PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TGT MATERI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 3 SIDOHARJO

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TGT MATERI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 3 SIDOHARJO

Oleh : V. Eko Slameto, S.Pd

Guru Mapel IPS SMP Negeri 3 Sidoharjo, Wonogiri Jawa Tengah

V. Eko Slameto, S.Pd


       Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran saat ini memerlukan sebuah strategi belajar mengajar baru yang lebih menekankan pada partisipasi siswa (student oriented). Pembelajaran yang menyenangkan memang menjadi langkah awal untuk mencapai hasil belajar yang berkualitas. Nurhadi, dkk (2003:11) menyatakan bahwa “belajar akan lebih bermakna apabila siswa atau anak didik mengalami sendiri apa yang dipelajarinya”. Salah satunya dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Banyak model yang dilakukan untuk menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning. Misalnya dengan menggunakan metode Team Game Tournamen (TGT). Model ini dipandang relevan untuk menghadirkan suasana nyata di dalam proses pembelajaran.

       Permasalahan pembelajaran IPS rendahnya perhatian siswa dan strategi pembelajaran yang kurang menarik. TGT merupakan pembelajaran kooperatif suatu metode pembelajaran yang dirancang agar siswa mempelajari informasi -informasi divergen melalui kerja kelompok. Keberhasilan proses kegiatan pembelajaran IPS dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini hasil belajar IPS pada siswa kelas IX E SMP Negeri 3 Sidoharjo yang dicapai masih rendah. Rendahnya hasil belajar IPS pada siswa kelas IX E SMP Negeri 3 Sidoharjo Tahun Pelajaran 2022/2023 yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas 67 (dibawah KKM 76), disebabkan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Hal lain yang menjadi permasalahan pembelajaran IPS di kelas adalah aktivitas siswa. Aktivitas siswa juga masih kurang. Beberapa siswa memiliki sifat yang pendiam, tidak berani mengemukakan pendapatnya meskipun sebetulnya dapat menjawab.

       Untuk memotivasi siswa agar aktif dalam proses belajar di kelas, peran guru sangatlah penting. Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga siswa bisa berkembang pola pikirnya. Guru harus dapat merancang model pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode, teknik dan strategi yang tepat. Guru harus dapat mengenal karakteristik, bakat, minat dan kemampuan siswa yang selanjutnya dikembangkan dan diarahkan sehingga siswa dapat menerima dirinya sendiri secara utuh. Siswa dapat memiliki rasa percaya diri dan semangat hidup yang tinggi untuk dapat membangun dirinya sendiri maupun secara bersama-sama membangun masyarakat pada umumnya (Suherli: 14). Untuk memudahkan siswa dalam proses pemahaman diperlukan metode pembelajaran yang sesuai perkembangan siswa. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi pembelajaran IPS yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka. 

       Pada pelajaran IPS siswa harus aktif dan paham terhadap materi yang diberikan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan pemecahan masalah. Input siswa di SMP Negeri 3 Sidoharjo tergolong baik. Dalam perkembangannya, ternyata input yang baik tidak selamanya menghasilkan nilai yang baik. Ada 16 siswa mendapat nilai di bawah KKM, 6 siswa mendapat nilai di atas KKM. Siswa yang nilai ulangannya di bawah nilai KKM, pencapaian belajar klasikalnya masih di bawah 85% pada kelas IX E, guru harus memberikan remedi untuk memperbaiki nilai tersebut. Di SMP Negeri 3 Sidoharjo khusus mata pelajaran IPS KKM yang disepakati adalah 76. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu perbaikan dalam hal pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru. Guru harus dapat merubah pola pembelajaran yang lebih baik dengan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan perkembangan iptek dan perkembangan siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS khususnya di SMP Negeri  3 Sidoharjo, sangatlah tepat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Selain sederhana, tipe pembelajaran kooperatif memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. 




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top