KKNT Unisri 2021 Beri Bansos di Dusun Terpencil Tengah Hutan

Print Friendly and PDF

Desi Eka Purnamasri, Kelompok 13 KKNT Unisri Surakarta memberikan bansos kepada salah satu warga di dusun Tuwon desa Setren.

KKNT Unisri 2021 Beri Bansos di Dusun Terpencil Tengah Hutan

Wonogiri- majalahlarise.com -Dusun tuwon merupakan kampung yang terdiri dari 16 kepala keluarga yang berada di tengah-tengah hutan di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Akses jalan menuju kampung ini pun masih sangat terbatas dengan tanah setapak dan melewati tengah hutan. Dusun ini terisolasi di tengah-tengah hutan sehingga untuk menuju ke kota ataupun ke balaidesa setempat memerlukan waktu 45 menit- 1 jam dengan berjalan kaki. Beberapa warga dari desa ini juga menggunakan kendaraan bermotor untuk menuju ke kota, namun jika musim hujan datang jalanan di desa ini menjadi licin dan susah di lewati kendaraan karena jalanya yang masih tanah. 

Menurut Kepala Desa Setren, Wisnu Jatmiko bahwa dusun ini tidak mendapat bantuan pembangunan jalan karena dusunnya yang berada jauh di tengah hutan dan jalannya masih milik perhutani sehingga tidak bisa dilakukan pembangunan jalan, namun untuk bantuan sembako (BPNT), Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan bantuan bedah rumah di dusun ini sudah terealisasikan.

Desi Eka Purnamasri, Kelompok 13 KKNT Unisri Surakarta melakukan bansos di dusun Tuwon desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Kamis (5/8/2021) karena menurutnya tepat sasaran dan dengan harapan bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga setempat dan sedikit membantu warga apalagi di masa pandemi seperti ini. 

Kondisi bangunan rumah salah satu warga.

“Bansos ini saya lakukan dengan terjun langsung ke dusun tersebut dengan pendampingan dari pihak pemerintah desa,” terangnya. 

Dikatakannya, kondisi di dusun benar-benar memprihatinkan dengan kadaan jalan-jalan yang licin dan becek karena diguyur hujan dengan antar rumah yang jaraknya berjauhan dan di kelilingi pohon-pohon besar. Bahkan masih ada beberapa rumah yang belum mempunyai listrik sehingga saat malam hanya menggunakan penerangan secukupnya.

Akses pendidikan disana pun masih agak sulit untuk menuju ke sekolah memerlukan waktu sekitar satu jam lebih dengan berjalan kaki. Anak-anak disana juga masih banyak yang tidak bersekolah dan hanya membantu orng tua mencari pakan ternak.

“Dengan bansos ini saya juga berharap pemerintah benar-benar memperhatikan desa-desa terpencil dan terisolasi agar dimudahkan akses pendidikannya demi masa depan anak-anak di desa tersebut,” harapnya. (Sofyan)


Baca juga: KKNT Unisri Sosialisasi Bimbingan Merdeka Belajar Anak dan Membiasakan Cara Hidup Sehat Dimasa Pandemi Covid-19 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top