurikulum perkuliahan. Selama magang mahasiswa menimba ilmu sebanyak-banyaknya kemudian yang bisa diterapkan di Indonesia, bisa diabdosi,” jelasnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top