Nenek Usia 69 Tahun Raih Predikat Cumlaude Doktor Ilmu Agama Islam UMS

Print Friendly and PDF

 

Siti Afiah berhasil menuntaskan studi program Doktoralnya (S3) di Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Nenek Usia 69 Tahun Raih Predikat Cumlaude Doktor Ilmu Agama Islam UMS

Sukoharjo- majalahlarise.com -Semangat belajar tidak memandang usia ditularkan oleh Siti Afiah (69) seorang pensiunan guru warga Sragen Jawa Tengah.

Meskipun sudah tidak mengajar lagi, pensiunan dan hanya menjadi pendamping para guru guru, namun ia tetap semangat menyelesaikan S3 nya hingga meraih gelar Doktor.

"Akhirnya saya selesaikan S3 saya dan dinyatakan lulus dengan pujian tepat saat saya ulang tahun ke 69. Ini sebagai contoh dan semangat untuk anak cucu saya agar semangat menuntut ilmu setinggi mungkin," tandas Siti Afiah yang akrab disapa Bu Wiwik, Sabtu (14/11/2020).


Baca juga: Pupuk Cair Alami BIOTEC KIR SMAN 1 Manyaran Lolos Uji Bersih di LPPT UGM

Siti Afiah berhasil menuntaskan studi program Doktoralnya (S3) di Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ia juga merupakan promovendus pertama yang lulus dari Prodi S3 PAI UMS, sejak berdiri tiga tahun lalu.

Siti Afiah menjalani sidang ujian terbuka di hadapan para penguji, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pendidikan Islam Multikultural Berbasis Kearifan Lokal : Telaah Hidden Curriculum Pada Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen”, lulus dengan nilai 3,91.

Siti Afiah memulai kuliah S3-nya sejak tahun 2017, dan lulus tepat waktu di tahun 2020. Luar biasa semangatnya dalam belajar, padahal dirinya bukanlah seorang dosen atau pejabat negara yang mengejar gelar. Dia hanyalah pensiunan guru dan kini sehari-hari mendampingi para guru membina Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen.


Baca juga: UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DARING MELALUI METODE DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN)

Siti Afiah juga mengaku, di tengah perjalanan menyusun disertasi, ia pernah mengeluh dan pernah mengajukan ke promotornya untuk berhenti saja. Katanya, itu terjadi saat dia sedang merasa sangat lelah dan penuh tekanan.

“Saat merasa down, capek, frustasi karena sama pembimbing tulisan saya sering di coret-coret seperti tidak berguna. Tapi ternyata setelah dikasih tahu caranya, ternyata bergini ya saya jadi semangat lagi,” ujar Siti Afiah yang pernah menjabat Kepala Sekolah MA Negeri Sragen ini.

Dia berpesan kepada generasi yang masih muda supaya selalu semangat, pantang menyerah dalam belajar.

“Pokoknya yang masih muda, hidup harus belajar terus, jangan berhenti. Semua orang adalah guru kita,” pungkasnya. (Dea)


Baca juga: Webinar PGSD FKIP Unisri, Kemandirian Belajar Datang Dari Kesadaran Diri


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top